6 Restoran Unik Jakarta yang Bikin Kamu Merasa Melintasi Lorong Waktu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini restoran bukan hanya menu makanannya saja ya yang dicari oleh para pengunjung, namun juga suasana dan desain restoran itu sendiri. Selain dapat menghangatkan suasana untuk berkumpul dengan orang terdekat, ajang untuk berfoto semenarik mungkin juga menjadi kegemaran masyarakat. Oleh karena itu, restoran kian berlomba-lomba mempercantik diri dengan berbagai dekorasi.
Modern, minimalis, vintage, industrial, bahkan klasik kini menjadi konsep unggulan restoran di Jakarta. Namun bicara soal vintage dan klasik, resto yang memiliki nilai sejarahlah yang menjadi juara.
1. Café Batavia
Kafe yang menyajikan berbagai variasi menu internasional ini cukup terkenal karena letaknya yang berada di Kawasan Kota Tua Jakarta. Nuansanya yang membawa pengunjung seakan-akan kembali ke jaman kolonial Belanda. Dibangun pada tahun 1850, semula merupakan kantor administrasi VOC. Lalu melalui pria berkembangsaan Perancis, diubah fungsi menjadi galeris seni, dan barulah pada tahun 1993 gedung ini buka secara umum untuk dijadikan kafe oleh pria asal Jerman.
2. Waroeng Shanghai Blue 1920
Warung ini penuh dengan nilai sejarah. Bermula dari Chan Mo San, putra pelaut Tionghoa yang berada di perairan Batavia menikah dengan wanita Betawi asli Siti Zaenab. Mereka memulai warung kecil sederhana di Sunda Kelapa. Warung ini dikenal dengan sebutan Shanghai Tea House. Kemudian, tempat ini berkembang menjadi tempat populer yang sering dikunjungi oleh pelaut dari asal-usul yang berbeda yang singgah di Sunda Kelapa, yang menghabiskan malam dengan menari-nari dengan wanita setempat di Rumah Teh Shanghai ini.
Bertahun-tahun kemudian warung ini akhirnya ditutup, dari tempat ini semua elemen bangunan dan isinya disiman di sebuah gudang di Kota Tua Jakarta. Namun oleh satu pengembang resto di Jakarta, warung ini dibuka kembali dengan variasi Chinese food untuk menghidupkan lagi nyawa Batavia di masa lalu.
3. Meradelima Restaurant
Editor’s picks
Diambil dari nama buah khas indonesia, restoran berkonsep peranakan ini berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Menampilkan detail artistik dan elegan pada sisi interiornya, dengan menu makanan peranakan China, resto ini telah menjadi ikon tempat makan di Jakarta. Prasmanan juga tersedia berdasarkan permintaan pengunjung, sangat cocok untuk keluarga.
4. Tugu Kunstkring Paleis
Menempati bangunan sejarah yang awalnya berfungsi sebagai galeri seni Hindia Belanda ada tahun 1914, menampilkan karya seniman kelas dunia Vincent van Gogh, Pablo Picasso, Paul Gauguin, Marc Chagall dan sejenisnya. Salah satu sayap bangunan ini juga menyimpan kafe yang sangat populer yang menjual makanan dan anggur lezat, yang dikenal dengan Stam en Weynes.
Namun barulah di tahun 2013, café ini dibuka dengan nama Tugu Kunstkring Paleis. Dengan tidak mengubah sisi arsitektural bangunan yang indah, Tugu telah menghembuskan kehidupan baru ke dalam bangunan melalui interior yang megah, mengisinya dengan koleksi karya seni yang indah. Menu makanan sangat variatif, mulai dari khas Indonesia, western, dan peranakan.
5. Lara Djoggrang
Berada di Menteng Jakarta Pusat, restoran otentik ini bertempat di sebuah rumah peninggalan Belanda, dengan semua karakteristik dan suasana antiknya yang masih melekat. Menu masakannya terinspirasi dari perjalanan kerajaan melalui daerah-daerah pesisir Indonesia pada masa Raja Hayam Wuruk, yang memegang pemerintahan Kerajaan Majapahit pada awal abad ke-14. Dicampur dengan suasana mistis dan romantis, pengunjung dibawa untuk meninggalkan dunia saat ini, menghidupkan kembali, dan membanggakan diri dengan keindahan sejarah Indonesia kuno.
6. Rumah Babah Elite
Restoran yang dipenuhi koleksi karya seni dari sang pemiliknya. Berada di Gambir Jakarta Pusat, resto ini dirancang dengan nuansa awal abad ke-20 di Jawa. Tercermin dari perlengkapan seperti furnitur jati reklamasi, peralatan rumah tangga kasar (timbangan, penggiling daging, alu dan mortir), dan iklan papan nama Hap Liong Tailor, penyewa asli ruko.
Kamar-kamar dilukis dengan kombinasi pastel-krayon tebal berwarna-warni, sementara patung-patung batu dewa Tionghoa, Hindu, dan Buddha tersenyum pada pengunjung. Yang khas dari resto ini yaitu diselenggarakannya upacara The Imperial Tea Ceremony untuk Selir Terakhir Kaisar Kerajaan. Bukan hanya teh saja yang khas di sini, namun perpaduan menu masakan antara Jawa, Belanda, dan China juga lengkap tersedia.
Nah, itulah ke enam resto di Jakarta yang sangat unik dan wajib anda kunjungi. Bukan hanya lidah yang dimanja, namun juga pengalaman serta sensasi yang akan terus bertambah, merasakan nuansa kilas balik Batavia tidak ada salahnya bukan?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.