Beda Jajanan Pasar Combro, Misro, dan Cothot. Sudah Paham?

Karena merupakan makanan tradisional, nama merekapun diambil dari bahasa daerahnya masing-masing, combro sendiri merupakan singkatan dari "Oncom dijero" (yang artinya oncom di dalam. Sedangkan misro merupakan kependekan dari "Amis dijero" (Manis didalam). Kedua makanan ini diambil dari bahasa sunda yang terkenal dengan singkatan-singkatan dalam menamai makanan traditional dan makanan khasnya. 

Lain halnya dengan cothot, nama asli cothot adalah "entho cothot", makanan ini mempunyai artian yang berbeda dari setiap kata. Mulai dari entho yang dalam bahasa Jawa berarti gethuk, sedangkan cothot mempunyai artian " keluar tiba-tiba" menurut bahasa daerahnya yaitu Temanggung, Jawa Tengah.

Mempunyai tampilan yang sama di luar, namun berbeda di dalamnya. Yups, hal yang membedakan lainnya dalah isiannya. Kita mulai dari combro, makanan nikmat yang mempunyai cita rasa gurih ini punya isian khas dari sunda yaitu oncom, di beberapa daerah yang mencoba membuat makanan khas ini, sering mengganti oncom dengan tempe lho. Gak kalah nikmat, dua isian ini tetep favorit guys. Yang kedua kita kenali jajanan sunda lainnya yaitu misro, kembarannya combro, bedanya misro diisi dengan gula merah atau gula aren. Rasa manisnya bikin lengket di hati peminatnya. 

Gak kalah manis dari si misro, kenalan sama cothot saudara jauh misro dari tanah Jawa. Makanan yang satu ini punya isian manis dari gula pasir. Uniknya makanan ini bisa mengeluarkan isiannya secara tiba-tiba ketika digigit, apalagi jika gula di dalamnya terisi penuh, cairan gula nya bisa meleleh di tepian cothot. Yummy banget deh pokoknya.

Punya bahan dasar yang sama namun ketiga makanan ini diolah dengan cara yang berbeda lho. Mulai dulu dari makanan asal Jawa Barat, combro dan misro. Keduanya diolah dari singkong mentah yang diparut lalu dicampur dengan kelapa parut yang dibumbui dengan garam. Setelah itu barulah keduanya diberi isian dengan oncom atau gula aren seperti pada resepnya.

Sedangkan cothot punya cara yang sedikit berbeda nih. Singkong yang sudah dikupas gak langsung diparut tapi direbus dulu hingga lunak baru ditumbuk sampai halus seperti membuat gethuk. Kemudian adonan cothot diisi dengan gula pasir sampai penuh dan dibentuk bulatan hingga tertutup semuanya.

Semakin berkembang jaman, semakin berkembang pula kreatifitas masyarakatnya. Terutama untuk melestarikan kekayaan budaya termasuk kuliner daerahnya masing-masing. Seperti 3 jajanan legendaris ini, mereka juga mengalami perkembangan lho. Mulai dari combro, sekarang tidak hanya disajikan dengan bentuk tradisional seperti biasanya.

Sekarang combro datang dengan tampilan yang lebih tahan lama, yaitu dalam bentuk garing ( coring " combro garing") dan dapat disajikan kapanpun sebagai cemilan. Sedangkan misro dan cothot divariasi dengan isian selai strawberry atau yang lainnya. 

Makin yummy banget deh, semoga tetep lestari ya makanan lokal kita.