Tak lama lagi, seluruh umat muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa. Momen spesial ini identik dengan takjil yang diburu menjelang senja. Dari sekian banyak kuliner yang ada, kurma merupakan salah satu makanan yang "wajib" ada.
Gak heran kalau kurma bisa ditemui di segala penjuru dengan berbagai jenis dan rasa. Bahkan biasanya musala atau masjid memberikannya secara percuma saat azan Magrib.
Berbuka dengan kurma dianjurkan sejak zaman nabi. Pasalnya, seharian berpuasa membuat tubuh kehilangan banyak energi. Langsung berbuka dengan makanan berat akan membuat sakit perut.
Nah, kurma menjadi pilihan terbaik karena kandungan gula dan kalorinya cukup tinggi, sehingga bisa menggantikan energi secara cepat.
Alasan utama mengapa tiga kurma saja sudah cukup adalah karena kandungan kalorinya cukup tinggi. Menurut studi dari Departement of Agriculture Amerika Serikat, sebutir kurma (tujuh gram) memiliki kandungan kalori sebesar 20 kkal.
Kalau kamu mengonsumsinya dalam jumlah banyak, sekitar 10-14 butir, kamu akan mengonsumsi sekitar 282 kkal. Kandungan tersebut hampir memenuhi separuh kalori yang diperlukan untuk sekali makan.
Sekilas mungkin tampak biasa saja, tapi bahayanya adalah kandungan gulanya. Dengan takaran tersebut, kandungan gulanya sekitar 63,3 gram. Sebuah angka besar yang melebihi kebutuhan harian orang dewasa (maksimal 50 gram sehari).
Faktanya, kurma itu memang sangat menyehatkan jika kita memakannya dengan porsi yang tepat. Kandungan paling banyak dalam 100 gram kurma adalah vitamin B2, B3, B6, B5, magnesium, potassium, glukosa, dan fosfor.
Tak heran kalau kurma bisa memulihkan energi selepas kamu berpuasa. Kurma memiliki 50-70 persen kandungan glukosa yang bisa cepat diserap untuk tubuh sebagai sumber energi.
Karena banyaknya kandungan vitamin yang dimiliki, kurma juga bisa membantu kita terlindungi dari berbagai macam penyakit. Bahkan, kalau kita mengonsumsinya secara teratur, kurma bisa menurunkan risiko terkena stroke.
Kurma juga sangat baik bagi ibu yang baru melahirkan. Pasalnya, kurma dipercaya dapat membantu produksi air susu ibu (ASI). Kandungan zat besi dan kalium pada kurma bisa membuat ASI jadi lebih baik.
Biasanya kurma hanya bisa mudah ditemukan di beberapa tempat khusus, seperti makam para Wali Songo, toko besar, kampung Arab, dan sebagainya. Namun saat Ramadan, kamu akan menemukan orang berjualan kurma di jalanan dengan sangat mudah.
Hal ini lantaran impor kurma mendekati Ramadan meningkat sangat signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah impor kurma pada Maret 2019 telah naik sebesar 86 persen.
Kenaikan tersebut setara US$17,8 juta lebih banyak dari Februari 2019. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, komoditas tertentu yang impornya cukup besar seiring dengan Ramadan dan Lebaran adalah kurma.
Kurma begitu lezat karena rasanya yang manis. Kalau kamu kurang suka menyantapnya secara utuh, kurma bisa mudah digunakan sebagai bahan makanan. Bisa untuk brownies, kue lapis, jus, pancake, puding, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jadi, kamu suka kurma jenis apa nih?