8 Filosofi Makanan Khas Imlek yang Wajib Diketahui
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi masyarakat Tionghoa, perayaan Imlek memiliki makna dan tradisi tersendiri yang sudah di lakukan secara turun-menurun. Misalnya saja warna merah atau warna cerah yang diidentikkan dengan simbol kebahagiaan dan juga tradisi pembagian angpau.
Beberapa jenis makanan yang disajikan saat perayaan imlek juga khusus karena mereka memiliki filosofi tersendiri bagi yang merayakan. Penasaran apa saja makanannya? Yuk, kita simak filosofi makanan khas Imlek berikut ini.
1. Mie goreng
Mie goreng memiliki peranan penting dalam berbagai acara bagi masyarakat keturunan Tionghoa. Mie goreng bukan hanya bisa ditemukan dalam acara ulang tahun saja namun juga merupakan hidangan wajib ada di meja makan saat perayaan Imlek.
Filosofi mie goreng: Karena mie berbentuk panjang, mie memiliki filosofi umur yang panjang dan rezeki yang tidak putus-putus
2. Yu sheng
Yu sheng merupakan sejenis salad yang terdiri dari sayuran dan potongan ikan. Cara makan yu sheng juga unik lho! Seluruh anggota keluarga harus mengaduknya secara bersama-sama dan harus mengangkatnya dengan sumpit setinggi mungkin.
Filosofi yu sheng: Semakin tinggi yu sheng yang kamu angkat, maka semakin banyak dan tinggi harapan kamu akan tercapai
3. Kue keranjang
Kue keranjang merupakan makanan khas Imlek yang harus ada di setiap perayaan Imlek. Makanan yang bertekstur lengket dan memiliki rasa manis ini akan disusun meninggi di atas piring yang berwarna merah.
Filosofi kue keranjang: Karena memiliki rasa yang manis dan disusun meninggi, kue keranjang memiliki filosofi akan harapan kehidupan yang manis dan terus menanjak.
4. Manisan segi delapan
Manisan segi delapan terdiri berbagai jenis manisan yang akan disusun berdampingan. Biasanya manisan segi delapan akan diisi dengan manisan melon, jeruk, leci, dan lain-lain.
Filosofi manisan segi delapan: Sesuai dengan kepercayaan masyarakat tionghoa di mana angka delapan pada manisan segi delapan ini memiliki arti keberuntungan dan keluarga yang bahagia
Editor’s picks
Baca Juga: Bukan Sekadar Perayaan, Ternyata Ini 5 Filosofi Tahun Baru
5. Ikan
Dalam bahasa mandarin, kata "ikan" terdengar mirip dengan kata "kelebihan" sehingga ikan dipilih sebagai hidangan saat perayaan Imlek. Sajian ikan saat perayan imlek harus berbentuk utuh dari kepala sampai ekor dan harus dimakan di saat terakhir.
Filosofi Ikan: Selain terdengar mirip dengan kata "kelebihan" jika diucapkan dalam bahasa mandarin, hidangan ikan juga harus dimakan paling akhir karena Ikan dalam perayaan Imlek memiliki filosofi selalu mendapat rezeki lebih di akhir tahun setiap tahunnya.
6. Jeruk
Jeruk menjadi salah satu makanan yang selalu ada saat perayaan imlek karena kata "jeruk" terdengar mirip dengan kata "kemakmuran" jika diucapkan dalam bahasa mandarin sehingga tidak mengherankan jika jeruk juga akan menjadi pajangan di meja makan dan ruang tamu.
Filosofi jeruk: Jeruk melambangkan kemakmuran karena terdengar mirip dengan kata "kemakmuran" dalam bahasa mandarin selain itu jeruk yang berwarna oranye cerah merupakan warna yang dipercayai dengan keberuntungan.
7. Lapis legit
Kue yang berlapis- lapis dengan rasa manis dan legit ini selalu hadir dalam perayaan Imlek. Bagi masyarakat Tionghoa, lapis legit memiiki makna tersendiri yang sudah diturunkan turun-temurun.
Filosofi lapis legit: Bentuknya yang berlapis-lapis memiliki arti rezeki yang berlapis-lapis dan saling tumpang tindih serta rasanya yang manis merupakan simbol akan harapan memiliki kehidupan yang manis
8. Kuaci
Makanan ringan yang terbuat dari biji matahari dan biji labu ini merupakan cemilan khas dan wajib saat perayaan Imlek. Biji-bijian yang dikeringkan ini memiliki arti khusus bagi masyarakat Tionghoa loh!
Filosofi kuaci: Kuaci dipercaya dapat memberikan kesuburan bagi yang memakannya.
Nah, sekarang kamu makin tahu kan tentang filosofi makanan khas Imlek?
Baca Juga: Ajari Hidup Lebih Bijak, Ini 5 Filosofi Perayaan Diwali
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.