Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Salah Pilih, Ini 6 Perbedaan Mentega Tawar dan Mentega Asin!

Ilustrasi mentega di dapur (unsplash.com/sxtcxtc)

Mentega merupakan salah satu bahan dapur yang sering digunakan dalam berbagai jenis masakan dan kue. Di pasaran, ada dua jenis mentega yang sering dijumpai, yakni mentega tawar (unsalted butter) dan mentega asin (salted butter).

Tak sedikit orang menganggap kedua jenis mentega ini serupa, karena sama-sama bernama "mentega" dan "butter."  Faktanya, ada beberapa faktor penting yang membedakan keduanya secara signifikan.

Penasaran apa saja perbedaan mentega tawar dan mentega asin? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini, agar tidak salah pilih saat menggunakannya dalam masakan.

1. Kandungan garam pada mentega

Ilustrasi garam (pixabay/Katine Design)

Perbedaan pertama dan paling mendasar antara mentega tawar dan mentega asin adalah kandungan garamnya. Dari namanya saja sudah terlihat jelas, kan? 

Mentega asin atau salted butter mengandung garam. Hal ini membuat rasanya lebih gurih dan asin jika dibandingkan dengan mentega tawar yang tidak memiliki tambahan garam sama sekali.

Penambahan garam pada mentega asin bertujuan untuk memberikan rasa dan mengawetkan mentega, agar bisa bertahan lebih lama. Melansir laman Food Republic, kadar atau rasio garam yang digunakan pada mentega jenis ini bervariasi, tergantung merek menteganya.

Secara umum, rasionya sekitar 1,25-1,75 persen dari total berat mentega, atau sekitar 1/4 sendok teh garam per 115 gram berat menteganya.

2. Tekstur dan konsistensi mentega

Ilustrasi mentega (unsplash.com/meguminachev)

Jika dilihat sekilas dalam bentuk yang utuh, tekstur mentega asin dan mentega tawar ini seolah sama. Namun, saat "disentuh" dengan menggunakan peralatan masak (sendok atau pisau), perbedaannya akan langsung terlihat.

Mentega tawar cenderung lebih lembut dan mudah diaduk, sehingga cocok digunakan dalam adonan yang membutuhkan adonan kue atau pastry. Tekstur yang lebih halus juga akan bantu adonan mengembang dengan baik saat dipanggang.

Sebaliknya, mentega asin memiliki tekstur yang lebih lebih padat, sehingga cocok untuk membuat masakan yang melibatkan panas tinggi atau dioleskan langsung pada roti. Mentega jenis ini juga cenderung bisa bertahan lama saat disimpan pada suhu ruang.

3. Kegunaan mentega dalam masakan

Ilistrasi mentega (unsplash.com/sxtcxtc)

Mentega tawar dan mentega asin sering digunakan untuk mengolah beragam masakan. Mentega tawar lebih fleksibel dalam hal penggunaannya, bisa untuk masakan sehari-hari atau untuk pembuatan kue dan roti. Jika menggunakan mentega jenis ini dalam masakan atau kue, takaran garamnya bisa dikontrol sendiri hingga mendapatkan rasa yang diinginkan.

Sebaliknya, mentega asin lebih sering digunakan dalam masakan sehari-hari yang membutuhkan tambahan rasa gurih. Misalnya, untuk menumis sayuran, menggoreng telur, atau membuat pasta. Mentega asin ini akan bantu memberikan rasa yang lebih kaya tanpa perlu menambahkan banyak garam.

4. Pengaruh mentega untuk masakan

Ilustrasi croissant yang menggunakan mentega (unsplash.com/commonboxturtle)

Penggunaan mentega asin atau mentega tawar dalam suatu masakan dapat memengaruhi hasil akhir sebuah resep, terutama dalam pembuatan kue dan pastry. Jika menggunakan mentega asin dalam resep yang sebenarnya membutuhkan mentega tawar, hasil akhirnya bisa menjadi terlalu asin.

Sebaliknya, kalau kamu menggunakan mentega tawar dalam masakan gurih, maka hasil akhirnya akan terasa kurang pas tanpa tambahan garam. Jadi, kamu perlu memahami perbedaan ini, supaya rasa makanan sesuai dengan yang kamu inginkan.

5. Masa simpan mentega

Ilustrasi mentega untuk membuat kue (pexels.com/Markus Spiske)

Mentega asin cenderung memiliki masa simpan yang lebih lama dibandingkan mentega tawar. Hal ini disebabkan kandungan garam di dalamnya yang berperan sebagai pengawet alami, mencegah pertumbuhan bakteri, dan memperlambat proses oksidasi.

Sementara itu, mentega tawar lebih rentan terhadap pembusukan jika tidak disimpan dengan benar. Karena ada kandungan garam sebagai pengawet, mentega tawar harus disimpan di tempat yang sejuk, seperti kulkas, dan dimasukkan ke wadah yang kedap udara (terutama jika sudah dibuka). 

6. Harga mentega

Ilustrasi mentega (unsplash.com/nate_dumlao)

Dari segi harga, mentega tawar seringkali lebih mahal dibandingkan mentega asin. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang lebih murni tanpa tambahan garam. Tak jarang, bahan baku pembuatannya juga lebih bagus dan berkualitas tinggi.

Ketersediannya di pasaran tidak sebanyak mentega asin. Mentega ini biasanya dijual di toko bahan kue atau supermarket. Harganya mulai dari Rp40 ribuan per 100 gram.

Sedangkan, mentega asin lebih mudah ditemukan di pasaran karena lebih sering digunakan dalam masakan sehari-hari. Kamu bisa membelinya di pasar tradisional, toko kelontong tetangga, minimarket, hingga supermarket besar. Merek dan harganya pun bervariasi, mulai dari Rp30 ribuan per 100 gram.

Demikian perbedaan mentega tawar dan mentega asin yang perlu kamu ketahui, dari kandungan garam, tekstur, kegunaan dalam memasak, hingga harganya. Jangan sampai salah pilih, agar masakanmu enak dan dapat rasa yang diinginkan, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fasrinisyah Suryaningtyas
Dewi Suci Rahayu
Fasrinisyah Suryaningtyas
EditorFasrinisyah Suryaningtyas
Follow Us