Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan rempah-rempah. Bahan tersebut dimasak menghasilkan hidangan Indonesia dengan cita rasa yang khas. Tak hanya Indonesia, Korea juga memiliki bahan-bahan utama untuk membuat hidangan khas Korea.
Baik itu dari garam yang digunakan atau bahkan bahan fermentasi yang kental dengan rasa Korea. Nah bagi yang ingin jadi koki masakan Korea, ini nih 10 bahan yang wajib ada.
Wang sogeum atau gulgeun sogeum adalah garam Korea. Sama seperti dapur pada umumnya, dapur Korea juga menyediakan garam tapi garam ini adalah garam Korea. Teksturnya tidak beraturan dan sedikit kasar, berbeda dengan garam meja. Garam Korea ini cocok untuk memasak apalagi untuk membuat kimchi yang membutuhkan proses fermentasi.
Marun myeolchi adalah ikan teri yang dikeringkan dan dijual dalam plastik di toko serba ada. Ikan teri ini dijual berdasarkan ukurannya dan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya untuk teri kecil yang kering digunakan untuk tumisan yang dimasak dengan kecap atau bahan lain. Sedangkan untuk teri besar digunakan untuk memasak sup atau semur.
Bokkeunkkae adalah biji wijen panggang yang sering ditemui untuk masakan Korea. Biji wijen yang dipanggang dulu sebelum digunakan mengeluarkan aroma khas sehingga makanan lebih terasa nikmat. Biji wijen ini bisa dipanggang menggunakan kompor atau hanya menggunakan oven. Penikmat makanan Korea akan bertemu dengan bahan ini baik untuk sup atau makanan tumis lainnya.
Aekjeot dalam bahasa Indonesia adalah saus ikan. Bahan ini digunakan untuk berbagai masakan dan memiliki rasa manis, asin dan gurih. Saus ikan terbuat dari ikan teri yang difermentasikan 6 bulan hingga setahun lamanya. Dengan proses tersebut rasa gurih dari ikan akan keluar dan memberikan rasa umami untuk masakan.
Maneul adalah bawang putih, sama seperti di Indonesia yang sering menggunakan bawang putih untuk memasak. Namun bedanya, bawang putih di Korea kerap ditemui dalam bentuk acar. Kadang dimasak langsung untuk sup atau semur, dipanggang atau bahkan tersaji di meja makan untuk dimakan langsung. Untuk membuatnya, bawang putih direndam dengan air asin dari kecap.
Ssamjang adalah sejenis saus khas Korea yang memiliki rasa yang khas. Terbuat dari campuran gojuchang (pasta cabai), daenjang (pasta kedelai), bawang putih serta bahan lainnya. Ssamjang paling umum digunakan sebagai cocolan dengan nasi dan bahan protein misalnya ayam atau sapi. Bahkan ada pula yang memakannya dengan daun selada.
Chamkireum dalam bahasa Indonesia adalah minyak wijen panggang. Berbeda dengan minyak wijen biasa, minyak wijen panggang memiliki warna lebih gelap. Tak hanya itu, titik bakarnya juga lebih rendah dan rasanya lebih kuat dibanding minyak wijen biasa. Minyak wijen panggang ini kadang dicampur dengan sup, salad, bubur, lauk atau makanan penutup untuk menambah rasa.
Gochuragu adalah serpihan cabai kering. Cabai ini kerap ditemukan berbagai masakan Korea terutama yang pedas misalnya kimchi atau samyang. Dalam hidangan tersebut akan terlihat bintik merah kecil, itu adalah Gochuragu. Untuk membuatnya, cabai merah Korea dijemur hingga kering di bawah sinar matahari. Setelah itu dihaluskan hingga berbentuk serpihan.
Gochujang adalah saus merah yang terbuat dari cabai merah, beras ketan, kedelai fermentasi dan garam. Bahan tersebut adalah bahan yang dekat dengan hidangan orang Korea. Gochujang disajikan dengan hidangan sup, nasi atau bahkan kentang goreng. Gochujang juga disebut dalam berbagai istilah misalnya saus pedas Korea, saus merah Korea, saus bibimbap, saus sashimi atau saus ayam goreng Korea
Seperti dengan gochujang, deonjang juga merupakan bahan utama untuk hidangan Korea. Deonjang adalah pasta yang terbuat dari kedelai yang difermentasikan. Kedelai tersebut dicampur bersama air garam hingga berbentuk pasta. Deonjang dicampur masakan misalnya untuk doenjang jiggae, rebusan air kedelai atau pendamping BBQ Korea.
Daftar makanan tersebut adalah sebagian kecil dari bahan khas Korea lainnya. Cara mencampurnya juga beragam mulai dari direbus, dipanggang atau ditumis. Beberapa bahan bahkan ada di KDrama, lho.