5 Tanaman Aromatik untuk Makanan, Wajib Sedia di Rumah!

- Aroma makanan mempengaruhi selera makan, dan tanaman pemberi aroma alami dapat meningkatkan rasa dan aroma hidangan.
- Tanaman seperti daun ketumbar, dill, thyme, bunga lawang, dan adas manis sering digunakan dalam masakan tradisional dari berbagai negara.
- Setiap tanaman memiliki karakteristik aroma khas yang cocok untuk meningkatkan rasa dan aroma makanan tertentu, seperti ikan, daging, sayuran, atau minuman.
Dalam memasak makanan terkadang yang menjadi fokus utama adalah rasa makanan. Tapi tahukah kamu jika bukan hanya rasa yang menjadi nilai lebih makanan, namun aroma dari makanan juga menjadi nilai penting. Aroma makanan adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi selera makan. Aroma yang harum dapat merangsang indera penciuman, membuat makanan lebih menggoda dan memikat.
Menggunakan tanaman pemberi aroma makanan adalah cara alami untuk meningkatkan rasa dan aroma makanan. Mereka memperkaya hidangan, menciptakan keseimbangan rasa, menyeimbangkan bau, dan memberikan manfaat kesehatan tambahan. Berikut beberapa jenis tanaman yang sering digunakan untuk memberikan tambahan aroma pada makanan.
1. Daun ketumbar (Cilantro)

Daun ketumbar digunakan sebagai pemberi aroma makanan karena memiliki karakteristik aroma segar dan rasa yang khas, yang mampu meningkatkan cita rasa makanan. Kandungan senyawa linalool dalam daun ketumbar juga berfungsi untuk menetralisir bau amis atau bau tajam lain dalam makanan, sehingga sering digunakan dalam masakan berbahan ikan atau daging. Daun ini juga bermanfaat untuk menambah kesegaran dan meringankan hidangan dengan rasa berlemak, seperti kari, sup, atau makanan berkuah santan.
Dalam masakan Asia Tenggara, daun ketumbar digunakan dalam hidangan seperti tom yum, pho, dan berbagai salad. Di masakan India, daun ini sering digunakan sebagai garnish pada kari atau dal. Dan pada masakan Meksiko, daun ketumbar digunakan dalam salsa, guacamole, atau taco.
2. Daun Dill (Anethum graveolens)

Daun dill memiliki aroma segar yang khas, dengan nuansa lemon,dan sedikit manis. Aroma ini berasal dari kandungan minyak atsiri, terutama limonene, carvone, dan anethofuran yang memberikan keharuman khas. Daun dill efektif menetralkan bau amis pada makanan laut seperti ikan, salmon, dan udang. Aroma yang dihasilkan daun dill cocok untuk meningkatkan rasa dan aroma hidangan, terutama makanan laut dan sayuran.
Daun dill banyak digunakan dalam masakan tradisional dari berbagai negara seperti di Eropa Timur dan Rusia daun dill sering digunakan dalam sup, acar, dan hidangan berbasis kentang. Di Skandinavia daun dill dimanfaatkan sebagai bumbu untuk ikan seperti gravlax, dan di Mediterania berfungsi sebagai pelengkap pada yogurt atau saus berbasis lemon.
3. Daun Thyme (Thymus vulgaris)

Daun thyme memiliki aroma hangat, sedikit pedas, dan sedikit manis yang berasal dari kandungan minyak atsiri, terutama senyawa thymol, carvacrol, dan linalool. Aroma ini memberikan dimensi kompleks pada makanan. Thyme memiliki sifat menetralkan bau tidak sedap, seperti bau amis dari ikan atau daging. Oleh karena itu, thyme sering digunakan dalam bumbu marinasi atau masakan berbahan daging dan seafood.
Thyme adalah bahan penting dalam banyak masakan tradisional seperti di Prancis daun thyme sering digunakan dalam sup, saus, dan daging panggang. Sedangkan pada masakan Mediterania daun thyme memberikan rasa khas pada hidangan seperti pasta, pizza, dan salad. Dan daun thyme juga sering ditemukan pada masakan Timur Tengah dimana sering digunakan dalam campuran rempah seperti za'atar.
4. Bunga Lawang (Illicium verum)

Bunga lawang digunakan sebagai pemberi aroma makanan karena memiliki aroma yang khas, manis, dan hangat. Bunga lawang memiliki sifat menetralkan bau amis pada masakan berbahan daging, unggas, atau seafood. Karena itu, bunga lawang sering digunakan dalam sup atau masakan berbasis daging.
Bunga lawang tahan terhadap suhu tinggi dan waktu masak yang lama, sehingga cocok digunakan dalam masakan slow-cooked, seperti sup, rebusan, atau braised dishes. Selama proses ini, aromanya perlahan keluar dan meresap ke dalam makanan. Bunga lawang merupakan komponen penting dalam berbagai masakan tradisional, seperti pada masakan Cina sebagai bagian dari campuran rempah Five Spice Powder untuk masakan seperti bebek panggang, babi char siu, atau sup herbal. Sedangkan pada masakan India sering dijumpai dalam briyani, kari, dan masakan berempah lainnya. Pada masakan Melayu dan Indonesia bunga lawang sering digunakan dalam rendang, semur, dan gulai. Bunga lawang juga terkadang digunakan dalam kue, saus, atau minuman seperti mulled wine pada masakan Barat.
5. Adas Manis (Pimpinella anisum)

Adas manis mengandung senyawa utama bernama anethole, yang memberikan aroma manis, segar, dan sedikit pedas. Seperti rempah lainnya, adas manis membantu menetralkan bau amis atau bau tidak sedap dalam masakan berbasis daging, ikan, atau ayam. Adas manis sering digunakan dalam minuman dan kue karena aromanya yang khas, dalam minuman, seperti teh herbal, sirup, atau minuman beralkohol khas Eropa seperti ouzo, arak, atau pastis. Dalam kue, adas manis menambahkan aroma harum pada hidangan seperti cookies, pie, atau pudding.
Adas manis banyak digunakan dalam masakan tradisional dari berbagai negara seperti masakan Timur Tengah sering digunakan dalam membuat roti manis atau minuman. Pada masakan India juga sering digunakan dalam campuran rempah atau teh masala. Dan pada masakan Eropa sering dijumpai dalam saus, roti, atau minuman keras beraroma adas.