5 Bumbu Masak Ini Ternyata Mempunyai Kandungan Antimikroba Lho!

Lengkuas termasuk taman rimpang dari famili Zingiberaceae yang dipakai sebagai bumbu masakan dan juga menjadi bahan untuk obat herbal.

Lengkuas memiliki sifat antimikroba pada bakteri Staphyloccocus aureus dan Escherichia coli. Selain memiliki sifat antimikroba lengkuas juga memiliki sifat menghilangkan rasa sakit (analgesik) dan dapat mengurangi demam (antipiretik).

Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang berfungsi sebagai anti inflamasi dan juga sebagai antioksidan. Kunyit dapat membunuh bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit kronis tingkat rendah ataupun berat seperti penyakit jantung, kanker, alzheimer dan penyakit degeneratif lainnya.

Jahe telah dikenal lama sebagai rempah-rempah yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Jahe memiliki kandungan senyawa terapeutik (gingerol, shogaol, paradol, zingerone), antioksidan. Jahe memiliki sifat anti inflamasi dan juga sifat anti jamur yang dapat mematikan jamur penyebab penyakit seperti jamur penyebab gatal pada kaki atlet.

Bawang putih adalah bumbu masak yang selalu ada dalam  setiap masakan mulai dari masakan tumis-tumisan, bersantan, hingga camilan. Meskipun baunya kurang sedap ternyata bawang putih memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk tubuh seperti vitamin (C,B1, B2, B3, B6), protein, karbohidrat hingga mineral seperti kalsium, magnesium, mangan, fosfor dan masih banyak lagi yang lainnya.

Selain kandungan gizi tersebut bawang putih juga mengandung senyawa allicin yang berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur.

Sebagai bumbu masakan dengan rasa pedas cabai merah ternyata memiliki kandungan vitamin A, C, E dan asam folat. Cabai merah memiliki sifat antimikroba pada bakteri Bacillus subtilis, Escheria Coli, Salmonella thyphimurium, Pseudomonas aeruginosa dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kelima bahan tersebut sangat mudah kita dapatkan. Jadi, mulai sekarang tidak ada alasan untuk gak makan sehat ya.