Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Membuat Fougasse dengan Aroma Olive Oil yang Harum dan Tajam

Fougasse
ilustrasi Fougasse (pexels.com/Marina Leonova)

Fougasse adalah roti khas Prancis yang bentuknya mirip daun atau tulang ikan dengan rongga-rongga cantik di bagian tengah. Teksturnya renyah di luar, lembut di dalam, dan punya aroma olive oil yang kuat saat baru keluar dari oven. Banyak orang mengira bikin fougasse sulit, padahal langkahnya cukup menyenangkan kalau kamu sabar mengolah adonan. Roti ini cocok buat temani makan malam, jadi kudapan sore, atau disajikan bareng sup hangat.

Olive oil berperan besar dalam karakter fougasse. Semakin berkualitas minyaknya, semakin tajam aroma roti yang keluar saat matang. Kamu bisa menambahkan rempah atau topping seperti rosemary, black olive, atau garam kristal untuk variasi rasa. Fougasse memberi pengalaman kuliner yang hangat dan sederhana tapi tetap elegan.

Beberapa teknik berikut bisa kamu coba di dapur rumah. Kamu tinggal menyiapkan bahan dasar roti seperti tepung, air, ragi, dan garam. Prosesnya lebih ke rasa dan intuisi saat menguleni dan membentuk adonan. Berikut cara membuat fougasse dengan sensasi olive oil yang harum dan tajam.

1. Pilih olive oil extra virgin dengan rasa yang kuat

ilustrasi tuang minyak zaitun (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi tuang minyak zaitun (pexels.com/RDNE Stock project)

Kualitas olive oil menentukan aroma fougasse yang kamu hasilkan. Extra virgin biasanya punya rasa yang lebih segar, pedas ringan, dan kaya aroma hijau khas buah zaitun. Semakin murni olive oil yang kamu pilih, makin kuat karakter roti saat dipanggang. Aroma ini akan terangkat maksimal saat adonan menyerap minyak dengan baik.

Kamu bisa mencium aromanya sebelum dipakai. Kalau wangi zaitunnya terasa tajam dan segar, berarti cocok untuk fougasse. Beberapa merk punya profil rasa yang berbeda, ada yang lebih buttery atau lebih peppery. Kamu bisa memilih sesuai selera dan mencoba beberapa varian untuk menemukan favoritmu.

Gunakan olive oil ini pada tahap awal pencampuran adonan dan juga saat finishing sebelum masuk oven. Lapisan minyak di permukaan membuat kulit fougasse renyah dan berkilau. Aromanya keluar lebih jelas dan wangi dapur akan terasa seperti toko roti kecil di sudut jalan.

2. Uleni adonan sampai elastis dan lembut

ilustrasi uleni adonan (freepik.com/freepik)
ilustrasi uleni adonan (freepik.com/freepik)

Adonan fougasse perlu diuleni sampai halus agar gluten terbentuk dengan maksimal. Kamu bisa mencampur tepung, air hangat, ragi, garam, dan olive oil hingga menyatu. Setelah itu uleni sekitar 10–15 menit sampai adonan terasa kenyal dan elastis. Tekstur ini penting karena menentukan hasil akhir roti saat dipanggang.

Kamu bisa menggunakan teknik slap and fold atau uleni di meja kerja dengan gerakan memutar. Tambahkan sedikit tepung kalau terasa lengket, tapi jangan kebanyakan supaya roti gak kering. Kenali adonan lewat sentuhan, karena semakin kamu biasa mengolah, semakin mudah membaca tingkat kelenturannya.

Saat gluten terbentuk sempurna, adonan bisa ditarik tipis tanpa mudah robek. Ini tanda kamu bisa lanjut ke tahap fermentasi. Adonan yang baik menghasilkan fougasse yang ringan, berpori, dan tetap lembut saat disantap panas.

3. Proofing adonan untuk membangun aroma dan pori

ilustrasi fermentasi adonan (commons.wikimedia.org/LinnGustavsson)
ilustrasi fermentasi adonan (commons.wikimedia.org/LinnGustavsson)

Proofing atau pengembangan adonan memberi waktu bagi ragi bekerja membentuk rongga udara. Kamu bisa menaruh adonan dalam wadah yang dioles olive oil tipis, tutup dengan kain, dan biarkan 1–2 jam. Adonan akan mengembang dua kali lipat ukurannya dan terasa lebih airy ketika disentuh. Tahap ini berperan dalam rasa dan tekstur fougasse.

Kamu bisa proofing kedua kali setelah adonan dibentuk. Fermentasi ganda bikin roti lebih wangi dan bertekstur empuk. Saat ragi bekerja, aroma roti mulai terbentuk dan menyatu dengan minyak zaitun di dalamnya. Hasil panggangan jadi lebih beraroma dan tidak bantat.

Jangan terburu-buru memanggang sebelum proofing selesai. Roti yang kurang mengembang cenderung padat dan keras. Proofing yang tepat membuat fougasse punya karakter ringan dan renyah di luar tapi lembut di dalam.

4. Bentuk adonan bergaya motif daun khas fougasse

bentuk adonan
ilustrasi bentuk adonan (commons.wikimedia.org/Creative Commons Attribution)

Bentuk fougasse menjadi identitas yang bikin roti ini terlihat unik. Kamu bisa memipihkan adonan jadi segitiga atau oval tipis, lalu membuat beberapa sayatan memanjang menyerupai tulang daun. Tarik perlahan tiap celah agar terbuka saat mengembang dan memanggang. Motif ini membuat permukaan roti punya banyak bagian yang renyah.

Gunakan pisau tajam atau scraper biar sayatan rapi. Jangan terlalu tipis agar roti tetap punya badan yang lembut di bagian dalam. Kamu bisa menabur rosemary, thyme, atau biji zaitun di sela-sela potongan sebagai sentuhan khas. Tampilan ini bikin fougasse terlihat artistik dan menggugah selera.

Adonan yang sudah dibentuk bisa kamu diamkan sebentar sebelum masuk oven. Struktur akan mengembang pelan dan lubang-lubangnya terbuka lebih cantik. Bentuk yang tepat membuat setiap bagian roti punya tekstur yang seimbang.

5. Panggang dengan suhu tinggi agar permukaan renyah

panggang adonan
ilustrasi panggang adonan (commons.wikimedia.org/flickr.com)

Fougasse panggang paling baik di suhu tinggi sekitar 220–250°C. Panas yang kuat memberi efek karamelisasi ringan pada permukaan, menghasilkan warna emas cantik dengan aroma olive oil yang menyebar. Kamu bisa oles permukaan dengan olive oil lagi sebelum masuk oven. Olesan ini membentuk kerak renyah yang terasa harum saat digigit.

Selama memanggang, perhatikan bagian sayatan agar gak cepat gosong. Putar loyang jika panas oven kurang merata. Aroma akan keluar kuat setelah beberapa menit dan rumah terasa seperti dapur artisan bakery. Hasil matang yang ideal punya crust renyah dengan crumb lembut di bagian tengah.

Setelah keluar dari oven, diamkan sebentar biar uap panas keluar. Momen ini bikin roti semakin harum. Sajikan hangat-hangat dengan extra olive oil untuk dicocol atau makan begitu saja sambil menikmati sensasi zaitun yang tajam.

Fougasse bisa jadi roti favorit kamu di rumah kalau sudah tahu tekniknya. Aroma olive oil yang harum dan tajam bikin pengalaman makan lebih kaya. Semoga tips ini membantu kamu mencoba resep di dapur dan menikmati roti ala Prancis dengan rasa yang dekat di lidah sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us

Latest in Food

See More

5 Cara Membuat Fougasse dengan Aroma Olive Oil yang Harum dan Tajam

02 Des 2025, 09:31 WIBFood