Ketika liburan ke Thailand, kurang lengkap rasanya jika tak mencicipi berbagai kuliner khasnya yang selalu menggugah selera. Apalagi Thailand terkenal dengan kulinernya yang unik dan menggiurkan.
Meski bebas kulineran, ada beberapa etika dan tata krama yang perlu kamu ketahui saat makan di Thailand. Secara umum, etika makan di Thailand dan Indonesia hampir sama, tetapi ada beberapa hal berbeda yang menarik untuk diulik.
Berikut beberapa etika makan di Thailand yang perlu kamu ketahui.
Seperti budaya Asia pada umumnya, usia dan status sosial kerap diberi prioritas. Begitu pula ketika makan, sebelum mengambil makanan, tunggu orang yang lebih tua atau senior memberi tanda bahwa kita sudah bisa mulai makan. Jika mereka tidak mengatakan apa pun, kamu harus menunggu mereka mulai mengambil makanan.
Untuk menjaga sopan santun, orang Thailand biasanya menggunakan sendok di tangan kanan dan sumpit di tangan kiri. Selain itu, jangan gunakan garpu untuk menyantap menu utama, seperti olahan nasi. Kamu hanya boleh menggunakan garpu sebagai alat makan pendukung untuk makanan yang tidak disajikan dengan nasi, misalnya potongan buah.
Sama seperti etika makan di Indonesia, orang Thailand pun tidak makan menggunakan tangan kiri. Hal ini dianggap tidak pantas, karena tangan kiri dianggap sebagai tangan "kotor." Jika dilakukan, kamu akan dianggap tidak sopan.
Di Thailand, posisi duduk orang yang senior atau memiliki jabatan tinggi adalah di tengah meja. Jika kamu datang bertamu, kamu harus duduk berlawanan dengan tuan rumah, supaya bisa lebih mudah berbicara. Sedangkan, jika duduk lesehan di atas tikar atau karpet, usahakan telapak kaki kamu tidak menghadap orang di depannya.
Saat makanan tiba, sebaiknya kamu mengambil makanan dalam porsi kecil. Hal ini biasa dilakukan orang Thailand, karena mereka menganggap setiap orang harus memiliki kesempatan untuk mencoba setiap makanan. Jika kamu mengambil terlalu banyak, maka dinilai tidak sopan dan bisa membuat orang lain tidak mendapatkan makanan.
Tidak seperti budaya negara lainnya yang serba cepat, makan di Thailand biasanya dinikmati secara perlahan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari sibuk dengan handphone masing-masing ketika berada di meja makan. Jadi, makanlah dengan perlahan dan nyaman, tanpa tergesa-gesa, ya!
Jika sedang makan bersama di restoran, mereka memiliki budaya unik dalam transaksi. Orang yang dianggap senior di meja makan diharapkan untuk membayar makanan.
Jika bukan kamu yang membayar, jangan pernah menawarkan uang receh atau membantu untuk patungan. Sebab, kamu akan dianggap menyindir orang yang membayar tersebut tidak mampu.
Itulah beberapa etika makan di Thailand yang perlu kamu ketahui. Ternyata hampir semua etika di atas mirip dengan budaya orang Indonesia, ya. Jadi, kamu bisa lebih mudah menyesuaikan diri saat liburan dan menikmati kuliner di Thailand.