TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Menyimpan Petai agar Tahan Lama dan Tetap Renyah

Stok petaimu bisa awet sampai setahun, lho

Ilustrasi petai segar (pixabay.com/endriqstudio)

Petai merupakan salah satu bahan makanan yang cukup familier di lidah orang Indonesia. Sebab, makanan yang termasuk polong-polongan ini memiliki tekstur yang renyah, mudah diolah, dan rasanya cukup unik. Petai juga mudah dijumpai di pasar tradisional hingga supermarket.

Saat musim panen tiba, jumlah petai di pasaran sangat melimpah dan harganya cenderung murah. Para pencinta petai biasanya langsung memborong dalam jumlah banyak dan dijadikan stok meski tidak tahu kapan akan dimasak.

Untuk itu, kamu harus tahu cara menyimpan petai agar tahan lama, tetap renyah, dan tentunya tidak cepat busuk. Simak ulasannya di bawah ini, yuk!

1. Cuci bersih petai

Ilustrasi petai segar (instagram.com/cooking.kapotah37)

Kalau membeli petai dalam bentuk lonjoran, langsung cuci di bawah air mengalir sebelum dikupas. Usap atau gosok perlahan setiap bagian lonjoran agar kotoran yang menempel bisa ikut terbuang bersama aliran alir. 

Setelah itu, langsung tiriskan petai hingga air turun (tidak perlu sampai benar-benar kering). Kamu bisa mengangin-anginkannya di ruangan atau dilap menggunakan tisu dapur. 

2. Keluarkan petai dari kulitnya

Ilustrasi mengupas petai (youtube.com/Eddy Siswanto)

Setelah dicuci bersih, langkah selanjutnya adalah mengeluarkan petai dari lonjoran atau kulit terluarnya satu per satu menggunakan pisau. Sambil dikeluarkan, kamu juga bisa langsung membelahnya untuk melihat apakah ada ulat di dalamnya.

Buang bagian yang berlubang akibat dimakan ulat serta bagian yang terdapat kotoran ulat. Sebab, dikhawatirkan ada telur ulat yang tertinggal di dalamnya dan termakan olehmu nanti. Gak mau itu terjadi, kan?

Baca Juga: 5 Tips Menyimpan Santan agar Tahan Lama dan Tidak Cepat Basi

3. Blansir dan rendam petai dalam air es

Ilustrasi blansir petai (youtube.com/Dapur Leony)

Untuk menghentikan proses pematangan yang mengarah pada pembusukan, petai sebaiknya diblansir sebelum disimpan. Cara memblansir ini cukup mudah, yaitu rebus petai dalam air mendidih selama kurang lebih tiga menit. Kemudian, langsung angkat petai dan rendam di dalam air es sampai dingin.

Setelah dingin, tiriskan petai dan lap menggunakan tisu dapur sampai benar-benar kering. Pastikan juga petai tidak lembap sebelum disimpan.

4. Masukkan petai ke dalam wadah makanan atau plastik

Ilustrasi wadah kedap udara beserta sayurannya (pexels.com/sarahchai)

Setelah petai kering, kamu harus menentukan kapan kira-kira waktu mengolah petainya. Jika dalam hitungan hari, misalnya 3-10 hari, kamu bisa menyimpan petai ke dalam kotak makanan atau semacam thinwall yang kedap udara.

Namun, kalau belum tahu kapan memasaknya, sebaiknya simpan petai ke dalam plastik ziplock atau plastik lainnya dengan takaran sesuai dengan porsi sekali masak. Pastikan plastik aman untuk menyimpan makanan (food grade), kondisinya kering, bersih, dan kedap udara agar tidak lembap nantinya.

5. Simpan di dalam freezer

Ilustrasi menyimpan bahan makanan di dalam freezer (thespruceeats.com)

Sama seperti proses pengemasan, kamu juga bisa membedakan tempat penyimpanannya sesuai dengan perkiraan waktu mengolah. Untuk petai yang dimasukkan ke dalam kotak makanan dan akan digunakan dalam hitungan hari, simpan saja di chiller kulkas,

Sementara, untuk petai yang sudah dikemas dalam ziplock atau plastik food grade bisa langsung dimasukkan ke dalam freezer agar beku dan tahan lebih lama, kira-kira bisa mencapai satu tahun.

Baca Juga: 5 Tips Menyimpan Kulit Dimsum agar Tidak Kering

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya