5 Hubungan Antara Stres dengan Kesehatan Usus, Kenali Bahayanya!

Pernah merasa perutmu tidak nyaman saat stres melanda? Itu bukan cuma perasaan saja. Faktanya, stres punya dampak besar terhadap kesehatan usus. Dari momen-momen deg-degan sebelum wawancara kerja hingga kekhawatiran sehari-hari, hubungan antara pikiran dan pencernaan ternyata sangat erat. Di artikel ini, kita akan bahas 5 cara stres memengaruhi kesehatan usus, dan mengapa penting banget untuk mulai menjaga pikiran agar tubuh tetap sehat. Yuk simak!
1. Stres dapat mengacaukan flora usus

Stres bisa bikin flora usus, bakteri baik di sistem pencernaan berantakan. Dalam kondisi normal, flora usus bekerja untuk mendukung pencernaan, memperkuat kekebalan tubuh, dan menjaga keseimbangan hormon. Namun, ketika stres berkepanjangan terjadi, jumlah bakteri baik bisa menurun drastis.
Stres kronis dapat meningkatkan risiko disbiosis, yaitu ketidakseimbangan mikrobiota usus. Jika flora usus kacau, kamu bisa lebih sering mengalami masalah seperti diare, sembelit, hingga gangguan kekebalan tubuh.
2. Hormon stres memperlambat pencernaan

Saat stres, tubuhmu mengeluarkan hormon kortisol. Masalahnya, kortisol ini nggak cuma bikin jantung berdegup kencang, tapi juga memperlambat proses pencernaan. Alih-alih fokus mencerna makanan, tubuh 'berpikir' bahwa kamu sedang dalam bahaya dan semua energi difokuskan untuk bertahan hidup.
Kortisol yang tinggi dapat mengganggu gerakan peristaltik usus, menyebabkan pencernaan jadi lambat. Akibatnya? Rasa kembung, mual, atau bahkan sakit perut sering datang tiba-tiba saat kamu dilanda stres. Jadi, kalau ingin perut tetap nyaman, jaga kortisolmu tetap terkendali.
3. Stres memicu sindrom iritasi usus

Bagi yang sudah punya riwayat gangguan pencernaan seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS), stres bisa memperburuk gejala. Orang dengan IBS sering kali mengalami gejala seperti diare atau sembelit, dan stres memperparah ketidaknyamanan tersebut.
Sistem saraf enterik (otak kedua di usus) sangat sensitif terhadap stres. Karena itulah, ketika stres terjadi, usus bisa bereaksi lebih keras dari biasanya. Salah satu solusinya? Luangkan waktu untuk relaksasi seperti yoga atau meditasi agar pencernaan lebih tenang.
4. Nafsu makan berubah drastis

Stres juga sering bikin orang makan berlebihan atau malah kehilangan selera. Kalau makan sembarangan, usus bisa jadi korbannya. Makanan cepat saji atau makanan tinggi lemak biasanya jadi pelarian, dan ini bisa memperburuk kesehatan pencernaan.
Pola makan yang tidak teratur saat stres meningkatkan risiko masalah seperti GERD (gastroesophageal reflux disease) atau asam lambung naik. Jadi, meskipun hati sedang galau, usahakan tetap memilih makanan sehat untuk mendukung kinerja usus.
5. Stres bisa memicu peradangan di usus

Salah satu efek samping stres yang cukup parah adalah peradangan. Ketika stres kronis melanda, tubuh memproduksi sitokin, yaitu senyawa yang memicu peradangan. Jika peradangan terus dibiarkan, risiko penyakit seperti Crohn’s disease atau radang usus meningkat.
Terdapat kaitan erat antara stres emosional dengan peradangan kronis di usus. Oleh karena itu, mengelola stres dengan aktivitas menyenangkan seperti jalan-jalan santai atau berbincang dengan teman bisa membantu menjaga kesehatan usus.
Kesehatan usus dan pikiran adalah 2 hal yang saling terhubung. Ketika stres menyerang, dampaknya pada pencernaan bisa sangat nyata. Mulailah mengelola stres dengan baik untuk mencegah berbagai masalah kesehatan usus. Tak perlu langsung muluk-muluk, cukup dengan menjaga pola makan, berolahraga, dan beristirahat dengan cukup sudah bisa memberikan perubahan besar. Karena kalau usus sehat, tubuh dan pikiranmu juga ikut bahagia!