5 Tips Membuat Ube Chiffon Cake yang Cantik dan Lembut

Meringue adalah penentu utama tekstur chiffon cake. Kamu perlu mengocok putih telur sampai mencapai stiff peak yang rapi, tapi bukan yang kering. Meringue yang terlalu kering bikin adonan sulit tercampur dan cenderung pecah, sedangkan meringue yang terlalu lembek bikin cake cepat kempes. Konsistensi idealnya ada di antara keduanya: kokoh, berkilau, dan elastis.

Proses pengocokan juga harus bertahap. Mulai dari kecepatan rendah untuk membentuk gelembung yang stabil, lalu naikkan sedikit demi sedikit. Cara ini membantu struktur udara jadi lebih kuat. Kamu juga perlu memastikan bowl dan whisk benar-benar bebas minyak supaya putih telur bisa mengembang maksimal.

Dengan meringue yang stabil, adonan chiffon cake bisa naik tinggi di oven dan mempertahankan teksturnya yang lembut. Cake juga jadi lebih tahan saat dibalik untuk pendinginan.

Teknik folding adalah momen krusial yang sering bikin chiffon cake gagal. Mengaduk terlalu kuat bisa mengempiskan meringue, sementara mengaduk terlalu sedikit membuat adonan tidak menyatu. Kamu harus melakukannya perlahan dari bawah ke atas, sambil memutar bowl agar semua bagian tercampur merata.

Masukkan meringue sedikit demi sedikit, biasanya dalam tiga tahap. Langkah ini membantu adonan tetap ringan tanpa menghancurkan udara di dalamnya. Perhatikan juga tekstur akhir adonan: tidak boleh ada garis putih meringue, tapi juga tidak boleh terlalu cair.

Dengan teknik folding yang benar, chiffon cake naik lebih stabil, punya rongga yang halus, dan hasil panggangnya cantik tanpa retak besar di permukaan.

Ube punya tekstur alami yang lebih padat, jadi kamu harus memastikan puree-nya sangat halus sebelum dipakai. Puree yang masih kasar bisa membuat crumb terasa berat dan mengganggu kehalusan adonan. Kalau perlu, saring puree atau blender ulang sampai teksturnya benar-benar lembut.

Kamu juga harus mengontrol takaran puree agar tidak berlebihan. Terlalu banyak puree bisa membuat cake sulit naik karena adonan menjadi terlalu berat. Kombinasikan puree dengan sedikit ube extract untuk meningkatkan aroma dan warna tanpa membuat adonan tebal.

Dengan puree yang halus, warna ungu akan lebih rata, tekstur cake tetap airy, dan hasil akhirnya terlihat jauh lebih cantik.

Loyang chiffon memang wajib dibiarkan tanpa olesan apa pun. Permukaannya sengaja dibiarkan polos supaya adonan bisa “memanjat” dinding loyang saat naik di oven. Kalau loyang diberi minyak atau butter, cake akan meluncur turun dan bikin hasilnya bantat atau kempes setelah keluar.

Pastikan juga loyang kamu bersih, kering, dan tidak ada sisa minyak sedikit pun. Bagian dasar loyang yang berlubang membantu panas merata, sehingga cake mengembang dengan lebih stabil. Setelah matang, kamu harus membalik loyang dan membiarkannya menggantung sampai benar-benar dingin supaya struktur cake tidak turun.

Teknik ini menjaga chiffon tetap lembut, tinggi, dan punya tampilan yang halus di permukaan.

Suhu oven yang terlalu tinggi bisa bikin permukaan cake cepat cokelat, sehingga warna ungunya luput terlihat. Atur oven di suhu sedang dan pastikan panaskan dulu sampai stabil sebelum memanggang. Pemanggangan yang terlalu panas juga bisa membuat cake retak dan bagian dalamnya belum matang sempurna.

Gunakan rak tengah supaya panas menyebar seimbang. Kamu bisa memeriksa cake tanpa membuka pintu oven terlalu sering agar suhu tetap stabil. Ketika cake matang, permukaannya terlihat kokoh dan kembali saat disentuh ringan.

Dengan suhu yang tepat, warna ungu tetap cantik, teksturnya matang merata, dan chiffon cake terlihat lebih estetik saat dipotong.

Ube chiffon cake butuh perhatian ekstra, tapi hasilnya sebanding dengan usaha kamu. Kalau kamu mengikuti teknik ini dengan teliti, kamu bisa mendapatkan chiffon cake yang mengembang cantik, lembut, dan punya warna ungu yang khas.