5 Tips Membuat Frittata yang Fluffy dan Gak Bantet

Frittata adalah hidangan telur khas Italia yang mirip dengan omelet, tapi biasanya lebih tebal dan dipanggang dalam oven atau dimasak di wajan tahan panas. Isiannya bisa bervariasi, mulai dari sayuran, keju, daging, hingga rempah-rempah yang bikin rasanya makin kaya. Salah satu tantangan terbesar dalam membuat frittata adalah memastikan teksturnya tetap fluffy, lembut, dan gak bantet meski tebal.
Banyak orang yang gagal membuat frittata karena telurnya jadi terlalu padat atau bahkan kering akibat cara memasak yang kurang tepat. Padahal, dengan teknik sederhana, kamu bisa membuat frittata yang empuk dan mengembang sempurna. Kuncinya ada pada pemilihan bahan, cara mengocok telur, hingga pengaturan suhu saat memasak.
Kalau kamu pengin bikin frittata ala restoran dengan tekstur fluffy yang bikin nagih, ada beberapa tips yang wajib dicoba. Yuk, simak 5 cara membuat frittata yang lembut dan gak bantet berikut ini!
1. Kocok telur hingga benar-benar menyatu dan berbusa ringan

Telur adalah bahan utama dalam frittata, jadi cara mengocoknya akan sangat memengaruhi tekstur akhir. Untuk mendapatkan hasil fluffy, kamu perlu mengocok telur hingga benar-benar menyatu dan sedikit berbusa. Jangan sampai ada bagian putih telur yang masih terpisah karena itu bisa bikin frittata jadi bantet.
Mengocok telur dengan whisk atau garpu selama beberapa menit bisa membantu memasukkan udara ke dalam adonan. Semakin banyak udara yang masuk, semakin ringan dan empuk teksturnya setelah matang. Tapi, jangan sampai berlebihan juga karena bisa membuat frittata jadi pecah saat dimasak.
Jika ingin hasil yang lebih lembut, kamu juga bisa menambahkan sedikit susu, krim, atau bahkan yogurt ke dalam kocokan telur. Campuran ini akan membuat frittata lebih creamy sekaligus mencegah telur jadi terlalu kering.
2. Gunakan isian yang sudah dimasak sebelumnya

Isi frittata bisa sangat beragam, tapi hal penting yang perlu diperhatikan adalah pastikan bahan isiannya sudah matang sebelum dicampur ke dalam telur. Sayuran seperti paprika, bayam, brokoli, atau jamur sebaiknya ditumis dulu agar kadar airnya berkurang. Kalau dimasukkan mentah, air yang keluar saat dimasak bisa bikin frittata jadi lembek dan bantet.
Hal yang sama berlaku untuk daging atau sosis. Pastikan semuanya sudah dimasak terlebih dahulu agar memberikan rasa lebih gurih dan tidak ada bagian yang mentah. Dengan begitu, frittata akan matang merata dan punya isian yang pas.
Selain itu, menumis bahan isian sebelumnya juga membantu mengeluarkan aroma khasnya. Jadi, rasa frittata akan lebih kaya dan setiap gigitannya terasa seimbang antara telur yang fluffy dengan isiannya.
3. Jangan terlalu banyak memasukkan isian

Meskipun menggoda untuk menambahkan banyak sayuran, keju, atau daging ke dalam frittata, kamu tetap perlu membatasi jumlahnya. Terlalu banyak isian bisa membuat telur gak mampu mengikat semuanya sehingga frittata jadi padat dan sulit mengembang.
Idealnya, perbandingan antara telur dan isian harus seimbang. Gunakan lebih banyak telur sebagai dasar, lalu tambahkan isian secukupnya sebagai pelengkap. Dengan begitu, frittata akan tetap fluffy tapi tetap kaya rasa.
Coba bayangkan kalau isiannya terlalu penuh, frittata bisa hancur saat dipotong. Jadi, lebih baik gunakan jumlah isian yang pas supaya teksturnya tetap lembut tapi tetap terasa nikmat di setiap potongan.
4. Masak dengan api kecil sebelum dipanggang

Salah satu trik penting membuat frittata yang fluffy adalah memasaknya dengan api kecil di atas kompor sebelum dipindahkan ke oven. Panaskan sedikit minyak atau mentega di wajan, lalu tuang adonan telur yang sudah dicampur isian. Masak dengan api kecil hingga bagian bawahnya mulai set, sementara bagian atas masih agak cair.
Langkah ini penting agar frittata matang merata tanpa gosong di bawah. Kalau langsung dipanggang, bagian tengah bisa tetap mentah atau terlalu cair. Dengan pemanasan awal di kompor, kamu bisa memastikan frittata punya dasar yang kokoh.
Setelah itu, pindahkan wajan tahan panas ke dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya. Panggang sebentar hingga bagian atasnya matang sempurna dan sedikit kecokelatan. Cara ini akan membuat frittata lebih mengembang dan tetap lembut.
5. Jangan memanggang terlalu lama agar tekstur tidak kering

Salah satu kesalahan terbesar dalam membuat frittata adalah memanggangnya terlalu lama. Telur yang dipanggang terlalu lama akan kehilangan kelembutannya dan berubah jadi kering serta bantet. Untuk hasil terbaik, gunakan suhu oven sekitar 170–180 derajat Celsius dengan waktu memanggang 10–15 menit saja.
Saat permukaan frittata sudah mengembang dan sedikit berwarna keemasan, tandanya sudah siap dikeluarkan. Jangan menunggu sampai terlalu kecokelatan karena itu berarti telurnya sudah terlalu matang. Ingat, sisa panas dari wajan akan tetap membuat frittata matang meski sudah dikeluarkan dari oven.
Biarkan frittata sedikit dingin sebelum dipotong agar lebih mudah disajikan. Dengan cara ini, tekstur fluffy tetap terjaga dan setiap potongan terasa empuk di mulut.
Membuat frittata yang fluffy dan gak bantet ternyata gak serumit yang dibayangkan. Dengan mengocok telur hingga berbusa, memasak isian terlebih dahulu, menjaga proporsi bahan, memasak dengan api kecil sebelum dipanggang, serta memanggang dengan waktu yang pas, kamu bisa menghadirkan frittata yang sempurna di meja makan. Jadi, yuk coba bikin di rumah dan nikmati frittata ala restoran dengan sentuhan homemade yang lebih istimewa!