TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Buta Warna Selalu Diturunkan dari Orang Tua? Ini 7 Faktanya

Belum ada solusi pasti untuk masalah ini

people.com

Ada beragam permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan mata. Dari yang ringan hingga parah. Dari sekian banyak masalah pada mata, salah satunya adalah buta warna yang sering kali sulit disadari.

Buta warna atau color blind adalah kelainan mata yang membuat penderitanya sulit atau tak bisa mengenali dan membedakan warna. Terdengar bukan sebuah kondisi yang parah, tetapi faktanya buta warna bisa membuat seseorang kehilangan impiannya.

Mengenai buta warna, dr. Hartono, Sp.M(K), selaku dokter spesialis mata konsultan neuro oftalmologi dan genetika oftalmologi, menjelaskan kondisi mata tersebut lewat talkshow online kesehatan mata "Dr. YAP" Menyapa: Mitos dan Fakta Buta Warna pada hari Kamis, 17 September 2020.

Berikut ini adalah poin-poin penting tentang buta warna yang perlu kamu pahami.

1. Buta warna bisa datang dari bawaan genetik ataupun dari luar

cldinc.com

Tidak mampu membedakan warna adalah permasalahan kesehatan yang tampak sederhana, tetapi sebetulnya kompleks. Disebut kompleks karena buta warna bisa disebabkan karena dua hal, yakni kelainan genetik atau didapat (akuisita).

Dikatakan oleh dr. Hartono, kelainan genetik penyebab buta warna itu diturunkan dari orang tua ke anak. Sederhananya, buta warna genetik adalah cacat yang didapat sejak lahir.

Pada buta warna akuisita, ada beberapa faktor luar yang membuat seseorang menjadi tak mampu membedakan warna.

2. Buta warna akuisita umumnya disebabkan oleh penyakit

businessinsider.com

Beberapa penyakit yang bisa membuat penderitanya mengalami buta warna di antaranya glaukoma, diabetes, multiple sclerosis, atau masalah lain yang gejalanya ada indikasi menyerang mata.

“Permasalahan buta warna yang didapat ini akan datang secara perlahan, mulai dari penglihatan yang memburuk jika hasil dari penyakit. Untuk kasus ini, tidak ada polanya sehingga tidak bisa diprediksi kecuali dari penyakitnya sendiri,” ujar dr. Hartono.

Baca Juga: [QUIZ] Yuk, Uji Kepekaan Matamu Terhadap Warna Lewat Tes Ishihara!

3. Bisa juga datang dari trauma luar

unsplash.com/Ricardo Gomez Angel

Hal lain yang memungkinkan seseorang mengalami buta warna adalah trauma. Contohnya mengalami kecelakaan atau area mata terkena pukulan atau benturan, sampai akhirnya ketika pulih penderitanya tak lagi bisa melihat warna. Apa penyebabnya?

“Besar kemungkinan saraf mata ada yang putus. Saraf mata itu sangat rentan, sehingga sekalinya terputus akan merambat ke saraf lain dan umumnya akan permanen,” dr. Hartono menerangkan. “Buta warna kedapatan juga bisa datang keracunan, seperti kena metanol," tambahnya.

4. Buta warna genetik tidak bisa disembuhkan

waff.com

Pada kasus buta warna genetik, penyebabnya adalah mutasi gen. Maka dari itu, kondisi ini tidak dapat disembuhkan. Setidaknya, yang bisa dilakukan adalah mendeteksi masalah buta warna apa yang dialami.

“Ada buta warna merah, buta warna hijau, dan buta warna biru. Buta warna merah dan hijau adalah kasus paling umum terjadi, sedangkan biru adalah kasus yang paling langka. Menariknya, buta warna merah dan hijau sering terjadi pada pria karena diakibatkan saraf pewarisan. Kasusnya sekitar 5 persen. Untuk perempuan kasusnya lebih langka lagi.”

5. Buta warna bisa dihindari dengan mengenali riwayat kesehatan

id.pinterest.com

Tidak ada solusi pasti dari kondisi buta warna. Bahkan, produsen kacamata buta warna dari perusahaan teknologi EnChroma pun tak bisa menyembuhkan, hanya bisa membantu lewat bantuan kacamata.

Sejauh ini yang paling bisa dilakukan untuk menghindari buta warna genetik adalah dengan memahami riwayat kesehatan di keluarga. Perlu diingat, buta warna adalah salah satu dari banyaknya penyakit keturunan.

“Pria yang memiliki isu buta warna, menikah dengan perempuan normal. Yang terjadi adalah anaknya akan normal. Namun jika itu perempuan, maka jejak genetik mutasi buta warna itu akan tercatat dalam tubuhnya walaupun dia tidak mengalami buta warna itu sendiri. Baru ketika anak perempuan itu menikah, maka ada kemungkinan anak cucu prianya akan mendapatkan masalah buta warna,” terang dr. Hartono menjelaskan skenario buta warna dalam keluarga.

6. Deteksi bisa menggunakan tes Ishihara

medium.com

Satu-satunya cara pasti mengetahui apakah kamu mengalami buta warna atau tidak adalah dengan cek ke puskesmas atau langsung ke dokter spesialis mata. Nantinya, kamu akan dites dengan menggunakan buku Ishihara.

“Bahkan, penderita buta warna pun bisa jadi tak sadar jika dirinya tak mampu membedakan warna. Mereka merasa punya kehidupan normal sehari-hari, mengingat mereka tetap bisa melihat warna, tetapi tak bisa mengenali warna beda yang serupa. Oleh karena itu, tetap penting memeriksakan kemampuan mata tersebut di puskesmas.”

Baca Juga: Bisakah Kamu Menyelesaikan Tes Buta Warna Ini?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya