Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kategori Teh Hijau Jepang, Penyuka Teh Wajib Tahu!

ilustrasi teh hijau (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Teh hijau Jepang memiliki banyak jenis, seperti ichibancha, nibancha, sanbancha, akibancha, dan shuutou bancha.
  • Pohon teh dikelola dengan penyinaran cahaya matahari langsung dan tidak langsung untuk menghasilkan kualitas teh yang berbeda.
  • Setelah dipanen, daun teh mengalami proses pemanasan dan pengeringan sebelum dibentuk menjadi berbagai bentuk unik.

Teh hijau termasuk teh yang banyak dikonsumsi, entah itu karena aroma, rasa serta khasiatnya. Jepang jadi salah satu pusat produksi teh yang tak hanya berkualitas juga bervariasi.

Ada banyak sekali jenis teh hijau Jepang yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Kamu yang ingin mengenal lebih jauh teh tersebut bisa simak ulasannya di bawah ini!

1.Berdasarkan musim panen

ilustrasi pohon teh (freepik.com/tawatchai07)

Musim petik teh di jepang umumnya terjadi sepanjang musim semi hingga musim gugur, bahkan ada yang memasuki awal musim dingin, sekitar bulan maret hingga november.

  1. Ichibancha atau disebut juga shincha merupakan teh yang pertama kali dipanen, terjadi pada awal bulan april hingga mei. Pada masa ini dihasilkan teh berkualitas tinggi seperti gyokuro, sencha, kabuse sencha dan matcha.
  2. Nibancha, sesuai urutannya, ni berarti dua, karenanya nibancha berarti teh yang dipetik kedua kalinya pada tahun tersebut. Biasanya butuh waktu sekitar 40 hari untuk teh menghasilkan daun baru dari pemanenan pertama atau ichibancha. Teh hasil dari pemanenan kedua disebut sebagai bancha.
  3. Sanbancha, musim ketiga terjadi pada akhir bulan juli hingga pertengahan agustus yang cukup panas, karenanya teh yang dihasilkan memiliki kualitas yang kurang baik. Beberapa petani jarang memproduksi teh periode ini hingga selanjutnya dan berenti pada nibancha saja.
  4. Akibancha, alih-alih menggunakan kata yonbancha yang berarti pemananena keempat, nama akibancha lebih dikenal karena nomor empat atau yon dianggap memiliki aura negatif di jepang. Akibancha biasanya dijadikan teh celup atau teh botol di pasaran.
  5. Shuutou bancha, semakin akhir pemanenan maka kualitas teh semakin rendah karenanya semakin jarang pula yang memanen di musim kelima ini. Hirabancha dan kyobancha jadi dua jenis teh musim ini di mana teh yang dihasilkan lebih tua dari teh lainnya.

2.Berdasarkan penyinaran

ilustrasi penutupan pohon teh (youtube.com/Wakoen Global)

Pohon teh dikelola dengan penyinaran cahaya matahari langsung dan tidak langsung. Penyinaran tidak langsung ini berarti pohon teh sebelum masa panen ditutupi dengan jaring atau kain untuk menghasilkan pucuk teh yang kaya klorofil dan L-theanin. Pada kelompok ada beberapa jenis teh yang teridentifisaki sebagaimana berikut.

  1. Gyokuro, teh jenis ini adalah teh hijau paling mahal dengan kualitas tinggi. Sebelum masa panen pertama atau sincha, pohon teh akan ditutup selama 20 hari lamanya.
  2. Matcha terbilang cukup popular dengan bentuknya yang bubuk dan rasa pahit, manis sedikit umami. Hal ini didasarkan pada proses shading atau peneduhan pohon yang berlangsung cukup lama yakni 3-4 minggu sebelum dipetik.
  3. Kabusecha, memakan waktu peneduhan paling sedikit yang hanya berlangsung 7-10 hari.
  4. Sencha dan Bancha, kedua jenis teh ini disinari matahari langsung tanpa proses peneduhan baik sebelum dan sesudah masa panen. Pembeda dari sencha dan bancha hanya periode panen yakni sencha dipanen di musim pertama dan bancha dipetik di musim kedua.

3.Berdasarkan pemanasan

ilustrasi kyobancha (youtube.com/Obubu Tea)

Setelah dipanen teh akan memasuki proses pemanasan untuk menghentikan oksidasi teh, menghasilkan aroma yang memikat serta fleksibilitas teh untuk proses selanjutnya. Pemanasan ini dilakukan dengan dua cara yakni pemanggangan di atas wajan atau pengukusan.

Pemanggangan teh memberikan aroma smoky serta warna yang lebih gelap dibanding pengukusan, beberapa jenis teh yang melalui proses ini yakni sebagai berikut.

  1. Hojicha, hadir dengan warna merah kecoklatan, teh ini kadang berbentuk bubuk dan ada pula yang berbentuk daun utuh. Sering dibandingkan dengan matcha, hojicha terbuat dari bancha yang memilki kualitas lebih rendah dibanding matcha.
  2. Kuki hojicha, turunan dari hojicha ini hanya terdiri dari tangkai dan batang teh sehingga tekstur teh nampak lebih kasar dan kaku.
  3. Hoji genmaicha, dibuat dari paduan daun teh dan beras merah yang panggang, teh ini hasilkan aroman segar dan nutty sekaligus.
  4. Kyobancha atau iribancha termasuk teh hijau panggang dengan daun tua yang flat. Saat diseduh teh ini akan mudah mengapung  sehingga warna dan rasa lebih ringan.
  5. Kamairicha, teh ini dipanggang dua kali yakni sebelum pengeringan dan setelah pengeringan. Pengeringan pertama dilakukan pada suhu tinggi dan kedua berlangsung dengan suhu hangat yang bertujuan untuk meningkatkan aroma teh.

Pengukusan termasuk hal yang paling umum di jepang, karenanya warna dari teh hijau nampak lebih hijau dibanding teh yang dipanggang. Teh hijau terutama sencha biasanya menggunakan tiga metode pengukusan berdasarkan waktu sebagai berikut.

  1. Asamushi sencha, teh ini memilki waktu pengukusuan paling singkat yakni berkisar 20 hingga 40 detik saja. Daun teh ini akan lebih utuh dengan rasa yang lebih mirip sayuran hijau.
  2. Chumushi sencha, berada di periode pertengahan yang memakan waktu 40-80 detik, chumushi jadi teh yang paling umum di pasaran jepang.
  3. Fukamushi sencha, butuh waktu sekitar 80-200 detik untuk mengukus, daun teh yang dihasilkan lebih lembut dan mudah hancur. Hasil seduhan teh ini pun nampak lebih pekat dibanding kedua teh sebelumnya.

4.Berdasarkan bentuk akhir teh

ilustrasi sencha (youtube.com/Obubu Tea)

Daun teh yang telah memasuki proses pemanasan dan pengeringan kemudian dibentuk dengan cara yang unik seperti di bawah ini.

  1. Bentuk jarum, teh dengan bentuk ini ada beberapa jenis contohnya sencha dan gyokuro. Namun, mesin penggiling keduanya berbeda di mana gyokuro digulung menggunakan mesin tradisional sehingga bentuknya lebih meyerupai daun pinus.
  2. Bentuk keriting, tamaryokucha termasuk teh hijau pada kategori ini karena prosesnya dipelintir dan dikeriting.
  3. Bentuk daun utuh,  kyobancha dan tencha tak melalui proses pengulungan sehingga terbentuk daun utuh, hanya saja tencha berukuran lebih kecil dibanding kyonbucha yang lebar karena dipetik dari daun teh tua.
  4. Bentuk bubuk ada matcha dan hojicha, teh jenis ini terbilang paling bisa dibedakan dari teh lainnya. Hanya saja, bentuk tersebut mempengaruhi cara penyeduhannya.

5.Berdasarkan struktur teh

ilustrasi kukicha (youtube.com/Nioteas TV)

Tak hanya daun teh saja yang dapat dimanfaatkan, struktur teh yang lainnya pun bisa dinikmati dengan cita rasa dan aroma yang memukau. Ada beberapa jenis pada kelompok ini yaitu:

  1. Kukicha atau bocha merupakan teh yang terbuat dari ranting, tangkai daun serta batang teh sisa sencha di mana rangkaian ini akan terpisah setelah proses pengkusan dan pengeringan.
  2. Karigane hanya terdiri dari tangkai daun hasil penyortiran gyokuro, sencha maupun teh hijau jenis lainnya.
  3. Konacha atau gyokurokonacha berbentuk serbuk kasar karena terbuat dari debu, pucuk dan daun kecil sisa sencha dan gyokuro.
  4. Tencha ialah daun utuh berbentuk flat yang hanya dikhususkan untuk membuat matcha.
  5. Mecha terbuat dari kuncup teh kecil nan halus yang lolos dari penyaringan gyokuro maupun sencha.
  6. Aracha adalah gabungan dari mecha, kukicha dan konacha jadi kamu yang ingin menikmati teh hijau dengan bentuk serta rasa yang lebih kompleks bisa cobain jenis ini.

6.Berdasarkan kombinasi teh

ilustrasi genmaicha (youtube.com/RiverTea)

Teh hijau umumnya dinikmati bersendirian, tapi ada juga yang memadukannya dengan bahan lain sehingga tercipta teh yang beda dari teh lainnya.

  1. Genmaicha jadi teh paling popular pada kategori ini di mana sencha dipertemukan dengan beras merah, aromanya segar dan gurih.
  2. Sakuracha, warna hijau teh dan kemerahan dari sakura berpadu dalam secangkir sakuracha ciptakan sensasi elegan dan aromatik.

Setelah menilik lebih dekat mengenai kelompok dan jenis teh hijau di atas, dapat disadari bahwa ada banyak sekali jenis teh hijau jepang. Ada yang menarik dari segi visual maupun cita rasa. Kira-kira kamu bakal cobain yang mana dulu nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us