7 Fakta Unik tentang Michelin Star yang Harus Kamu Tahu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak faktor yang menjadi pertimbangan seseorang ketika ingin makan di suatu restoran. Salah satunya kualitas yang baik hingga mendapatkan berbagai penghargaan.
Bagi sebagian orang, penghargaan bergengsi seperti Michelin Star jadi salah satu penentunya. Sebagian lainnya masih bingung apa istimewanya Michelin Star. Nah, biar gak kudet, berikut beberapa fakta unik tentang Michelin Star yang harus kamu tahu!
1. Michelin Guide dibuat oleh perusahaan ban
Awalnya, panduan restoran dan hotel disusun oleh Andre dan Edouard Michelin pada 1900. Tujuannya menarik para pengendara untuk traveling.
Dengan harapan semakin banyak pengendara di jalanan, penjualan ban akan meningkat. Versi pertamanya, tidak hanya berisi restoran dan hotel, tapi juga pom bensin dan bengkel, termasuk panduan gastronomi yang begitu terkenal.
2. Michelin Guide baru dijual pada tahun 1922
Dulu, Michelin Guide didistribusikan secara gratis. Baru pada tahun 1922, Andre dan Edouard Michelin menjualnya dengan harga 7 Swiss Francs atau sekitar Rp99 ribu.
Alasannya, pada suatu hari, Andre Michelin melihat Michelin Guide dipakai untuk ganjal meja. Andre sadar bahwa orang hanya menghormati apa yang ia bayar.
3. Merekrut pengulas makanan rahasia
Pada tahun 1926, duo Michelin merekrut pengulas makanan anonim ke restoran fine-dining. Para pengulas restoran ini disumpah, bahkan identitasnya hanya diketahui segelintir orang di organisasi Michelin. Tapi mereka boleh memberitahu keluarga. Waktu itu baru ada predikat one star.
4. Mengulas 240 restoran dalam setahun
Menjadi seorang inspektor, sebutan pengulas makanan rahasia dari Michelin, tidaklah mudah. Seorang calon inspektor harus dilatih selama enam bulan hingga akhirnya diperbolehkan mengulas makanan sendiri.
Editor’s picks
Dalam setahun, seorang inspektor harus mengulas sekitar 240 restoran. Jadi tiga pekan dalam sebulan, seorang inspektor menghabiskan waktunya di perjalanan.
Baca Juga: 15 Restoran Indonesia yang Tersebar di Berbagai Negara, Serasa Pulkam
5. Peringkat bintang Michelin tidak berlaku selamanya
Selanjutnya pada tahun 1931, sistem hierarki peringkat tiga bintang diterapkan. One star berarti restoran yang sangat baik di kategorinya. Two star berarti masakan yang istimewa dan layak dikunjungi.
Terakhir, three star yang berarti sajian yang luar biasa, hingga layak dijadikan destinasi khusus. Sayangnya, predikat atau peringkat ini tidak selamanya melekat pada sebuah restoran.
Peringkat bisa naik jika kualitas restoran meningkat. Sebaliknya, jika performa restoran menurun, predikat bintang bisa dicabut.
6. Tidak ada yang tahu pasti kriteria memperoleh bintang dari Michelin
Banyak yang menyebut ulasannya berdasarkan kualitas bahan, keterampilan, dan teknik persiapan, paduan rasa, kreativitas, nilai, dan konsistensi. Hal-hal seperti dekorasi ruangan, suasana, dan pelayanan tidak dipertimbangkan.
7. Jepang sebagai negara dengan restoran terbanyak mendapatkan Michelin Star
Jepang saat ini tercatat sebagai negara dengan restoran berpredikat Michelin Star paling banyak. Peringkat kedua dipegang oleh Prancis sebagai tempat kelahiran Michelin Guide.
Edisi luar Eropa pertama kali dibuat untuk New York, Amerika Serikat, pada tahun 2005. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2007, Tokyo di Jepang disasar untuk standar penilaian Michelin.
Sayangnya, belum ada restoran Indonesia yang berhasil mendapat predikat bergengsi ini. Meskipun bukan tolok ukur satu-satunya, tapi Michelin Star terbukti menarik minat wisatawan ke sebuah negara.
Nah, kamu sendiri sudah pernah merasakan pengalaman makan di restoran Michelin Star, belum? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar ya!
Baca Juga: 10 Alasan Kenapa Makanan Restoran Lebih Enak daripada Masakan Sendiri