Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menanti giliran vaksinasi COVID-19, mungkin kamu bertanya-tanya tentang apa saja persiapan yang perlu dilakukan jelang hari penting tersebut. Ini wajar, karena mungkin banyak orang yang sudah lupa seperti apa rasanya divaksinasi.

Meskipun vaksin COVID-19 telah dinyatakan aman, tetapi bukan berarti sebelum melakukan vaksin tidak butuh persiapan, lho. Untuk itu, untuk menambah pengetahuan dan diri jadi lebih siap, yuk, simak bersama tentang apa saja cara mempersiapkan diri sebelum mendapatkan vaksinasi COVID-19.

1.Minum air putih yang cukup

Default Image IDN

Melansir laman UCHealth, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik itu sangat penting, termasuk saat kamu akan divaksinasi COVID-19. Ini karena untuk memastikan metabolisme tubuh tetap dalam kondisi terbaik.

Sekadar mengingatkan, dalam kondisi normal, seseorang sangat dianjurkan untuk minum air putih setidaknya 8 gelas atau 2 liter per harinya.

2.Tingkatkan imunitasmu

pexels.com/Nathan Cowley

Melansir WebMD, 7 hari sebelum kamu mendapatkan vaksin, mulailah untuk mempersiapkan kualitas daya tahan tubuh. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang, minum suplemen bila perlu, olahraga rutin, dan tidur cukup. 

3.Maksimalkan kualitas tidur

ilustrasi tempat tidur homestay (Pixabay.com/ Free-Photos)

Dengan mendapatkan kualitas tidur yang baik, kamu pasti akan merasa lebih segar dan bugar. Kualitas tidur yang optimal berkaitan erat dengan tingkat kekebalan tubuh seseorang. 

Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari kebiasaan begadang saat menjelang hari kamu akan mendapat suntikan vaksin COVID-19.

4.Kelola stres dengan baik

Ilustrasi seseorang yang sedang mengalami stres. pexels.com/Gratisography

Beban pikiran yang kamu alami secara tak langsung akan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Melansir Cleveland Clinic, saat kamu mengalami stres, tubuh akan memproduksi kortisol, salah satu hormon stres. Jika kadar hormon kortisol terlalu banyak dalam tubuh, daya tahan tubuh bisa terdampak.  

Selain itu, hal lainnya yang bisa terjadi adalah penurunan jumlah limfosit dalam darah. Ini pasti mengganggu sistem imun saat mempertahankan diri dari serangan infeksi virus.

Efek lain dari stres yang tidak dikelola dengan baik adalah peningkatan risiko mengalami kecemasan dan bahkan bisa menyebabkan depresi.

5.Hindari konsumsi alkohol

ilustrasi mengonsumsi alkohol (unsplash.com/kchance8)

Konsumsi alkohol bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Bahkan, alkohol dikatakan dapat menghambat kerja vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh. Alkohol juga dapat memperburuk kondisi alergi pada beberapa orang.

6.Hindari melakukan olahraga berat

Default Image IDN

Sebaiknya 2 jam sebelum mendapatkan vaksin COVID-19 kamu tidak melakukan olahraga berat. Karena, dikhawatirkan nantinya kamu akan mengalami kelelahan yang berlebihan.

Padahal, kondisi tubuh harus prima sebelum mendapatkan vaksinasi, karena kelelahan dapat memengaruhi kinerja vaksin.

7.Putuskan lengan mana yang akan disuntik

Default Image IDN

Sebelum kamu datang ke penyedia layanan vaksinasi, sebaiknya kamu telah menentukan lengan mana yang akan menerima suntikan. Yang disarankan adalah lengan yang tidak dominan untuk beraktivitas.

Misalnya, kalau tangan kanan adalah yang dominan, sebaiknya lengan kiri yang mendapat suntikan, begitu juga sebaliknya.

Selain itu, pertimbangkan juga posisi tidur. Bila kamu terbiasa tidur miring ke kanan, maka sebaiknya lengan sebelah kiri yang disuntik.

8.Informasikan status kesehatanmu ke petugas kesehatan, terutama bila ada riwayat alergi

Default Image IDN

Melansir Popular Science, menyampaikan status atau riwayat kesehatanmu ke petugas kesehatan atau vaksinator sangat penting. Hal ini untuk menghindari hal buruk yang mungkin bisa terjadi bila tidak terdeteksi dini, terlebih bila kamu memiliki reaksi alergi berlebihan terhadap kandungan obat atau vaksin tertentu.

9. Siapkan pakaian yang sesuai

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Persiapkan juga pakaian yang dikenakan sebelum pergi ke tempat layanan vaksinasi. Meski terdengar sepele, tetapi jangan sampai kamu datang dengan pakaian yang bikin susah petugas medis saat akan menyuntikkan vaksin. 

Pilih pakaian yang agak longgar untuk memudahkan akses lengan bagian atas. Buat yang berhijab, pakailah kaus berlengan pendek dan memadukannya dengan outer, agar kamu tidak kesulitan membuka lengan atas saat akan disuntik.

10.Pahami kemungkinan efek samping yang bisa terjadi

ilustrasi vaksin dan jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir Verywell Health, meskipun vaksin COVID-19 telah dinyatakan aman, tetapi tetap ada risiko efek samping yang bisa terjadi. Tak perlu panik, umumnya efek samping yang terjadi sifatnya ringan dan akan hilang dengan sendirinya.

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin dapat kamu alami setelah menerima vaksinasi COVID-19:

  • Nyeri dan bengkak ringan di area lengan penyuntikan
  • Demam ringan
  • Kelelahan atau mengantuk
  • Sakit kepala ringan

Sekali lagi, gejala-gejala di atas sifatnya ringan dan akan membaik dalam waktu 24 jam setelah divaksinasi. Akan tetapi, jika setelah 24 jam gejala efek samping tak kunjung membaik, sebaiknya laporkan ke dokter agar bisa mendapat penanganan yang tepat.

Itulah cara-cara terbaik untuk mempersiapkan diri sebelum mendapatkan vaksinasi COVID-19. Kalau sudah tiba giliranmu, jangan menundanya, ya. Setelah divaksin pun, tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi dan interaksi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team