Resep Prol Singkong khas Lampung, Teman Manis Ngeteh di Sore Hari

1. 500 gr singkong
2. 150 gr tepung gluten free
3. 150 gr organic coconut sugar
4. 5 butir telur ayam
5. 50 ml fiber creme
6. 50 ml minyak canola atau vco
7. 5 sdm organic coconut sugar
8. 1 sdt seasalt kismis secukupnya untuk topping 

1. Siapkan loyang ukuran 22x22x7 cm kemudian alasi dengan kertas roti. Selanjutnya atur suhu oven pada suhu 160 derajat celsius.  
2. Kupas singkong lalu potong dan kukus hingga matang dan empuk. Setelah matang, buang sumbu bagian tengahnya lalu blender dengan minyak canola, telur, fiber creme, 5 sdm organic coconut sugar, dan seasalt hingga halus.
3. Tuangkan ke wadah lalu campur dengan tepung gluten free, aduk sebentar hingga merata dan tidak ada tepung yang bergerindil. Cukup sampai halus saja, jangan sampai overmix.
4. Lalu, tuangkan adonan ke loyang setengah bagian, taburi atasnya dengan organic coconut sugar dan tutup dengan sisa adonan.
5. Masukkan adonan ke oven dan panggang selama kurang lebih 15 menit. Keluarkan loyang di pintu oven, lalu taburi dengan kismis atau topping lainnya seperti parutan keju.
6. Panggang kembali adonan prol selama 25–30 menit hingga matang. Tes kematangan dengan tusukan, jika sudah tidak lengket, keluarkan dari oven. 
7. Dinginkan prol singkong, setelah benar-benar dingin segera potong dan sajikan.
8. Untuk penyimpanan sisa prol, bisa ditempatkan di wadah kedap udara, kemudian disimpan di lemari es. 

1. Pilih singkong yang masih segar, biasanya singkong yang masih segar ditandai dengan kulit luar yang masih utuh dan tidak keriput. Hindari singkong yang terlihat kering atau mengelupas. 
2. Perhatikan warna daging singkong, kupas sedikit dengan tangan unuk melihat dagingnya. Singkong yang bagus memiliki warna daging yang putih bersih atau krem. Jika ada warna abu-abu, kebiruan, atau bintik hitam tandanya singkong sudah tidak segar. 
3. Pastikan singkong tidak berlendir, singkong yang bagus harus kering. Jika terasa lembab dan berlendir, itu pertanda singkong mulai membusuk. 
4. Tekstur daging singkong juga harus diperhatikan, sebaiknya pilih daging singkong yang keras dan solid. Singkong yang terlalu empuk atau mudah pecah biasanya sudah tua atau kualitasnya kurang baik.
5. Pilih singkong dengan ukuran yang sedang saja, biasanya tekstur dagingnya lebih empuk dan lembut setelah diolah. Singkong yang terlalu besar cenderung berserat kasar dan lebih keras. 
6. Aroma singkong juga harus diperhatikan, pilih singkong yang tidak menyengat. Jika ada bau asam atau tidak enak, sebaiknya jangan dibeli karena itu tandanya singkong sudah mulai busuk. 

Dengan memilih singkong yang tepat, hasil prol singkong akan lebih lezat dan teksturnya lembut. Yuk, buruan beli singkong dan kreasikan olahan singkong buatanmu!