5 Perbedaan Omakase dan Izakaya yang Kerap Dianggap Sama
Pencinta kuliner Jepang wajib tahu!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kuliner Jepang sudah tersebar luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Wajar saja restoran bergaya Jepang juga semakin menjamur. Kamu pun dapat dengan mudah menemukannya di berbagai kota, terutama di kota-kota besar.
Di antara berbagai jenis restoran Jepang, ada omakase dan izakaya yang cukup populer. Tidak hanya populer di Jepang, tapi juga di Indonesia. Kedua jenis restoran tersebut sangat berbeda. Perbedaan omakase dan izakaya ini sudah sepatutnya kamu ketahui.
1. Asal mula
Omakase terinspirasi dari restoran sushi pada 1990-an. Saat itu, harga sushi mahal dan hanya dapat dinikmati para bangsawan. Seiring perekonomian Jepang yang mulai membaik, sushi pun mudah dijangkau.
Namun, orang awam yang belum pernah ke restoran sushi akan kebingungan memilih makanan. Kemudian, konsep omakase dibuat untuk menyiasati hal tersebut. Masyarakat awam tidak perlu bingung, karena makanan yang disajikan tergantung dari koki.
Melansir Sake Times, izakaya terinspirasi dari toko yang membuat dan menjual sake legendaris disebut sakaya. Ratusan sakaya sudah menjamur di Jepang sejak akhir abad pertengahan (1.400—1.600). Karena persaingan yang ketat, pemilik izakaya mencoba trik baru untuk memikat pelanggan.
Alhasil, penikmat sake dapat duduk santai sambil menyantap hidangan pendamping. Saat ini, izakaya juga dikenal sebagai pub bergaya Jepang. Namun, izakaya berbeda dengan konsep pub ala Barat.
Baca Juga: 10 Makanan Jepang Berbahan Dasar Babi, Sama Enaknya dengan Tonkatsu!
Baca Juga: 5 Restoran Jepang Termewah di Jakarta untuk Menikmati Fancy Dinner
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.