5 Fakta Unik Tauco, Pasta Fermentasi Kedelai dari Cianjur

Tauco sudah ada dari tahun 1800-an, lho!

Di Indonesia, kedelai dapat diolah menjadi berbagai macam makanan atau bahan masakan, salah satunya adalah tauco. Tauco adalah bumbu masakan berupa pasta kental hasil fermentasi kedelai berwarna merah kecoklatan dengan rasa asin, manis, gurih, dan asam yang segar.

Tauco merupakan bumbu perpaduan budaya antara orang Tiongkok dan Indonesia. Ingin tahu lebih lanjut terkait tauco? Simak artikel berikut ini!

1. Tauco bermula dari orang Tionghoa yang datang ke Cianjur

5 Fakta Unik Tauco, Pasta Fermentasi Kedelai dari Cianjurilustrasi tauco (instagram.com/taucocapmeong)

Awal mula terciptanya tauco berasal dari orang Tionghoa yang datang ke Indonesia. Mereka bermigrasi ke berbagai daerah di Indonesia, salah satunya Cianjur. Orang Tionghoa diperkirakan datang ke Cianjur tahun 1880. Mereka berdagang ke Cianjur, kemudian lambat laun menetap di Cianjur dan memperkenalkan kebudayaan Tionghoa, termasuk kuliner.

Tauco adalah salah satu makanan khas yang dibawa oleh orang Tionghoa dan diperkenalkan ke masyarakat Cianjur. Tauco Cap Meong yang dibuat oleh Tan Ken Hiang dan Tjoa Kim Nio merupakan pelopor tauco di Cianjur. Awalnya, Tan Ken Hiang menjajakan tauco dengan cara berkeliling.

Sayangnya, saat itu tauco belum diminati para pelanggan karena rasanya yang masih otentik dan cenderung manis kurang digemari oleh masyarakat. Istrinya, Tjoa Kim Nio akhirnya melakukan penyesuaian rasa menjadi asin-manis, agar diterima oleh masyarakat setempat.

Tauco Cap Meong masih eksis hingga sekarang, dan sudah diturunkan ke generasi keempatnya.

2. Satu keluarga dengan doenjang, bumbu kedelai fermentasi dari Korea

5 Fakta Unik Tauco, Pasta Fermentasi Kedelai dari Cianjurilustrasi tauco (instagram.com/dapur_mimi_bali)

Di negara asalnya, Tiongkok, bumbu tauco terkenal dengan nama chiang, sedangkan di Korea Selatan bernama doenjang. Tauco dibedakan dari rasanya, ada tauco asin dan tauco manis, ada juga tauco kering dan basah. 

Tauco berupa pasta kental dengan rasa asin-manis, asam, dan segar. Aromanya kuat dan khas. Warna tauco mulai dari kuning hingga kecokelatan, tergantung dari jumlah air dan gula yang ditambahkan.

Baca Juga: Resep Membuat Tauco Medan untuk Makan Siang, Rasakan Sensasi Pedasnya!

3. Pembuatan tauco secara tradisional membutuhkan waktu yang lama

5 Fakta Unik Tauco, Pasta Fermentasi Kedelai dari Cianjurilustrasi kedelai (pixabay.com/Jing)

Tauco sudah banyak dibuat oleh pabrik-pabrik tauco, namun ada juga yang masih mempertahankan cara tradisional untuk membuat tauco. 

Tauco tradisional dibuat dari kedelai pilihan yang difermentasi. Pertama, kedelai dipilih yang kualitas terbaik untuk menjaga kualitas tauco. Kemudian, kedelai dikeringkan di bawah sinar matahari selama dua sampai tiga hari. Kedelai kering tersebut digiling, lalu direbus selama beberapa jam.

Setelah proses perebusan, kedelai dijemur kembali hingga kering bisa memakan waktu sehari atau lebih. Kedelai yang sudah dijemur kembali tersebut difermentasi dengan cara memasukkan kedelai ke dalam satu ruangan, lalu ditutup seharian agar proses fermentasi berlangsung.

Selesai proses fermentasi, kedelai kembali dijemur hingga kering. Kedelai fermentasi kering lalu dimasukkan ke dalam kuali dan diberi air garam. Setiap hari kedelai tersebut diaduk dan dibalik hingga airnya habis. Proses ini memakan waktu lama sekitar dua sampai tiga minggu. Setelah proses ini selesai, barulah disebut tauco kering.

Tauco kering kemudian masuk ke proses pemasakan. Tauco kering dimasak dengan menambahkan berbagai bumbu seperti gula merah, air, merica, dan gula putih. Proses pemasakan dari tauco kering menjadi tauco siap jual ini membutuhkan waktu tiga hingga empat jam.

4. Menjadi bumbu masakan di berbagai daerah

5 Fakta Unik Tauco, Pasta Fermentasi Kedelai dari Cianjurilustrasi tahu yang dimasak dengan tauco (instagram.com/movupgyo)

Tauco banyak digunakan sebagai bahan penyedap atau bumbu tradisional penting dari beberapa makanan daerah di Indonesia. Beberapa daerah yang menggunakan tauco dalam masakannya seperti daerah Cianjur, Tegal, Medan, Padang, Cirebon, Pekalongan, dan lainnya.

Ada tips menarik jika hendak menggunakan tauco sebagai bumbu masakan. Tauco ditumis terlebih dahulu sebelum bahan atau bumbu lain masuk ke masakan. Hal ini akan membuat aroma makanan menjadi makin wangi dan menggugah selera.

5. Bisa diolah dengan dicampur bumbu soto atau menjadi saus cocolan

5 Fakta Unik Tauco, Pasta Fermentasi Kedelai dari Cianjurilustrasi tauto dari Pekalongan (instagram.com/archtravelfood)

Tauco dapat menjadi bumbu dalam berbagai masakan, seperti tumis kangkung tauco. Ikan masak tauco, gulai ikan tauco, dan lainnya. Di Medan, tauco diolah dengan berbagai bahan dan menciptakan rasa pedas yang mantap. Di Tegal, tauco diolah menjadi sauto atau soto tauco, soto khas Tegal yang dicampur dengan sambal tauco. Sauto memiliki rasa yang pedas, manis, gurih, dan sedikit asam.

Bergeser ke Pekalongan, terdapat kuliner dengan bahan tauco, yaitu tauto alias tauco soto. Pada tauto, tauco dimasak bersamaan dengan bumbu soto. Tauto memiliki rasa perpaduan pedas-manis yang nikmat.

Di Semarang, tauco dimasak menjadi saus dan menjadi saus cocolan untuk lumpia. Yummy!

Tauco dapat memberikan rasa yang lebih nikmat lagi jika ditambahkan ke dalam masakan. Aneka makanan berbahan tauco pun ada di berbagai daerah, seperti dua yang terkenal adalah sauto dan tauto. Tauco juga bisa menjadi saus cocolan untuk makan lumpia atau gorengan lainnya. Ada yang suka memakai tauco untuk bumbu masakan?

Baca Juga: Mengenal Lontong Sayur Medan, Tauco Jadi Pembeda dan Khas

Wanudya A Photo Verified Writer Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya