Saat memutuskan akan mandi, kamu pasti sudah membayangkan sensasi kesegaran setelahnya, kan? Apalagi setelah beraktivitas seharian, mengguyur badan dengan air bersih tentu akan menyegarkan.
Namun, kamu juga pernah kan, tidak merasa segar kendati sudah menghabiskan waktu lama untuk mandi? Bahkan tidak jarang, mood setelah mandi juga ikut tidak bagus.
Jadi, apa saja kemungkinan yang menyebabkan rasa tidak segar setelah mandi, ya? Berikut ini beberapa di antaranya!
Terutama bagi perempuan nih, seberapa rajin kamu mengganti puff mandi favorit? Kalau sangat jarang mengganti, wajar bila sesi mandimu tidak memberikan kesegaran yang diharapkan.
Puff mandi yang sudah lama justru akan mengumpulkan bakteri. Alih-alih membersihkan kotoran dari tubuh, kamu justru menambahkannya melalui transfer dari puff. Karena itu, gantilah setiap tiga bulan sekali untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh, ya!
Hayooo... Berpikir semakin lama di bawah guyuran air hangat saat udara dingin justru akan membuatmu merasa segar? Tunggu dulu. Faktanya, kamu malah akan mengalami kondisi sebaliknya.
Semakin lama kamu mandi, kulitmu akan menjadi semakin kering. Untuk mencegahnya, kamu hanya perlu mandi dalam kurun waktu 5 sampai 10 menit saja. Cukup, kok!
Semakin banyak sabun berarti semakin bersih dan menyegarkan? Kenyataannya, kamu justru membahayakan kondisi kulit, lho.
Sabun dan produk pembersih sebenarnya kamu butuhkan hanya di area yang kerap menimbulkan bau, seperti ketiak, area genital, dan kaki. Selain bagian-bagian tersebut, terlalu banyak sabun atau agen pembersih lainnya akan menghilangkan pelembap alami tubuh dan membuat kulit menjadi kering hingga eczema (ruam kemerahan yang gatal).
Bisa jadi, kamu tidak merasa segar meski telah mandi lantaran tidak benar-benar membilas dengan bersih. Begitu ada residu sabun yang tersisa, area kulit tersebut akan kering.
Selain itu, kalau kamu ternyata memiliki kebiasaan ini, coba perhatikan kondisi kulitmu. Jangan kaget ya, kalau ternyata ada belang-belang acak yang merupakan tanda kulit keringmu akibat hal ini.
Mandi air hangat memang direkomendasikan terutama bila kamu ingin menghilangkan penat dan pegal pada tubuh setelah aktivitas yang melelahkan. Namun, perhatikan pula seberapa panas air yang kamu gunakan.
Air yang panas akan turut memengaruhi temperatur tubuhmu. Akibatnya, setelah mandi, kamu justru akan berkeringat. Lebih jauh, keringat yang keluar pada akhirnya akan memicu munculnya aroma tidak sedap. Duh, pantas saja!
Nah, menggunanakan air yang terlampau dingin juga sama tidak bagusnya. Temperatur yang terlalu rendah toh tidak membantu meremajakan kulitmu, kok.
Maka dari itu, gunakan yang pas-pas saja. Tidak terlalu dingin, tidak terlalu panas. Air yang hangat akan membantu meredakan rasa sakit dan otot-otot yang pegal sehingga kamu pun akan merasa lebih sehat dan enerjik.
Mandi sembari keramas? Segarnya mungkin akan lebih maksimal, yah. Namun, pastikan bahwa kamu membersihkan rambut menggunakan sampo dan kondisioner dengan agak membungkuk sehingga produk rambut favoritmu tidak mengenai bagian badan.
Pasalnya, sampo dan kondisioner dibuat dengan formula khusus untuk rambut. Kandungan bahan yang ada produk-produk ini pun dapat menyebabkan iritasi bila mengenai bagian tubuh lainnya.
Sehalus apa pun bahan handuk yang kamu gunakan, hindari untuk menggosokkannya pada kulit saat mengeringkan tubuh selepas mandi, ya. Kebiasaan ini justru akan membuat kulitmu menjadi kering dan kurang segar.
Lalu bila tidak dengan cara menggosok, bagaimana mengeringkan sisa air yang masih menempel? Gampang saja, kamu cukup dengan menepuk-nepukkannya pada permukaan kulit. Tenaga yang dikeluarkan juga toh lebih sedikit, bukan?
Jadi, itulah beberapa alasan dari para ahli mengapa kamu masih merasa tidak segar bahkan setelah mandi. Mana yang masih jadi kebiasaanmu?