Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Sampai Tertukar! Inilah Perbedaan Ketupat, Buras, dan Lontong

ilustrasi ketupat potong (pixabay.com/Andry Hariana)
ilustrasi ketupat potong (pixabay.com/Andry Hariana)

Pernah tertukar antara ketupat, buras, dan lontong? Jika disajikan bersama di atas piring, ketiganya memang bisa membingungkan untuk dibedakan.

Meskipun sama-sama terbuat dari beras, namun ketupat, buras, dan lontong adalah makanan yang berbeda. Baik dari segi rasa, bentuk, dan hingga proses pembuatannya.

Nah, supaya tidak salah pilih, yuk, simak perbedaan ketupat, buras, dan lontong berikut ini.

1. Beda cara membuat

ilustrasi lontong nasi (vecteezy.com/Ika Rahma)
ilustrasi lontong nasi (vecteezy.com/Ika Rahma)

Perbedaan pertama yaitu dari cara pembuatan ketupat, buras, dan lontong. Lontong dibuat dengan merebus beras setengah matang. Setelah itu, beras dibungkus daun pisang atau plastik dan direbus kembali hingga matang. Biasanya, butuh waktu sekitar 2 jam agar beras menjadi lontong sempurna.

Sementara pada buras, beras yang setengah matang dicampur dengan santan, kelapa parut, dan garam untuk menghasilkan rasa gurih yang lebih kuat. Penggunaan bahan-bahan pada tersebut lah yang membedekan buras dengan lontong dan ketupat.

Ketupat memiliki proses yang berbeda. Beras yang sudah dibersihkan langsung dimasukkan ke anyaman janur dan dimasak dengan air dan bahan lain hingga air menguap. Proses ini memakan waktu cukup lama.

Perbedaan cara pembuatan ini juga berpengaruh pada rasa. Ketupat dan buras lebih gurih karena pakai campuran santan, sedangkan lontong memiliki rasa netral.

2. Beda lauk pelengkap

ilustrasi ketupat (unsplash.com/K Azwan)
ilustrasi ketupat (unsplash.com/K Azwan)

Meski ketupat, buras, dan lontong biasa disajikan sebagai makanan utama, namun ada perbedaan pada lauk pelengkapnya. Ketupat lebih umum disajikan bersama ayam opor, rendang, kari, dan hidangan-hidangan lain dengan saus berbahan dasar santan.

Lauk pelengkap ketupat juga mirip dengan lauk pelengkap lontong. Bedanya, biasanya lontong dinikmati bersama sayuran atau makanan berkuah kuning, juga makanan yang dibakar seperti sate.

Dibandingkan dengan ketupat, lontong biasa ditemui dalam hidangan sehari-hari. Ada juga spesialitas kuliner lokal yang menggunakan lontong sebagai salah satu bahan utama, seperti lontong sayur Medan dan lontong balap.

Lain halnya dengan buras. Sebagai makanan tradisional suku Bugis, buras biasanya disajikan bersama sup konro, coto Makassar, atau sebagai pelengkap hidangan bakso.

3. Beda bentuk

ilustrasi buras (commons.wikimedia.org/Midori)
ilustrasi buras (commons.wikimedia.org/Midori)

Ketupat, makanan khas Lebaran, memiliki bentuk belah ketupat yang ikonik. Sementara lontong biasanya berbentuk silinder dengan panjang yang beragam.

Buras sekilas mirip lontong, tetapi lebih pendek dan pipih. Buras juga disusun dalam dua atau tiga lapis dan diikat dengan tali rafia sebelum dimasak agar tidak mudah lepas. Ini adalah ciri khas buras yang mudah dikenali sebelum dibuka dan dipotong.

Lontong tidak diikat, tetapi tetap rapi karena kedua ujungnya ditusuk dengan tusuk bambu atau tusuk gigi. Berbeda dengan ketupat yang terbungkus janur yang rapat, lontong dan buras dibungkus dengan daun pisang yang dilipat beberapa kali.

Jadi, sudah paham kan, perbedaan ketupat, buras, dan lontong? Ketiganya memiliki ciri khas masing-masing. Meskipun bisa saling menggantikan dalam beberapa hidangan, penting untuk memperhatikan cara penyajiannya biar pas momennya. Selamat menikmati hidangan lezat di momen lebaran. 

Ketahui informasi seputar makanan yang terbaru lainnya di IDN TIMES.

Penulis: Nethania Romauli

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Langgeng Irma Salugiasih
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Kim Caca
EditorKim Caca
Follow Us