Bagaimana perasaanmu ketika ada orang yang menceritakan bahwa dirinya tidur dalam keadaan telanjang? Atau kamu sendiri sebenarnya sudah melakukannya?
Tidur tanpa busana memang masih menjadi pembahasan yang menimbulkan cukup banyak pro dan kontra. Namun terlepas dari kebudayaan yang berkaitan dengan norma, berikut beberapa keuntungan yang bisa kamu dapat saat tidur tanpa busana.
Penelitian mengenai hal ini memang masih sedikit, tetapi Christian Hansen dari National Sleep Foundation percaya bahwa tidur dengan telanjang dapat membuatmu lebih mudah menerima diri sendiri terutama dari segi fisik. Ketika kamu pada akhirnya bisa menerima kondisi tubuh yang mungkin selama ini membuatmu kerap merasa minder pun, kepercayaan diri akan ikut tumbuh dan berkembang.
Menurut studi di European Journal of Obsterics & Gynecology and Reproductive Biology, tidur dengan celana dalam terutama yang berbahan ketat, terbuat dari bahan sintetis, atau bergaya thong dapat menciptakan lingkungan bagus untuk pertumbuhan jamur dan infeksi. Karenanya, tanpa bahan-bahan ini saat tidur, sirkulasi udara pada vagina pun akan jadi lebih bagus setelah seharian kamu 'memerangkap'nya.
Tak hanya bagi wanita, manfaat serupa juga dapat dirasakan laki-laki. Ahli urologi Brian Steixner MD mengatakan bahwa tidur dengan celana dalam meningkatkan kemungkinan terjadinya iritasi, infeksi bakteri, atau peradangan di area genitalmu.
Ada dua jenis lemak dalam tubuh, yakni lemak putih dan lemak cokelat. Lemak cokelat dapat menghasilkan panas dan membantumu membakar kalori pada saat tidur. Sebuah riset tahun 2014 melakukan penelitian terhadap lima orang laki-laki yang tidur di dalam ruangan dengan suhu bervariasi selama empat bulan.
Di akhir masa penelitian, peneliti menemukan bahwa saat tidur dalam suhu terendah, jumlah lemak cokelat responden meningkat hampir dua kali lipat dan berhasil membakar kalori hingga 30 persen. Karenanya, meski tak langsung memberi hal yang drastis, tidur dalam keadaan tanpa busana yang berarti membuat kondisi tubuhmu lebih dingin dapat membantumu mengurangi berat badan.
Menurut Hansen, manfaat ini akan lebih terasa bila matras yang kamu miliki berkualitas tinggi sehingga memperlancar sirkulasi dan membuat kulit pun dapat bernapas dengan lega. Dengan begitu, kulit juga akan dapat melakukan regenerasi sendiri di malam hari.
Kualitas tidur akan lebih baik jika dilakukan di ruangan yang lebih dingin karena hormon kortisol juga akan berkurang, sedangkan hormon melatonin meningkat. Ketika suhu ruangan tinggi, kamu justru akan merasa gelisah dan tak bisa tidur. Oleh karena baju tidur atau piyama yang dikenakan dapat mengganggu sistem alami tubuh untuk mendinginkan diri, tidur tanpa busana adalah pilihan yang tepat.
Bagi kamu yang sudah menikah, menyenangkan bukan, bersisian di balik selimut dengan kontak antarkulit secara langsung? Faktanya, kontak seperti ini pun akan melepaskan hormon oksitosin yang membuatmu mood untuk bercintamu bagus. Walau masih cukup terbatas studi perihal ini, Hansen mengatakan bahwa tidur tanpa busana bersama pasangan adalah hal yang lebih menarik dibandingkan saat kamu dan dia masih harus 'terhalang' oleh pakaian.
FYI, untuk memperoleh manfaat tidur tanpa busana di atas, kamu tentu juga perlu mengatur suhu yang pas agar tak justru menjadi kedinginan. Adapun suhu ruangan yang disarankan oleh National Sleep Foundation adalah sekitar 60 hingga 57 derajat Fahrenheit atau setara dengan 15 hingga 20 derajat Celcius. Namun bila suhu ini terlalu rendah, kamu bisa mengaturnya sesuai kemampuan beradaptasi tubuh.