Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Locaāhands x KAUM Restaurant: Rayakan Nostalgia Kuliner Peranakan

Bolu kemojo dalam acara Bertumpuk Rasa dari Locaahands x KAUM Restaurant (dok. IDN Times/Naufal Al Rahman)

Dunia kuliner bisa dibilang merupakan industri yang progresif dan inovatif. Setiap harinya muncul inovasi makanan atau minuman baru yang siap dinikmati oleh para pencinta kuliner dan diharapkan mampu menjadi tren baru.

Hal tersebut membuat para pelaku kuliner tak bisa berdiam diri. Mereka wajib terus membaca pergerakan pasar, menggali ide demi menciptakan menu baru, serta aktif berkolaborasi dengan pelaku kuliner lainnya, seperti halnya yang dilakukan oleh Locaāhands Group.

Di penghujung Februari 2025, Locaāhands Group melalui Locaāhands Tunjungan melakukan kolaborasi dengan KAUM Restaurant by Potato Head Family menyuguhkan aneka hidangan khas Peranakan yang tak ditemui di restoran lainnya. Kolaborasi bertajuk “Bertumpuk Rasa” ini berlangsung selama dua hari, 21—22 Februari 2025.

Beruntung, IDN Times dapat mencicipi berbagai hidangan hasil kolaborasi Locaāhands Tunjungan dan KAUM Restaurant pada Kamis (20/2/2025). Supaya ada gambaran, coba kamu intip menu yang bakal mereka hidangkan berikut ini, yuk!

1. "Bertumpuk Rasa" diawali dengan cakwe udang yang meaty

menu cakwe udang di kolaborasi Locaāhands x Kaum Restaurant (IDN Times/Naufal Al Rahman)

Jika diamati lebih lanjut, makanan Peranakan hampir selalu memberikan tempat untuk kehadiran seafood atau hasil laut dalam setiap hidangan yang tersaji. Hal ini tak lepas dari sejarah masa lalu, di mana laut adalah sumber makanan utama bagi bangsa China ketika melakukan ekspedisi perdagangan. 

Oleh karena itu, dalam kolaborasi kali ini, Locaāhands Tunjungan dan KAUM Restaurant menyuguhkan sajian pembuka berupa cakwe udang dari Surabaya. Selain itu, ada pula asinan benteng yang merupakan makanan khas Tangerang.

Agaknya, warga Surabaya tentu familiar dengan cakwe udang, gorengan yang penuh cita rasa gurih. Berbeda dengan cakwe udang yang biasa ditemui, cakwe udang milik Locaāhands ini isiannya terasa begitu meaty dengan adonan udang yang tebal. Dipadukan dengan taburan bubuk ebi dan chopped chives di atasnya, gorengan ini pas untuk starter, karena mampu membangkitkan selera makan.

menu asinan benteng di kolaborasi Locaāhands x Kaum Restaurant (IDN Times/Naufal Al Rahman)

Selain cakwe udang, ada menu asinan yang unik namanya, yakni asinan benteng. Begitu dibedah, sepiring asinan benteng ini isiannya mirip asinan sayur, tetapi punya dressing berupa saus kacang gurih. Paduan segarnya sayuran, potongan cumi asin, gurihnya tahu kuning khas Kediri, dan tak lupa kerupuk mi kuning, membuat hidangan ini punya rasa dan tekstur yang begitu kaya.

menu olor sapi di kolaborasi Locaāhands x Kaum Restaurant (IDN Times/Naufal Al Rahman)

Setelah menikmati asinan banteng, kini saatnya beralih ke makanan selanjutnya, yakni olor sapi. Usut punya usut, gorengan ini menggunakan “olor” atau isian sumsum sapi yang kenyal. Olor ini kemudian digoreng dengan adonan dari tepung sagu, tepung beras, tepung terigu, serta berbagai macam bumbu. Untuk menikmatinya, disajikan dengan petis udang khas Surabaya. Sungguh merupakan gorengan yang naik kelas, bukan?

2. Jamur pelawan, highlight di sajian utama Locaahands x KAUM Restaurant

menu sate kuah di kolaborasi Locaāhands x Kaum Restaurant (IDN Times/Naufal Al Rahman)

Sajian pembuka dan sajian pendamping yang disuguhkan dalam kolaborasi Locaāhands Tunjungan dan KAUM Restaurant ini terbukti mampu membuat membangkitkan rasa tak sabar untuk menyantap sajian utama. Begitu festive, total ada 4 sajian utama dan 1 sajian pendamping yang disajikan.

Sajian utama yang pertama ada sate kuah Khas Pontianak. Menggunakan daging topside wagyu yang keempukannya tak perlu diragukan, sate ini dilengkapi bumbu mirip sate maranggi khas Sunda dengan rasa manis dan hint ketumbar yang tidak overpower. Untuk penyajiannya, sate disandingkan dengan bumbu kacang kaya rasa dan kuah gurih dari rebusan tulang kaki sapi dan rempah. Kuahnya begitu comforting!

menu sapi panggang karo di kolaborasi Locaāhands x Kaum Restaurant (IDN Times/Naufal Al Rahman)

Kemudian, di sajian kedua ada menu sapi panggang karo. Chef Dick Derian dari Locaāhands menerangkan bahwa menu ini memang terinspirasi dari babi panggang karo (BPK) khas Batak, tetapi dalam versi halal.

Chef Dick Derian menggunakan daging sapi yang dipanggang secara perlahan sebagai pengganti daging babi. Disajikan dengan sayur singkong tumbuk, menu sapi panggang karo ini pun punya saus yang rasanya begitu mirip dengan saus BPK. 

menu ikan kulat pelawan di kolaborasi Locaāhands x Kaum Restaurant (IDN Times/Naufal Al Rahman)

Selanjutnya, ada menu ikan kulat palawan. Dalam semangkuk makanan berkuah khas Bangka Belitung ini, kamu bisa menyantap lembutnya filet ikan kakap merah dan jamur pelawan yang dimasak dengan bumbu lempah khas. Ada yang menarik dari hidangan ini, yakni kehadiran dari jamur pelawan. 

“Jamur pelawan adalah jamur yang hanya bisa ditemui di Bangka Belitung. Uniknya, jamur ini akan bertumbuh ketika dirangsang oleh suara petir. Jadi, ketika tidak ada petir maka jamur ini pun tidak ada. Oleh karena itu harganya sangat mahal. Bisa dibilang, jamur pelawan merupakan jamur truffle-nya Indonesia,” terang Head Chef KAUM Restaurant Jakarta, Rachmad Hidayat, pada IDN Times pada Kamis (20/2/2025).

menu ayam goreng nyonya di kolaborasi Locaāhands x Kaum Restaurant (IDN Times/Naufal Al Rahman)

Di hidangan terakhir dalam bagian sajian utama, Locaāhands menghadirkan menu ayam goreng nyonya. Sepintas, hidangan ini terlihat biasa. Namun, begitu dibelah, kamu bisa merasakan lembutnya daging ayam hasil dari teknik brining yang berpadu sempurna dengan saus gurih dari paduan kunyit, jahe, lada, dan daun kari. Semuanya menciptakan harmoni dalam mulut yang membuatmu takjub dengan hasil dari paduan rasa yang ada.

Semua sajian utama di atas perfectly match sangat disantap bersamaan dengan nasi uduk bunga telang. Jika biasanya nasi uduk berwarna putih kekuningan hasil dari paduan santan dan rempah-rempah, sesuai namanya, nasi uduk di sini punya warna cantik dari pemakaian bunga telang. What a great combination!

3. Locaahands Tunjungan x KAUM Restaurant bikin rasa dan penampilan bolu kemojo makin mewah!

menu bolu kemojo di kolaborasi Locaāhands x Kaum Restaurant (IDN Times/Naufal Al Rahman)

Kenikmatan dari kolaborasi menu “Bertumpuk Rasa” tak berhenti hanya di situ. Sisakan tempat di perut untuk merasakan manis, legit, dan segarnya sajian penutup yang terdiri dari dua menu, yakni bolu kemojo khas Kepulauan Riau dan es campur cisadane.

Bolu kemojo merupakan kue tradisional Riau yang biasa disajikan dalam acara spesial, seperti hajatan atau Lebaran. Berbahan utama gula, telur, air daun pandan, serta santan, bolu kemojo teksturnya begitu lembut dengan rasa manis tidak berlebihan. 

Dalam menu kolaborasi ini, bolu kemojo disajikan dengan coconut crumble dengan rasa manis gurih dan es krim nangka. Ketika semua elemen tersebut disantap, rasa bolu kemojo semakin mewah. Sungguh paduan rasa yang tak bisa kamu temukan di sajian menu dessert lainnya. Kita jamin!

menu es campur cisadane di kolaborasi Locaāhands x Kaum Restaurant (IDN Times/Naufal Al Rahman)

Terakhir, ada menu es campur cisadane khas Tangerang yang terdiri dari kelapa muda, jeli, kacang hijau kupas, cincau hitam, dan kolang-kaling. Tak ketinggalan, ada pula alpukat gurih, tapai singkong, dan nangka manis. Semuanya disiram dengan paduan dari susu segar yang creamy, susu kental manis, serta sirup khas yang membuat es campur ini sangat kaya rasa.

“Nama Cisadane dipilih, karena menurut sejarah, Sungai Cisadane adalah salah satu sungai yang menjadi pintu masuknya pedagang China ke Indonesia,” jelas Chef Rachmad Hidayat.

4. Locaahands akan terus melakukan kolaborasi kuliner serupa

Chef Dick Derian dan Chef Rachmad Hidayat di acara kolaborasi Locaāhands Tunjungan x KAUM Restaurant (IDN Times/Febrianti Diah)

“Setelah sebelumnya kami mengadakan kolaborasi dengan Chef Maxie Millian di Woodfire Session serta dengan Seporsi Mie Kari, kali ini kami berkolaborasi dengan Chef Rachmad Hidayat dari Kaum Restoran Jakarta. Tujuannya, kami ingin memperkenalkan kuliner-kuliner Indonesia yang belum banyak diketahui, khususnya oleh masyarakat Surabaya,” ujar Dick Derian, Head Chef dan Owner Locaāhands Group.

Chef Derian menambahkan bahwa market kuliner, khususnya Surabaya, begitu aktif dan progresif. Untuk itu, Locaāhands akan terus mengadakan acara kolaborasi serupa, sehingga masyarakat Surabaya semakin familier dengan kekayaan kuliner Indonesia yang begitu diverse. 

Untuk sajian “Rangkaian Bertumpuk Rasa” dalam kolaborasi ini dibanderol dengan harga Rp325 ribuan per pax yang terdiri dari 1 sajian pembuka, 1 sajian utama, 2 sajian pendamping, dan 1 sajian penutup. Kemudian, jika kamu ingin menambahkan koktail Locaāhands yang terkenal nikmat, maka harga per pax adalah Rp400 ribuan.

Pilihan koktailnya sendiri yakni Prohibition Liang Teh (vodka, gin, rum, tequila, bekonang, citrus, kawista, dan liang teh), Keranjang Legit (Cap Tikus kopi, coffee liqueur, coconut liqueur, coconut nectar, coconut cream, double cream, dan cinnamon powder), Tabak (tequilla, stroberi, lemon, dan earl grey soda), serta Sassafaras (rum, lemon, sarsaparila soda, dan banana cream).

Gimana, sudah terbayang enaknya makanan Peranakan dalam "Bertumpuk Rasa" hasil kolaborasi Locaāhands Tunjungan dan KAUM Restaurant, kan? Kini, saatnya kamu rayakan dan nostalgia warisan Peranakan bersama di Tunjungan 39!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
Naufal Al Rahman
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us