Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jajanan Tradisional di Yogyakarta yang Sayang untuk Dilewatkan!

ilustrasi jajanan Yogyakarta (unsplash.com/Farhan Abas)
ilustrasi jajanan Yogyakarta (unsplash.com/Farhan Abas)

Selain bakpia, Yogyakarta masih menyimpan segudang jajanan tradisional. Jajanan tradisional ini terbilang legendaris. Sebab, eksistensi dan konsistensi rasanya tetap bertahan hingga sekarang. 

Di bawah ini adalah beberapa rekomendasi jajanan tradisional yang bisa kalian jajal saat bertandang ke Yogyakarta. Proses memasak dan penyajian yang juga dilakukan secara tradisional selalu menarik untuk dicoba. Intip ulasannya, yuk!

1. Kipo Bu Djito

Kipo Bu Djito (instagram.com/kipo.budjito)
Kipo Bu Djito (instagram.com/kipo.budjito)

Rekomendasi pertama datang dari jajanan tradisional khas Kotagede Yogyakarta. Jajanan tersebut bernama kipo. Jajanan imut ini berwarna hijau. Meski rasanya manis, kipo gak bikin enek, lho. 

Kipo memiliki aroma yang sedap karena diproses dengan cara dibakar. Terdapat gula jawa dan parutan kelapa di dalamnya. Salah satu rekomendasi penjual kipo yang legendaris di Yogyakarta ialah Kipo Bu Djito. Kalau ke Yogyakarta, kalian wajib banget buat menjajal cita rasa nostalgic dari kipo!

Lokasi: Jalan Mondorakan Nomor 27, Prenggan, Kotagede, Kota Yogyakarta, DIY. 
Jam operasional: 05.00–15.00. 

2. Serabi Kocor Bu Ngadinem

Serabi Kocor Bu Ngadinem (instagram.com/serabikocor_bungadinem)
Serabi Kocor Bu Ngadinem (instagram.com/serabikocor_bungadinem)

Serabi kocor memiliki tekstur yang sedikit berbeda dari serabi solo. Jajanan tradisional ini bisa kamu dapatkan saat jalan-jalan ke daerah Bantul Yogyakarta. Salah satu penjual yang terkenal ialah Serabi Kocor Bu Ngadinem. 

Serabi Kocor Bu Ngadinem punya rasa yang khas. Proses memasaknya pun masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan tungku dan arang. Kudapan ini dilengkapi dengan kuah manis yang berasal dari gula jawa. 

Lokasi: Jalan Bantul Nomor 140 A, Nyemengan, Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY. 
Jam operasional: 15.00–19.30. 

3. Jenang Gempol Bu Yah

Jenang Gempol Bu Yah (instagram.com/jenanggempolbuyah)
Jenang Gempol Bu Yah (instagram.com/jenanggempolbuyah)

Jenang Gempol Bu Yah merupakan salah satu jajanan tradisional yang paling diburu. Saat kalian ke Yogyakarta, cobalah menuju ke Pasar Pujokusuman. Sedari pagi, lapak Bu Yah ini sudah dipadati oleh para pembeli.

Kudapan ini disajikan secara tradisional menggunakan pincuk daun pisang. Jenang ini memiliki kompleksitas rasa manis dan gurih. Kelembutan jenangnya juga menjadi incaran para penggemarnya. 

Lokasi: Pasar Pujokusuman, Kota Yogyakarta, DIY. 
Jam operasional: 05.30–08.30 (sampai habis).

4. Thiwul Ayu Mbok Sum

Thiwul Ayu Mbok Sum (instagram.com/thiwulayu_mboksum)
Thiwul Ayu Mbok Sum (instagram.com/thiwulayu_mboksum)

Apakah kamu pernah mendengar ataupun menajajal thiwul? Jika belum, kalian wajib mencobanya! Saat berlibur ke Yogyakarta, sempatkanlah untuk mencicipi Thiwul Ayu Mbok Sum. 

Thiwul Ayu Mbok Sum adalah salah satu penjual yang legendaris di Yogyakarta. Dengan rasa yang gurih dan konsisten, gak heran kalau thiwul buatan Mbok Sum selalu ramai dipadati pengunjung. 

Lokasi: Jalan Mangunan KM.4.5, Mangunan, Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY. 
Jam operasional: 05.00–19.00.

5. Jadah Tempe Mbah Carik

Jadah Tempe Mbah Carik (instagram.com/jadah.mbahcarik.pertama)
Jadah Tempe Mbah Carik (instagram.com/jadah.mbahcarik.pertama)

Di salah satu sudut Yogyakarta, tepatnya di desa Kaliurang, kita bisa menemukan kudapan legendaris, yaitu Jadah Tempe Mbah Carik. Dengan rasa yang gurih dan nikmat, penganan ini mampu memanjakan lidahmu. 

Mbah Carik merupakan pelopor jadah tempe di Yogyakarta. Keunikannya membuat siapa saja penasaran untuk menjajalnya. Kemasan yang masih tradisional juga menambah kenikmatan jadah tempe di sini. 

Lokasi: Jalan Astomulyo Nomor 50, Kaliurang, Pakem, Kabupaten Sleman, DIY.
Jam operasional: 06.00–18.00.

 

Dari kelima jajanan tradisional di atas, mana yang belum pernah kamu cobain? Setiap jajanan tradisional memiliki kisah historisnya masing-masing. Rasa dan tekstur yang khas seakan mengajakmu untuk bernostalgia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us