Perempuan usia subur termasuk kelompok yang rentan mengalami anemia, utamanya saat hamil. Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya berbagai nutrisi dalam tubuh, sehingga menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko sakit.
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 dari Kementerian Kesehatan RI, tercatat sekitar 48,9 persen ibu hamil yang mengalami anemia. Anemia saat kehamilan berpotensi menyebabkan berat bayi lahir rendah, yang menjadi salah satu indikator dalam memprediksi risiko kematian bayi baru lahir, stunting, dan berbagai penyakit saat anak dewasa.
Meskipun prevalensi BBLR menurut data Riskesdas sudah cenderung menurun, yaitu sebesar 10,2 persen pada tahun 2013, menjadi 6,2 persen pada tahun 2018. Namun, hal ini belum mencapai target global prevalensi bayi BBLR dengan penurunan hingga 2,7 persen sampai dengan tahun 2025.
Oleh karena itu, perlu dukungan asupan nutrisi yang tepat selama masa subur atau masa reproduktif ini demi meminimalkan risiko selama persalinan dan perkembangan anak di masa mendatang. Nah, inilah nutrisi penting yang asupannya perlu dipenuhi oleh perempuan semasa usia subur.