Kamu yang pencinta cake pasti sangat akrab dengan red velvet. Hampir setiap toko roti atau kreasi makanan memiliki pilihan rasa satu ini. Tapi, pernah kepikiran gak sih, dari mana asal muasal penyebutan red velvet dan gimana awal membuatnya?
Ternyata, ada beberapa fakta gak terduga tentang sejarah red velvet yang telah berusia berabad-abad. Simak ulasannya berikut ini!
Kue adalah sesuatu yang jadi barang langka saat perang. Jatah kue ke prajurit juga sangat terbatas. Para juru masak berpikir untuk tetap membuat kue yang lembab sepanjang hari dan menambah nafsu makan.
Kemudian, mereka bereksperimen dengan memasukkan jus bit ke dalam adonan kue. Hasilnya terlihat menakjubkan dan rasanya menjadi sangat populer.
Pada 1800-an, kue dengan tekstur halus banyak diciptakan. Tapi gak begitu menarik. Hingga akhirnya diadopsilah kue dengan pewarna jus bit tadi oleh chef Hotel Waldof Astoria, New York, Amerika Serikat.
Hasil bakingnya ternyata sangat halus dan para penggemar menobatkan nama velvet karena saking lembutnya. Jadilah muncul kombinasi red velvet dan berkembang dari penggunaan jus bit ke pewarna buatan.
Pada 1920-an, Adam Extract jadi perusahaan pertama yang mengenalkan perwarna makanan red velvet. Pada tahun itu, perusahaan yang beroperasi di Texas ini mengalami penurunan dan mendekati kebangkrutan. Namun, gak ada yang menduga bahwa booming-nya red velvet membawa mereka kembali menguasai pasar.
Pengen diet tapi tetap makan cake? Pada awal 1990-an, masyarakat Amerika dan Eropa mulai menerapkan diet red velvet. Membuat kue red velvet dengan rendah gula dan tanpa gelatin. Wah, kamu bisa nyobain di rumah, nih!
Kamu pecinta KPop pasti akan teringat dengan salah satu girls group jika mendengar atau membaca kata red velvet. Yups, grup besutan SM Entertaiment mengambil nama kue ini sebagai nama grup, yakni Red Velvet.
Gak berhenti sampai di situ, red velvet bahkan pernah diangkat menjadi tema film lho pada 1898 dengan judul Steel Magnolias.
Wah, ternyata kue enak ini penuh sejarah ya. Kamu termasuk pecinta red velvet gak, nih?