5 Fakta Unik Lumpia, Jajanan Khas Semarang yang Diakui UNESCO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tak kenal lumpia? Jajanan khas Semarang ini sangat populer dan disukai banyak orang. Makanan yang identik dengan gulungan berisi rebung dan daging ini menjadi ikon kuliner di kota yang terkenal akan Lawang Sewu tersebut.
Lumpia memiliki sejumlah fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui. Apa saja fakta-fakta dari lumpia? Yuk, simak informasinya berikut!
1. Punya sejarah panjang
Lumpia memiliki sejarah panjang. Makanan ini berasal dari persaingan bisnis yang kemudian melahirkan kisah cinta. Tjoa Thay Yoe merupakan pedagang China yang menjual martabak isi rebung dan daging babi. Sementara Wasi adalah pedagang yang menjual jajanan serupa, tapi dengan ciri khas lokal.
Akhirnya kedua pedagang tersebut berteman, lalu menikah dan melahirkan makanan yang mencampurkan dua budaya. Lumpia kemudian menghapus daging babi dari bahan utamanya. Lumpia kemudian menggunakan daging ayam dan udang sebagai penggantinya.
2. Diwariskan secara turun-temurun
Dimulai dari seorang pengusaha bernama Tan Jok Kie yang tak lain merupakan keturunan keempat dari Tjoa dan Wasi, lumpia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tjoa berambisi untuk tetap menjaga warisan leluhurnya.
Hal itu terbukti dengan populernya jajanan satu ini. Bahkan, seiring berjalannya waktu, lumpia terus berevolusi menjadi makanan yang kekinian.
3. Ditetapkan sebagai warisan UNESCO
Editor’s picks
Pada 1963, ketika Jakarta menjadi tuan rumah pesta olahraga Games of the New Emerging Forces atau GANEFO, lumpia mulai dikenali banyak orang. Banyak pedagang yang kala itu menjajakan makanan khas Semarang ini.
Walaupun sempat meredup karena pembatasan kegiatan berbau Tionghoa pada era Orde Baru, tapi nyatanya lumpia masih bertahan hingga kini. Dengan sejarah yang panjang, lumpia mendapat predikat sebagai Warisan Budaya Nusantara UNESCO pada 2014.
Baca Juga: Resep Lumpia Basah Asli Bandung, Rasanya Bikin Terngiang-ngiang
4. Pernah diklaim sebagai jajanan khas Malaysia
Salah satu hal yang pernah menjadi kontroversi dan berkaitan dengan lumpia terjadi pada 2015. Kala itu, banyak rumor yang mengatakan bahwa lumpia akan diklaim Malaysia sebagai hak miliknya.
Oleh karena itu, banyak tokoh-tokoh, organisasi, dan pewaris lumpia itu sendiri yang menggelar aksi unjuk rasa. Ini dianggap sebagai bentuk kepedulian rakyat Indonesia terhadap warisan budaya yang harus dijaga.
5. Lumpia bisa digoreng atau dimakan basah
Lumpia bisa dinikmati dengan dua cara, yaitu digoreng dan dimakan langsung saat masih basah. Jika digoreng, lumpia teksturnya garing pada kulit dan juicy di bagian dalamnya.
Sedangkan jika memilih menikmati lumpia secara basah, kamu akan menemukan kelembutan kulit berpadu dengan gurihnya isian. Soal rasa, secara umum hampir sama di setiap penjual yang ada.
Kelima fakta menarik dari lumpia tersebut semoga bisa membuatmu mencintai kuliner lokal satu ini, ya. Di balik rasanya yang lezat, ternyata terselip sejarah panjang di dalamnya.
Baca Juga: 10 Gorengan Paling Enak untuk Buka Puasa, Ada Tahu Isi hingga Lumpia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.