Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/_Mxsh_

Memiliki ingatan tragis dan kurang mengenakan yang terjadi pada masa kecil tentu menjadi beban berat yang harus dibawa hingga dewasa. Dimulai dari kejadian kekerasan verbal, kekerasan emosi, kekerasan seksual, pelecehan seksual, pertengkaran dan perceraian orangtua hingga kematian orang tersayang. 

Trauma akan masa kecil dapat menimpa siapapun. Trauma masa kecil dapat mengakibatkan seseorang mengalami stres berat hingga timbul penyakit berbahaya lainnya yang menyerang kesehatan fisik dan psikis. Beberapa penyakit yang timbul dari trauma masa kecil dapat kita simak bersama di bawah ini. 

1. Post traumatic stress disorder (PTSD)

Unsplash.com/Kevin Laminto

Post traumatic stress disorder (PTSD)  merupakan kondisi psikologis seseorang yang mengalami serangan panik. Rasa panik ini disebabkan oleh kejadian lampau yang menyakitkan hati dan membuatnya merasa takut. Kondisi seperti ini lebih besar menimpa wanita dibandingkan pria, sebab kondisi psikologis antara pria dan wanita berbeda. Wanita lebih mudah mengingat semua hal dan memiliki perasaan yang lebih sensitif sehingga emosinya menjadi lebih tinggi. 

Seseorang yang mengalami PTSD ini umumnya merasakan mimpi buruk yang lebih sering. Ketakutan-ketakutan yang ada dalam ingatan yang akan selalu muncul dan membuatnya sulit untuk tidur. 

2. Complex post traumatic stress disorder (CPTSD)

Unsplash.com/Claudia

Complex post traumatic stress disorder (CPTSD)  merupakan kondisi psikologis seseorang mengalami trauma pahit akan masa kecilnya. CPTSD ini lebih parah dibandingkan dengan PTSD. Biasanya orang yang mengalami CPTSD ini memiliki trauma pahit masa kecil dan trauma tersebut terulang kembali ketika dirinya telah dewasa, seperti kehilangan orang yang sangat disayanginya. 

Saat kenangan pahit tersebut terulang kembali, otak akan menghasilkan hormon stress yang jauh lebih parah daripada sebelumnya dan menimbulkan rasa sakit serta nyeri pada otak. Jika tidak ditangani segera mungkin, maka akan terjadi komplikasi penyakit berbahaya dan kronis. 

3. Hyperarousal

Unsplash.com/Fernando @cferdo

Hyperarousal merupakan kondisi penyakit yang ditimbulkan dari komplikasi Post traumatic stress disorder (PTSD).  Rasa panik yang ditimbulkan dari trauma yang pahit dan menyakitkan tersebut dapat menimbulkan efek penyakit yang parah. Umunya seseorang yang terkena hyperarousal  ini memiliki trauma yang panjang.

Pada PTSD gejala yang akan dialami adalah gangguan tidur dan mimpi buruk sepanjang waktu, sedangkan pada hyperarousal ini dibarengi dengan hal lain seperti merasa kehampaan dan merasa ketakutan yang amat sangat akan bahaya yang terjadi pada dirinya serta jantung yang berdebar. 

4. Endometriosis

Unsplash.com/Yuris Alhumaydy

Endometriosis merupakan kondisi selaput yang ada pada rahim wanita tumbuh keluar rahim. Meski terdengar tidak ada hubungannya dengan trauma masa kecil, tapi endometriosis ini dapat terjadi saat seseorang yang mengalami trauma kekerasan seksual. Tingkat stres yang berasal dari trauma akan kekerasan seksual dan pelecehan seksual beresiko lebih tinggi terkena penyakit endometriosis dan penyakit kronis lainya. 

5. Atrofi otak

Unsplash.com/Nik Shuliahin

Pada sistem otak seseorang yang mengalami depresi ditemukan beberapa perbedaan mengenai stuktur, senyawa dan fungsi otak. Atrofi sendiri merupakan kondisi hilangnya sel otak manusia dan sambungan antar sel otak dalam waktu yang relatif lama.

Kehilangan dalam sel otak ini disebabkan oleh adanya tekanan depresi berat yang dihadapi. Tekanan itu bisa diakibatkan oleh trauma masa kecil yang kemudian terulang dan teringat kembali. Seseorang yang mengalami atrofi otak akan menyebabkan komplikasi penyakit kronis lainya. 

Itulah lima penyakit yang diaktifkan oleh trauma masa kecil. Supaya rasa trauma tidak berlanjut hingga dewasa nanti, akan lebih baik jika berkonsultasi langsung pada dokter ketika sudah menemukan rasa panik dan tekanan yang luar biasa. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorP U T R I