Olahraga yang baik seharusnya dapat membuat tubuh lebih bugar, membakar lemak, meningkatkan massa otot, dan memperbaiki postur tubuh. Kendati olahraga dapat memberikan banyak manfaat, tetapi jika olahraga tersebut dilakukan secara berlebihan maka hal tersebut justru akan menimbulkan masalah yang serius bagi tubuh.
Lantas apa sajakah masalah tersebut? Berikut ulasannya.
Perubahan suasana hati, seperti depresi, mudah marah, bingung, gelisah, dan tiba-tiba menjadi mudah tersinggung adalah hal yang umum ketika tubuh mengalami tekanan berlebihan secara fisik. Hal ini lantaran ketika melakukan aktivitas fisik yang berlebihan, tubuh akan melepaskan hormon stres yang sama dengan ketika kamu sedang mengalami stres secara emosional.
Nyeri otot pasca olahraga sebenarnya merupakan hal yang wajar ya. Apalagi kalau kamu belum terbiasa berolahraga dan lama-kelamaan nyeri ini akan sembuh dengan sendirinya.
Akan tetapi apabila nyeri otot ini berlangsung selama berhari-hari setelah latihan, maka ini adalah tanda nyata kalau tubuh perlu lebih banyak istirahat.
Kelelahan mental atau fisik juga merupakan ciri khas dari olahraga yang berlebihan.
Menurut ahli biokimia gizi Shawn M. Talbott dan penulis Natural Solutions for Pain-Free Living, berdasarkan penelitiannya yang bertujuan mengetahui pengaruh pada pola stres berlebihan pada atlet profesional, "Reaksi spontan terhadap kelesuan adalah berolahraga untuk meningkatkan energi, tetapi ini adalah tangkapan ke-22," katanya.
"Latihan mungkin membangunkanmu untuk jangka pendek, tetapi kamu akan menjadi lebih buruk nantinya."
Alih-alih dapat tidur nyenyak setelah lelah berolahraga, olahraga yang berlebihan justru seringkali disertai dengan pola tidur yang terganggu. Hal ini kemungkinan merupakan efek lanjutan dari perubahan mood seperti gelisah sehingga kamu tidak bisa tidur walaupun tubuh sebenarnya sudah sangat lelah.
Olahraga yang berlebihan juga berisiko melemahkan sistem kekebalan tubuh. Peradangan dan cedera yang terjadi akibat olahraga akan membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan untuk pulih dan hal ini tentunya dapat membahayakan kesehatan. Dan peradangan kronis ini erat kaitannya dengan penyakit diabetes, jantung, dan kanker.
Jika kamu berhasil menurunkan berat badan tetapi justru mengalami peningkatan lemak tubuh, hal ini mungkin disebabkan lantaran kamu berada di tahap kelebihan olahraga.
Tubuh merespon kondisi ini dengan meningkatkan kadar hormon stres, termasuk kortisol. Seiring waktu hal ini akan menyebabkan peningkatan penyimpanan jaringan adiposa, serta menghambat hormon seperti steroid yang biasanya membantu meningkatkan massa otot.
Penurunan massa otot ini kemudian dapat menyebabkan tubuh mengalami penurunan massa, akan tetapi hal ini justru menyebabkan tubuh kurang efisien dalam membakar lemak.
Semangat berolahraga memang baik, tetapi bukan berarti kamu boleh berolahraga dengan intensitas super tinggi setiap hari, terlebih jika sebelumnya kamu tidak terbiasa berolahraga. Akan lebih baik jika olahraga tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari intensitas rendah tetapi dilakukan secara rutin.