7 Fakta Tentang Sistem Kerangka Manusia yang Perlu Diketahui

Sistem kerangka seorang manusia dewasa terdiri atas 206 tulang, 32 gigi, dan struktur jaringan lainnya yang secara komprehensif menghubungkan tulang jadi satu. Sistem ini punya beberapa fungsi vital, di antaranya membentuk tubuh manusia, membantu gerak tubuh, dan menghasilkan sel darah merah.
Berikut ini ulasan tujuh fakta mengejutkan tentang sistem kerangka manusia yang perlu kamu ketahui.
1. Bayi punya tulang lebih banyak dibanding orang dewasa

Orang dewasa punya 206 tulang pada tubuhnya, tapi jumlah yang lebih banyak ditemukan pada bayi.
Kerangka bayi yang baru lahir diperkirakan tersusun atas 300 komponen tulang, terdiri dari campuran tulang rawan dan tulang sejati. Tulang rawan seiring waktu akan mengeras menjadi tulang sejati melalui sebuah proses yang disebut osifikasi, contohnya adalah tempurung kaki bayi awalnya adalah tulang rawan yang kemudian menjadi tulang sejati dalam beberapa tahun.
Seiring waktu berlalu, banyaknya tulang pada bayi akan melebur membentuk tulang yang lebih besar, menyusut jumlahnya menjadi 206 tulang ketika menginjak dewasa.
2. Lebih dari setengah jumlah tulang di tubuh ditemukan di kaki dan tangan

Tulang terbentuk menjadi beragam bentuk dan ukuran, dan tidak tersebar secara merata di seluruh tubuh. Beberapa organ tubuh tersusun dengan jumlah tulang lebih banyak dibanding organ lainnya. Hal itu bisa ditemukan pada tangan dan kaki manusia.
Masing-masing tangan punya 27 tulang, sementara masing-masing kaki punya 26 tulang, sehingga secara total keduanya tersusun atas 106 tulang. Kesimpulannya, lebih dari setengah jumlah tulang penyusun tubuh ada di tangan dan kaki.
3. Beberapa orang punya tulang rusuk tambahan yang bisa menimbulkan masalah kesehatan

Hampir seluruh orang dewasa punya 24 tulang rusuk (12 pasang), tapi satu dari 500 orang punya tulang rusuk tambahan, disebut cervical rib. Tulang rusuk ini tumbuh di pangkal leher sedikit di atas tulang selangka. Namun, tulang rusuk tambahan ini biasanya tidak terbentuk sempurna, biasanya berupa jaringan tipis.
Di samping bentuknya tak wajar, tulang rusuk tambahan ini bisa menimbulkan masalah kesehatan jika letaknya berhimpitan dengan pembuluh darah. Hal itu memunculkan kondisi yang disebut thoracic outlet syndrome, menimbulkan rasa nyeri pada leher dan bahu, rasa lemas pada kaki, pembekuan darah, dan masalah lainnya.
4. Manusia telah bermasalah dengan tumor tulang selama 120.000 tahun

Tulang terbuat dari sel hidup yang aktif, sehingga sama seperti sel lainnya pada tubuh, sel tulang rentan terkena tumor jinak, bahkan kanker. Namun hal itu bukan sesuatu yang baru, manusia modern dan leluhurnya telah bermasalah dengan tumor selama ribuan tahun.
Pada 2013, sekelompok ilmuwan menemukan tumor pada tulang rusuk Neanderthal berusia 120.000-130.000 tahun. Hal itu merupakan tumor manusia tertua yang pernah ditemukan.
5. Tulang bukan material paling keras di tubuh manusia

Tulang sifatnya kuat dan kaku, serta kuat menahan beban sampai kadar tertentu. Namun, secara mengejutkan tulang bukan material paling keras di tubuh manusia.
Gelar material paling keras disandang oleh sistem kerangka tubuh lainnya, yakni gigi. Menurut National Institutes of Health, gigi menjadi bagian tubuh paling keras karena dilapisi oleh mineral dengan konsentrasi tinggi, khususnya kalsium.
6. Manusia tidak secara langsung mengendalikan tulangnya

Ketika manusia menggerakkan tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya, hal itu bukan karena manusia memberi perintah kepada tulang melalui otak untuk bergerak, tapi otak memberi perintah kepada otot yang menempel pada tulang untuk bergerak.
7. Manusia telah mengetahui cara mengobati patah tulang sejak ribuan tahun lalu

Manusia sudah punya masalah patah tulang sejak mereka hadir di Bumi. Namun, menurut jurnal Clinical Orthopaedics and Related Research yang dirilis pada 2009 menyatakan bahwa manusia juga telah mengetahui cara mengobati patah tulang sejak lama.
Sebagai contoh, menurut catatan Mesir Kuno sekitar tahun 1600 SM, dijelaskan cara masyarakat saat itu merawat patah tulang, misalnya tangan patah. Direkomendasikan untuk menyatukan patahan tulang, lalu membungkusnya dengan jerami.
Selain itu, berdasarkan dokumen medis Yunani Kuno sekitar 440-340 SM, penulisnya menjelaskan teknik merawat patah tulang dengan membungkusnya dengan jerami lalu merendamnya dalam minyak dan lilin.
Nah, itu tadi fakta-fakta tentang sistem kerangka manusia yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat.