Review Gusto Gelato yang Lagi Hits di Bali, Bakal Balik Lagi Gak Ya?

2. Hadir dalam berbagai ukuran dan harganya terjangkau

IDN Times/Putriana Cahya

IDN Times/Putriana Cahya

Begitu memasuki gerai, ada pegawai yang siap mengarahkan kita harus ke bagian mana dulu. Sebelum memilih rasa gelato yang diinginkan, kita harus ke meja kasir untuk pembayaran. 

Ada lima ukuran wadah yang bisa dipilih, mulai dari cone, small cup, sampai ukuran X-large. Harganya relatif murah, karena gelateria di Jakarta bisa lebih mahal dengan porsi yang sama.

IDN Times/Putriana Cahya

Selanjutnya, kita baru menuju ke counter es krim yang berada di sebelah kiri. Untuk memudahkan antrean yang (katanya) selalu panjang, dibuatlah jalur dari garis pembatas berwarna merah ini. Ketika sampai, saya sempat bertanya-tanya sendiri dalam hati. Karena jujur, crowd-nya jauh dari bayangan dan ulasan orang-orang.

3. Ada lebih dari 50 rasa gelato yang tersedia di sini

IDN Times/Putriana Cahya

Yakin deh, kamu pasti dibuat super duper bingung dengan pilihan gelato dan sorbet di sini. Banyak banget, ada lebih dari 50 rasa yang semuanya tampak menggiurkan. Sebelum menentukan pilihan, kamu diberi kesempatan untuk mencicipi gelato dengan sendok es krim. Gratis sih, asal jangan kelamaan sampai bikin antrean gak jalan ya. Hehehe...

Baca Juga: 10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia

4. Banyak rasa unik dan gak biasa di sini

IDN Times/Putriana Cahya

Di sesi testing ini, saya mencoba pilih yang paling unik dan jarang bisa ditemui di gelateria lainnya. Selain varian mainstream, seperti cokelat dan vanila, mereka berani eksplorasi rasa-rasa unik dan baru, terutama yang Indonesia banget. Mulai dari lemon spirulina, kunyit, serai, bika Ambon, sampai kemangi pun ada. 

Walau gak semua cocok di lidah, tapi yang bikin aku amazed  adalah teksturnya. Gila, super lembut dan kesannya medhok banget. Tiap sendok gelato yang masuk ke mulut rasanya intense. 

5. Sorbetnya juara!

IDN Times/Putriana Cahya

Setelah perdebatan batin yang panjang dan rasa sungkan karena nyobain terlalu banyak, akhirnya pilihan jatuh pada kombinasi sorbet buah naga dan markisa yang malah sama sekali gak aku cobain ketika testing. Biar pas gigitan pertama makin berkesan gitu, dapat kejutan apa justru kecewa.

Hasilnya?The exact taste I've imagined! Lembut dan segar. Meskipun menurutku buah naganya sedikit terlalu manis, tapi asamnya buah markisa jadi penyelamat. Ketika dikulik, ternyata rahasia di balik "surga" ini ada pada penggunaan bahan yang segar dan 100 persen alami. 

Literally, tanpa tambahan pelembut atau produk kimia apapun. Bukan cuma es krim, tapi kukis, nougat, cone, sampai sirup yang jadi topping es krimnya pun homemade, lho.

6. Ternyata antreannya asli ramai banget

IDN Times/Putriana Cahya

IDN Times/Putriana Cahya

Tepat setelah es krim pesanan sampai di tangan, eh, benar dong antrean langsung mengular. Katanya pengunjung bisa membludak pada siang hari. Kayaknya aku datang di saat yang tepat, karena masih agak sepi saat pagi hari. Tapi kamu gak perlu khawatir bakal ramai sampai berisik atau berdesakan, karena tempatnya spacy banget.

IDN Times/Putriana Cahya

Kamu bisa pilih, mau nongkrong di ruangan indoor atau outdoor yang sama-sama nyaman. Selain gelato, kamu bisa pesan menu lainnya, mulai dari jus segar, aneka kopi, hingga bermacam-macam kue. 

Kalau kamu lebih suka tempat makan gelato yang Instagramable dan cocok dijadikan latar foto-foto lucu, mungkin ini bukan pilihan utama, karena dianggap cukup flat. Interiornya didominasi warna oranye dan abu-abu. Tapi soal kualitas rasa gelatonya, dijamin kamu bakal balik lagi ke Gusto Gelato. 

Nah, itulah pengalaman penulis cobain Gusto Gelato di Bali. Kamu sendiri sudah pernah cobain, belum? Kalau sudah, bagikan pengalamanmu di kolom komentar ya!

Baca Juga: Pecinta Gelato? Ini 5 Kedai Gelato Paling Hits di Bali