5 Kesalahan Membuat Bekal Makan Siang Anak, Orangtua Wajib Baca!

Membawakan bekal dari rumah untuk anak-anak saat sekolah menjadi salah satu cara orangtua menjaga kesehatan anak. Selain lebih higienis, orangtua jadi bisa memantau asupan gizi setiap hari.
Sayangnya, orangtua kerap lalai dalam membuat bekal sekolah buat anak dan bikin kesalahan. Kesalahan ini mulai dari yang sederhana sampai yang cukup bikin anak kerepotan.
1. Memilih makanan yang sulit dibereskan anak

Wajar kalau ingin punya menu yang beragam buat bekal si kecil. Gak melulu sup, sebagai orangtua pasti ingin anaknya juga makan ayam goreng dengan saus tomat atau spageti. Namun, sebelum membuat menu makanan yang berbeda-beda, pastikan orang tua tahu kemampuan makan anak sendiri.
Jika anak masih berantakan saat makan, hindari menggunakan saus atau makanan berwarna lainnya. Selain bikin kotor meja, noda dari makanan yang menempel di seragam juga sulit buat dibersihkan.
2. Kurang memperhatikan peralatan makan anak

Jangan kira waktu istirahat anak itu lama. Selain makan, anak tentu ingin bermain dengan teman-teman. Sayangnya, waktu istirahat ini banyak terbuang hanya karena hal sesepele anak-anak kesulitan membuka tempat bekalnya.
Memang ada guru yang bisa membantu atau teman yang lebih kuat akan menolong. Namun, tidak semua anak merasa nyaman untuk minta pertolongan orang lain. Selain bekal makan yang susah dibuka, hindari juga menggunakan saus sachet.
3. Tidak mematuhi peraturan sekolah

Sering gak disadari para orangtua bahwa setiap sekolah memiliki peraturan, termasuk soal makanan yang boleh dijadikan bekal dan tidak. Dalam hal ini, orangtua wajib aktif mencari tahu di awal masuk sekolah.
Biasanya, makanan yang dilarang dijadikan bekal oleh sekolah seperti permen, makanan berbau menyengat, soda, dan makanan instan. Sekalipun itu adalah kesukaan anak, jangan sekali-kali melanggar peraturan, ya!
4. Tidak mengemas makanan dengan benar

Menyoal kotak bekal, selain menggunakan yang terlalu rumit untuk dibuka, memakai yang terlalu rapuh juga berisiko buat anak. Anak-anak pada dasarnya masih memiliki self control yang belum baik.
Jadi, kalau menggunakan kotak bekal yang tak layak, bisa mudah pecah saat terjatuh. Selain itu, jika ingin membawakan makanan yang selayaknya disantap hangat atau dingin, maka gunakan wadah yang memang didesain menjaga suhu sesuai keinginan.
5. Menu makanan siang yang membosankan

Menu makan siang yang bervariasi adalah kunci. Anak-anak mungkin selalu suka makan ayam goreng dan kentang goreng, tapi saat melihat menu makan teman lain, mereka pasti juga memiliki rasa penasaran, lho.
Menu yang selalu sama, selain membosankan juga membuat gizi kurang terpenuhi. Orangtua perlu belajar memadupadankan lauk dan sayur supaya anak-anak tak hanya menyantap satu menu saja.
Selain sayur dan lauknya, orangtua juga bisa menambahkan camilan sehat. Jus yang buahnya berganti-ganti setiap hari mungkin akan disukai si kecil.
Adanya kesalahan membuat bekal anak bukan berarti orangtua jadi gagal atau jadi orang tua yang kurang perhatian. Dengan mengetahui lima hal yang sering diabaikan saat membuat bekal di atas, semoga sebagai orangtua jadi bahan evaluasi lagi, ya!