7 Titik Gua Sha yang Bikin Hidung Lebih Lega, Pernapasan Jadi Lancar

29 Des 2020, 12:57 WIB

thechrisellefactor.com

Musim hujan yang cenderung dingin bikin hidung tersumbat dan meler. Tentu ini membuat tak nyaman. Namun, tenang, kamu bisa melegakan hidung dan pernapasan dengan melakukan terapi gua sha.

Melansir Healthline, gua sha adalah terapi alternatif yang alami dengan mengikis kulit menggunakan alat pijat untuk bisa meningkatkan sirkulasi tubuh. Gua sha adalah praktik kesehatan tradisional yang berasal dari Asia Timur seperti akupunktur dan pijat, hanya saja terapi ini menggunakan alat pijat seperti batu giok, bukan dengan jari atau jarum.

Dengan terapi gua sha, sirkulasi darah, cairan limfatik, dan metabolisme air di wajah yang tersumbat bisa kembali lancar, lho. Hal ini tentu sangat baik untuk membantu kamu yang mengalami gangguan pernapasan.

Penasaran bagaimana caranya terapi gua sha dapat membuat hidung lebih lega? Yuk, simak penjelasannya sesuai laman mindbodygreen dan Five Seasons.

1. Pijat bagian bawah dahi

holrmagazine.com

Tempatkan ujung batu yang tajam di bagian bawah dahi, taruh tepat di atas alis kiri, dan lakukan pijatan dengan gerakan melingkar kecil. Kemudian, ulangi di sisi lain dahi dan letakkan di atas alis kanan. Pijatan ini sendiri dilakukan untuk memecah jaringan yang mampet di sekitar alis.

2. Pijat di sudut dalam alis

balance.media

Letakkan ujung batu yang runcing di bagian dalam alis, tepatnya di bawah tulang alis. Lakukan lagi pijat dengan gerakan yang melingkar kecil. Tekanan ini akan membuat bagian bawah alis terasa lebih relaks.

3. Pijatan lembut dari arah alis ke pelipis

blog.curology.com

Setelah melakukan pijatan bagian bawah alis, gunakan ujung batu yang lebih rata untuk melakukan pijatan lurus dari alis ke arah pelipis lebih kurang 5 sampai 10 pijatan. Lakukanlah dengan lembut, karena daerah ini adalah pusat drainase limfatik yang bisa melancarkan cairan limfatik.

4. Pijatan di alur nasolabial

spy.com/Amazon

Nasolabial terletak di bagian bawah lubang hidung, sedikit ke sisi tulang pipi. Ini adalah titik akupunktur yang dikenal dengan nama bitong, "bi" bermakna hidung, sedangkan "tong" berarti mengalir dengan bebas. Nah, dengan melakukan tekanan lembut di alur bitong (nasolabial), cairan yang tersumbat jadi lebih lancar.

Untuk melakukannya, ambil bagian yang rata dari batu giok dan lakukan gerakan yang mengarah keluar sepanjang alur bitong. Tekan terus ke arah bawah hingga mencapai bagian bawah lubang hidung. Jangan lupa ulangi di sisi wajah yang lain, ya.

5. Pijatan dekat telinga

thechrisellefactor.com

Setelah melakukan pijatan di alur nasolabial, gunakan ujung batu yang datar untuk mengusap keluar dari pipi menuju arah depan telinga. Lakukan di kedua sisi sebanyak 5 hingga 10 pijatan.

6. Pijatan di kulit kepala

gingerchi.com

Untuk menjaga kesehatan pernapasan bagian atas, kamu juga perlu melakukan pijatan di sepanjang kulit kepala dari dahi dan pelipis menuju oksiput di dasar tengkorak. Mulailah dari pelipis, kemudian usap di belakang telinga ke pangkal tengkorak.

Lanjutkan dari garis rambut di dahi dan turun ke dasar tengkorak, bergeraklah melintasi semua bagian kulit kepala. Jangan lupa beri sedikit tekanan lebih kuat di dasar tengkorak, ya.

7. Pijatan di tenggorokan

fiveseasonshealing.com

Memakai batu giok yang tajam, lakukan pijatan dari atas ke bawah bagian depan leher. Hati-hatilah dalam menekan, karena jika terlalu keras memijatnya, kelenjar getah bening di leher bisa bengkak.

Manfaat melakukan pijatan di tenggorokan adalah mengeluarkan cairan melalui kelenjar getah bening. Selain membantu melancarkan pernapasan, pijatan di daerah ini juga bisa menyembuhkan sakit tenggorokan.

Untuk melakukan terapi gua sha, pegang batu gua sha di telapak tangan di antara ibu jari dan seluruh jari. Ketika melakukan ini, tetap usahakan bahu, lengan atas dan bawah dalam keadaan relaks. Kamu juga bisa melakukan pijatan gua sha dengan menambahkan minyak hangat agar pijatan semakin terasa. Pastikan juga untuk menghangatkan batu dengan menggenggamnya atau merendamnya dalam air hangat, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.