TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jajanan Tradisional Legendaris Yogyakarta yang Masih Eksis

Jajanan rasa mewah dengan harga murah #LokalIDN

Ilustrasi cakwe (instagram.com/mommycooks_)

Yogyakarta merupakan kota istimewa yang memiliki beragam kebudayaan dan objek wisata yang dapat jelajahi. Tak hanya itu, kota ini juga terkenal dengan keanekaragaman kulinernya. Banyak turis baik lokal maupun mancanegara yang berwisata kuliner di Yogyakarta.

Street food atau jajanan kaki kima di Yogyakarta selalu memiliki daya tarik tersendiri. Kira-kira apa saja ya street food khas Kota Gudeg yang wajib dicoba? Pasti penasaran kan? Yuk, simak tulisan di bawah ini!

1. Lupis Mbah Satinem 

Lupis Mbah Satinem (instagram.com/jogjakakilima)

Makanan satu ini sangat populer di Yogyakarta. Ya, Lupis Mbah Satinem menjadi jajanan yang wajib dicoba.

Lupis Mbah Satinem pernah masuk dalam film dokumenter street food serial yang ditayangkan oleh Netflix sehingga lupis seharga Rp5.000-10.000,00 ini pun semakin laris manis menjadi destinasi kuliner para wisatawan. Mbah Satinem menjajakan lupisnya di Jalan Bumijo 50, Bumijo, Jetis, Yogyakarta.

Lupis adalah makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan dan disajikan dengan parutan kelapa pada bagian atasnya serta gula merah cair. Biasanya lupis ini sudah diserbu pengunjung pukul 06.00 WIB sehingga harus mengantre sejak awal agar tidak kehabisan.

Baca Juga: 5 Fakta Mi Lethek dari Yogyakarta, Kuliner Blasteran Timur Tengah Lho!

2. Cakwe Pak Ahmad 

Cakwe Pak Ahmad (instagram.com/kulinerjogja)

Cakwe Pak Ahmad patut menjadi jajanan yang wajib dicoba. Berlokasi di Jalan Jambon 53, Rogoyudan, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta, Pak Ahmad mampu menghabiskan adonan cakwe 10 – 20 kg. Harganya pun cukup terjangkau. Pembeli cukup merogoh kocek sebesar Rp2.500,00 untuk bisa merasakan gurihnya cakwe ala Pak Ahmad.

Walaupun berjualan menggunakan gerobak sederhana, cakwe buatan Pak Ahmad ini berhasil melahirkan banyak pelanggan. Selain itu, Pak Ahmad juga membuat saus sendiri untuk cocolan cakwe. Saus inilah yang membuat cakwe Pak Ahmad spesial.

Ketenaran Cakwe Pak Ahmad juga tak perlu diragukan lagi. Banyak food enthusiast yang meliput dan mempromosikan cakwenya.

3. Cilok Gajahan 

Cilok Gajahan (instagram.com/jogjabikinlaper)

Cilok Gajahan merupakan salah satu cilok yang digemari warga Yogyakarta. Tak hanya warga lokal, banyak wisatawan yang menyerbu kelezatan Cilok Gajahan.

Cilok Gajahan dapat dijumpai di sekitar Alun-Alun Selatan. Selain itu terdapat beberapa cabang yakni di, Jalan Seturan 173, Jalan Prof. Dr. Soepomo 48, Jalan Kaliurang KM 9,3; dan Jalan Tamantirto.

Cilok Gajahan dibuat dari adonan tepung kanji yang dibentuk bulat dan diberi isian berupa daging. Cilok Gajahan biasanya disajikan dengan sambal dan kecap yang nikmat. Satu porsinya dibanderol sebesar Rp5.000,00 dengan isi 30 biji cilok. Cukup terjangkau ‘kan?

Kini, tak perlu ke Yogyakarta untuk merasakan kelezatan Cilok Gajahan karena telah tersedia dalam bentuk frozen yang siap dikirim ke berbagai daerah di Indonesia.

4. Lumpia Samijaya 

Lumpia Samijaya (instagram.com/voilajogja)

Lumpia Samijaya menjadi jajanan fenomenal yang tak kelah nikmat. Berlokasi di Jalan Malioboro 18 tepatnya di dekat Hotel Mutiara, Lumpia Samijaya selalu laris diserbu pembeli. Lumpia Samijaya ini sangat legendaris karena telah ada sejak tahun 1976. Lumpia Samijaya memiliki keunikan tersendiri.

Lumpia ini berukuran lebih besar dibandingkan lumpia lainnya. Isian lumpianya juga cukup banyak. Terdapat wortel, taoge, daging ayam, dan telur puyuh yang diselimuti oleh kulit lumpia.

Lumpia Samijaya disajikan dengan saus bawang, acar timun, dan cabai rawit hijau. Harganya dibanderol sebesar Rp5.000-6.000,00.

Baca Juga: 5 Kuliner 'Mbah' yang Legendaris di Yogyakarta, Rasanya Istimewa!

Verified Writer

Nurdiana A D

be grateful

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya