5 Tanda Fisik Anak yang Perlu Diwaspadai saat Latihan Puasa

- Anak-anak butuh perhatian khusus saat berpuasa
- Orangtua perlu memerhatikan tanda-tanda fisik anak saat berlatih puasa
- Kondisi seperti hipoglikemia, dehidrasi, dan gejala lainnya perlu diwaspadai
Momen berpuasa di bulan ramadan, memang menjadi salah satu ibadah yang mengundang euphoria. Gak hanya di kalangan dewasa, tapi juga di kalangan anak-anak, hal ini ditunjukkan lewat antusiasme anak mengikuti serangkaian ibadah yang ada di bulan ramadan. Tentu hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri di hati orangtua, saat anaknya memiliki semangat membara menyambut bulan suci bagi umat muslim ini.
Akan tetapi, gak bisa dimungkiri bahwa, anak-anak memiliki kemampuan fisik yang jauh berbeda dengan orang dewasa, begitu pula dalam hal berpuasa. Mudah bagi kita belum tentu mudah bagi mereka, apalagi jika ini menjadi kali pertama bagi anak memulainya. Ada hal-hal yang perlu kita waspadai seperti, kemungkinan hipoglikemia atau dehidrasi, karena bisa berakibat fatal jika tidak dikenali gejalanya.
Menurut laman Healthline, meski jarang terjadi, anak-anak yang melewatkan waktu makan atau makan terlalu sedikit dari porsi seharusnya, bisa saja mengalami hipoglikemia meski tidak memiliki riwayat diabetes, yang memerlukan terapi insulin untuk menormalkan level gula dalam darah. Selain itu, dehidrasi juga sangat memungkinkan terjadi, karena berpuasa membuat seseorang melewatkan asupan cairan selama belasan jam.
Berikut beberapa tanda fisik pada anak yang perlu orangtua waspadai saat sedang latihan berpuasa. Baca selengkapnya, yuk!
1. Terlihat sangat lemas

Saat berpuasa, kita akan menahan lapar dan dahaga selama beberapa jam lamanya. Di Indonesia sendiri, durasi bagi umat muslim berpuasa kurang lebih 13 jam. Waktu ini tidak singkat bagi anak-anak, apalagi bagi mereka yang baru mulai berpuasa penuh.
Bagi anak-anak yang berlatih puasa penuh, orangtua wajib memerhatikan lebih jeli. Hal ini dikarenakan gangguan kesehatan seperti, hipoglikemia maupun dehidrasi memiliki tanda yang bisa dilihat secara kasat mata. Salah satu tanda yang muncul adalah kondisi fisik yang lemas lebih dari biasanya. Jika orangtua menangkap anak mereka terlalu payah menahan lapar dan haus, lebih baik orangtua segera mengambil tindakan dengan meminta anak membatalkan puasanya lebih awal.
2. Berkeringat dingin

Dilansir Healthline, Gejala Hipoglikemia pada anak bisa bervaiasi tergantung pada seberapa rendah gula darah pada anak. Akan tetapi, salah satu tanda yang bisa kita lihat secara langsung adalah kondisi berkeringat dingin pada anak. Jika orangtua menemukan gejala berkeringat dingin pada anak saat berpuasa, orangtua bisa meminta anak menghentikan puasanya segera. Meski kondisi hipoglikemia bisa ditangani sendiri di rumah, gejala yang terus diabaikan bisa saja memperburuk kondisi anak. Bukan tidak mungkin jika terus diacuhkan, anak justru berakhir di unit gawat darurat, lho!
3. Pucat

Selain dua tanda di atas, kondisi kulit anak yang terlihat pucat juga perlu diwaspadai karena kemungkinan merujuk pada gangguan kesehatan yang sama. Meski tidak selalu disebabkan oleh dehidrasi dan hipoglikemia, pucat pada anak bisa menunjukkan kondisi kesehatan yang sedang tidak baik. Orangtua wajib memberikan arahan dan pengertian pada anak untuk membatalkan puasa yang mereka jalankan. Pucat bisa jadi menjadi alarm yang paling jelas terlihat, tentu akan baik hasilnya jika orangtua langsung mengambil langkah bijak saat gejala ini muncul.
4. Kuantitas dan warna urin anak

Jika kebiasaan buang air kecil berkurang saat mereka berpuasa, orangtua juga perlu untuk memantau lebih lanjut. Hal ini bisa menjadi tanda awal anak mengalami dehidrasi. IDAI melansir, anak-anak yang dehidrasi ditandai dengan kuantitas dan ciri-ciri urin yang berbeda dari biasanya, mulai dari jumlah, warna, juga bau. Jika urin berubah warna lebih pekat dari biasanya dan berbau lebih tajam, orangtua perlu untuk segera menghentikan puasa sang anak.
Selain itu, orangtua juga perlu mengambil tindakan segera apabila muncul tanda-tanda lainnya seperti yang dilansir oleh IDAI seperti, mata cekung, kulit tidak elasti, bibir kering, lemas, hingga kesadaran yang menurun. Tanda-tanda tersebut adalah gejala pasti anak-anak kekurangan cairan dalam tubuh.
5. Mengeluhkan jantung yang berdebar-debar dan nafas cepat

Tanda lainnya yang perlu diwaspadai saat anak berlatih puasa adalah, jika anak mulai mengeluhkan jantung yang berdebar dan nafas yang cepat. Jantung berdebar dan nafas cepat, juga menjadi gejala awal hipoglikemia pada anak. Jika anak cenderung tertutup, orangtua bisa berinisiatif untuk menanyakan kondisi anak secara berkala saat berlatih puasa. Langkah ini dilakukan demi bisa mengambil langkah awal dengan tepat dan cepat.
Pada beberapa kasus meski jarang terjadi, hipoglikemia dan dehidrasi bisa saja memerlukan bantuan tenaga medis. Healthline melansir, jika anak kehilangan respon atau tidak bisa makan dan minum yang menjadi sumber gula, anak bisa saja memerlukan injeksi glukosa segera.