10 Hidangan Mie Khas Asia Tenggara Kaya Rempah Ini Bikin Ngiler!

Nama "kua mee" memiliki arti "mie yang ditumis". Saat disajikan, kua mee terlihat mirip dengan mie goreng. Rasanya pun mirip, gurih dan manis. Bumbu yang digunakan untuk membuat penganan khas Laos ini di antaranya adalah bawang merah, bawang putih, kecap asin, kecap ikan, dan gula.

Mie yang telah ditumis kemudian diberi taburan kecambah dan telur dadar. Terkadang, kuah mee juga ditaburi daging babi yang dipotong tipis.

Shan adalah nama suku terbesar kedua di Myanmar. Mereka memiliki makanan khas berupa mie yang kemudian dikenal luas di negara Burma tersebut. Adonan mie yang disajikan di sini terbuat dari tepung beras ketan dan dibentuk pipih memanjang.

Teksturnya kenyal dan sedikit lengket. Hidangan ini disajikan dalam dua varian, basah dan kering. Varian basah memiliki kuah kaldu yang gurih, sementara varian kering memiliki topping saus pedas.

Nan gyi adalah sejenis mie yang cukup tebal, sementara thoke adalah hidangan salad khas Myanmar. Jika dipadukan, nan gyi thoke berarti hidangan salad dengan mie tebal sebagai bahan utamanya. Saus yang digunakan memiliki rasa yang mirip dengan kari. Gurih dan lezat!

Agar tidak terlalu berat di lidah, perasan air jeruk nipis dan daun ketumbar disisipkan di sisi piring sebagai pelengkap. Tak lupa, potongan daging ayam dan telur ditambahkan di atas mie agar makin mantap!

Bosan dengan mie ber-topping ayam? Cobain Mohinga, deh! Mie asal Myanmar ini dihidangkan dengan kuah yang terbuat dari tepung kacang chickpea, bawang bombay, serai, bawang putih, jahe, batang pohon pisang, kecap ikan, dan pasta ikan.

Rasa ikannya nendang banget! Sajian ini dilengkapi dengan taburan kerupuk, bawang goreng, telur rebus, dan sebagainya.

Secara bahasa, banh canh memiliki arti sup keik. Dinamakan demikian karena mie yang dihidangkan di sini memiliki bentuk yang sangat tebal seperti keik. Tentunya, dibandingkan keik, mie ini lebih mirip udon.

Namun berbeda dengan udon yang memiliki kuah bening, banh canh berkuah keruh karena mengandung berbagai macam rempah. Banh Canh biasanya dihidangkan dengan potongan daging babi, udang, kepiting, atau bakso ikan.

Dari segi bahasa, kuy teav masih satu famili dengan kuai tiao atau kwetiau. Tetapi faktanya, mie asal Kamboja ini lebih mirip pho atau bihun kuah. Mie yang digunakan terbuat dari tepung beras, berwarna bening, dan sangat tipis.

Mie yang telah diletakkan di mangkuk kemudian di diaduk dengan minyak bawang putih dan saus tiram. Setelah seluruh permukaan mie terlapisi minyak dan bumbu, kaldu daging babi disiramkan di atasnya.

Meski asal-usulnya masih menjadi perdebatan, Batchoy cukup populer di Filipina. Hidangan ini terdiri dari mie telur yang disiram dengan kuah yang terbuat dari rebusan jeroan babi dan kecap ikan.

Perpaduan antara rasa jeroan dan ikan itulah yang membuat batchoy berbeda dengan hidangan mie lain. Irisan daging babi, sapi, atau ayam biasanya digunakan sebagai pelengkap. Tidak ketinggalan, mereka juga menambahkan irisan daun bawang dan chicharon yang dihancurkan.

Pad thai cukup terkenal secara global sebagai salah satu makanan khas Thailand. Rasanya manis, pedas, dan sedikit asam. Selain bawang dan cabai, mereka menggunakan asam jawa, kecap ikan, dan gula merah sebagai bumbu utama. Sayur mayur, ayam, udang, daun ketumbar, dan jeruk nipis ditambahkan sebagai pelengkap.

Pho dan Vietnam adalah dua hal yang tak terpisahkan. Wisatawan yang berkunjung ke Vietnam tidak akan melewatkan hidangan ini. Pho populer karena rasanya yang gurih dan tekturnya yang kenyal.

Selain itu, penggunaan daging sapi sebagai bahan kaldu membuat pho memiliki rasa yang familiar di lidah kebanyakan orang. Meski begitu, adanya tambahan bumbu pekak, kayu manis, cengkih, dan rempah lainnya membuat cita rasa pho berbeda dengan mie berkuah kaldu sapi lainnya.

Laksa cukup dikenal sebagai sajian mie khas Singapura, meskipun hidangan ini juga bisa ditemukan dengan mudah di Malaysia dan Indonesia. Namanya boleh sama, namun cita rasa laksa berbeda di setiap negara dan daerah.

Jenis laksa yang paling dikenal adalah laksa kare yang memiliki kuah santan berbumbu dan dilengkapi dengan kecambah dan udang.

Jenis laksa lainnya adalah laksa asam yang memiliki kuah jernih kecoklatan. Rasanya asam dan pedas dengan sentuhan aroma bunga kecombrang.

Jika kamu bosan dengan laksa kare dan menginginkan rasa yang lebih ringan di lidah, laksa asam ini bisa jadi pilihan.

Dari deretan sajian di atas, kira-kira mana nih yang mau kamu coba duluan?