5 Cara Menyusun Suicide Safety Plan, Bikin Aware sama Diri Sendiri

Beberapa orang di antara kita mungkin pernah mengalami fase pemikiran pasif untuk bunuh diri. Walaupun pemikiran pasif ini gak selalu berkembang menjadi aktif berupa tindakan percobaan bunuh diri, baik pemikiran pasif maupun aktif gak boleh dibiarkan begitu saja.
Salah satu upaya preventif yang bisa dilakukan adalah dengan menyusun safety plan. Safety plan adalah daftar tertulis sebagai salah bentuk strategi coping yang bisa digunakan seseorang untuk mencegah tindakan menyakiti dirinya sendiri. Berikut langkah-langkah membuatnya!
1. Sadari dan tulislah tanda-tanda berbahaya bagi dirimu sendiri
Menyusun safety plan dapat dimulai dengan memikirkan berbagai situasi, gambar, pikiran, perasaan, serta kebiasaan yang dapat membuatmu merasa ingin mengakhiri hidup. Identifikasilah hal-hal gak biasa yang terjadi pada dirimu saat kamu merasa down. Kamu bisa memulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada dirimu sendiri:
- Pemikiran dan perasaan seperti apakah yang biasanya muncul sebelum kamu memiliki keinginan untuk bunuh diri?
- Apakah keinginanmu untuk bunuh diri meningkat?
- Apakah ada perubahan kebiasaan pada dirimu, seperti mulai mengisolasi dirimu sendiri dan enggan bersosialisasi, kehilangan minat dengan hal-hal yang sebelumnya kamu sukai, atau lebih mudah overthinking dan semakin sensitif dengan orang-orang di sekitarmu?
- Apa sajakah tempat, waktu, situasi, atau orang-orang tertentu yang membuatmu ke-trigger? Misalnya, event atau acara tertentu, musim tertentu, dan lain-lain.
Dengan mengetahui hal-hal yang dapat men-trigger-mu, kamu bisa mengurangi hal-hal yang bersifat toxic bagimu. Kamu juga bisa langsung menyadari apabila sudah mulai muncul hal-hal negatif yang mengganggumu sehingga kamu dapat lebih cepat mengatasinya.