ilustrasi game Go (unsplash.com/Elena Popova)
Siapa sangka ada game dari Tiongkok kuno yang punya efek luar biasa untuk kinerja otak. Bermain Go tidak hanya melatih kemampuan kognitif, tetapi juga pemikiran strategis dan konsentrasi.
Penelitian dari pada 372 pemain Go yang mengikuti turnamen di Jerman, menemukan kecenderungan hasil Cognitive Reflection Test (CRT) yang sangat tinggi. Skor tersebut selaras dengan tingkat “Master” dari sang pemain Go.
Tes tersebut mengindikasikan kemampuan kognitif dari seseorang. Selain itu, pemain Go juga cenderung memiliki theory of mind yang lebih kuat. Yaitu kemampuan untuk memahami dan mengaitkan keadaan mental, seperti keyakinan serta emosi kepada diri sendiri dan orang lain.
Di tengah kehidupan yang semakin penuh tantangan, menjaga otak tetap tajam bisa jadi senjata utama kita. Coba deh, terapkan aktivitas-aktivitas kognitif di atas untuk meningkatkan daya ingat dan fokus. Yuk, mulai sekarang dan rasakan manfaatnya sendiri!
Referensi :
Anderson, J. A., Grundy, J. G., De Frutos, J., Barker, R. M., Grady, C., & Bialystok, E. (2018). Effects of bilingualism on white matter integrity in older adults. NeuroImage, 167, 143–150.
Devanand, D. P., Goldberg, T. E., Qian, M., Rushia, S. N., Sneed, J. R., Andrews, H. F., Nino, I., Phillips, J., Pence, S. T., Linares, A. R., Hellegers, C. A., Michael, A. M., Kerner, N. A., Petrella, J. R., & Doraiswamy, P. M. (2022). Computerized Games versus Crosswords Training in Mild Cognitive Impairment. NEJM Evidence, 1(12).
Ashlesh, P., Deepak, K. K., & Preet, K. K. (2020). Role of prefrontal cortex during Sudoku task: fNIRS study. Translational Neuroscience, 11(1), 419–427.
Khurana, T., & Frishman, J. (2022). Impact of Note-Taking Mediums on Memory Recognition. Journal of Student Research, 11(4).
Rieger, M. O., & Wang, M. (2021). Cognitive Reflection and Theory of Mind of Go Players. Advances in Cognitive Psychology, 17(2), 117–128.