Mendaki adalah salah satu olahraga yang digemari anak muda. Pasalnya pemandangan alam indah di awal perjalanan hingga puncak akan memudarkan rasa lelah dan menyegarkan pikiran.
Selain itu, meski menguras tenaga, mendaki menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan. Penasaran manfaat apa saja yang didapat setelah mendaki? Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ruth Ann Atchley dan David L. Strayer menyatakan bahwa menghabiskan waktu di luar rumah seperti mendaki gunung dapat meningkatkan daya fokus, ketelitian dan keterampilan pemecahan masalah hingga 50 persen.
Selain itu, dengan menyusuri jalan penuh liku dengan rentang waktu beberapa jam secara tidak langsung membuat otak menjadi lebih kreatif dalam memecahkan masalah.
Mendaki dapat membantu mencegah timbulnya masalah kesehatan. Mendaki dipercaya dapat menimbulkan sugesti postif yang meningkatkan antioksidan dalam tubuh sehingga berperan dalam pemulihan suatu penyakit.
Kolesterol dan tekanan darah tidak hanya bisa diturunkan melalui pola makan sehat namun juga bisa dibantu oleh olahraga secara teratur. Olahraga yang disarankan untuk mengurangi kadar keduanya adalah dengan berjalan kaki secara rutin melewati jalur tertentu.
Stabilnya tekanan darah dan kadar kolesterol di dalam tubuh, secara tidak langsung dapat menurunkan potensi terserang penyakit jantung, diabetes, maupun stroke. Bahkan beberapa sumber menyebutkan mendaki dan menuruni bukit dua kali lebih efektif untuk menyeimbangkan kadar gula darah di dalam tubuh.
Melakukan pendakian selama satu jam dapat membakar lebih dari 500 kalori di dalam tubuh. Namun jumlah tersebut tergantung pada tingkat kemiringan dan berat beban yang dibawa. Jalur pendakian biasanya merupakan tanah yang lunak sehingga lebih meringankan kerja pergelangan kaki dan lutut dibandingkan dengan olahraga berlari. Dengan terbakarnya kalori secara teratur, peningkatan berat badan tidak akan mudah terjadi dan kebugaran tubuh selalu terjaga.
Dewasa ini kebanyakan masyarakat menghabiskan waktu yang panjang di depan layar smartphone. Rata-rata orang dewasa menghabiskan 4 jam sehari memandangi layar smartphone mereka. Hal tersebut mungkin dianggap biasa, namun pada dasarnya smartphone maupun interaksi berlebihan di dunia maya akan menyebabkan penyakit mental dan ketergantungan.
Salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan terhadap teknologi digital adalah dengan menikmati keindahan dunia nyata, salah satunya dengan mendaki gunung. Perjalanan panjang menuju puncak akan menjadi pengingat fisik bahwa dunia ini luas, dipenuhi keberagaman serta keindahan.