TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Cara Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi

Fisik harus tetap fit, begitu juga dengan mental

ilustrasi mood (jennymannion.com)

Sebelum pandemik, mungkin kamu tidak terlalu memikirkan upaya-upaya menjaga kesehatan mental mengingat kamu sudah melakukannya secara tak sadar. Namun, dengan situasi pandemi yang mengkhawatirkan dan serba tak pasti, ini membuatmu beberapa orang terisolasi, tak bisa lagi bercengkerama dengan teman-teman dan melakukan berbagai aktivitas.

Tak mengagetkan, sebagai dampaknya, itu membuat beberapa orang merasa makin hari seakan makin kehilangan kewarasan.

Beruntung, ada sejumlah cara menjaga kesehatan mental tanpa perlu mengeluarkan banyak uang ataupun ke luar rumah, bahkan didukung penelitian. Apa saja?

1. Katakan kepada diri sendiri sesuatu yang positif

ilustrasi bersyukur (candacemae.com)

Berdasarkan laporan “The power of positive thinking: Pathological worry is reduced by thought replacement in Generalized Anxiety Disorder” dalam jurnal Behaviour Research and Therapy tahun 2016, dikatakan bahwa pemikiran positif bisa menjaga kesehatan mental seseorang.

Ini tampak dari penelitian terhadap sejumlah penderita gangguan kecemasan yang diberikan latihan berpikir positif. Hasilnya, tingkat kecemasan mereka menurun.

2. Fokuslah pada satu hal pada satu waktu

ilustrasi fokus (verywellfit.com)

Dilansir Timesmultitasking bisa memberikan tekanan berlebih. Ada baiknya hindari, dan mulailah untuk fokus pada satu hal pada satu waktu.

Ada sebuah penelitian yang membandingkan kinerja pada pelaku multitasking media berat (heavy media multitasker) dengan pelaku multitasking media ringan (light media multitasker).

Sebagai informasi, media multitasking terjadi ketika jenis media digunakan secara bersamaan atau ketika satu jenis media layar digunakan saat melakukan tugas lain (misalnya menyelesaikan pekerjaan saat makan malam).

Nah, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America tahun 2009 tersebut menemukan bahwa pelaku multitasking media berat kinerjanya lebih buruk pada tes kemampuan pengalihan tugas, kemungkinan karena mereka kesulitan dalam menyaring informasi yang tidak relevan.

3. Terbukalah pada seseorang

ilustrasi mengobrol (torontosnumber1datedoctor.com)

Selama pandemi, kita memang tidak dianjurkan untuk beraktivitas di luar rumah bila bukan urusan esensial, apalagi kumpul-kumpul. Akan tetapi, mengobrol dengan teman dan/atau keluarga bisa lewat sambungan internet. Bisa dengan saling berkirim pesan, telepon, atau panggilan video.

Dilansir Psychology Today, banyak studi menunjukkan berbicara tentang masalah dan berbagi emosi negatif kepada orang yang kamu percayai punya kemampuan menyembuhkan stres.

Baca Juga: 7 Manfaat Kesehatan Latihan Tai Chi, Bisa Mengurangi Stres?

4. Cari dan lakukan hobi

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Rahul Shah)

Ada satu data menarik yang dipaparkan World Literacy Foundation. Sebuah penelitian tahun 2009 yang dilakukan oleh University of Sussex, hanya melalui membaca saja stres bisa berkurang hingga 68 persen.

Selain itu, dengan membaca selama 6 menit, tingkat detak jantung bisa berkurang cukup drastis. Bila membaca saja bisa memunculkan efek tersebut, hobi lainnya pun bisa memberikan efek serupa.

5. Berolahragalah

ilustrasi olahraga (unsplash.com/Alexander Redl)

Mengutip Harvard Health Publishing, olahraga aerobik secara rutin bisa membawa perubahan luar biasa pada tubuh, metabolisme, jantung, dan semangat. Olahraga punya cara unik untuk relaks dan memunculkan perasaan senang, untuk melawan depresi, dan menghilangkan stres. Beberapa penelitian pun telah membuktikannya.

Manfaat latihan aerobik untuk kesehatan mental memiliki dasar neurokimia. Olahraga dapat mengurangi kadar hormon stres tubuh, seperti adrenalin dan kortisol. Olahraga  juga merangsang produksi endorfin, bahan kimia di otak yang merupakan obat penghilang rasa sakit alami tubuh dan peningkat suasana hati.

Faktor perilaku juga berkontribusi pada manfaat emosional dari olahraga. Saat lingkar pinggang menyusut dan kekuatan serta stamina meningkat, citra diri pun bertambah. Kamu akan mendapat rasa penguasaan dan kontrol, kebanggaan, dan kepercayaan diri. Semangat dan energi baru akan membantu kamu berhasil dalam banyak tugas, dan disiplin olahraga teratur akan membantu mencapai tujuan gaya hidup penting lainnya.

Kamu bisa jalan kaki atau joging. Hanya 20 menit melakukannya bisa membantu menjernihkan pikiran dan mengurangi stres. Lompat tali di dalam rumah juga bisa!

6. Perbanyak berbuat baik

ilustrasi beramal (dailyinspirations.co)

Laporan berjudul "Altuism, happiness, and health: it's good to be good" dalam International Journal of Behavioral Medicine tahun 2005 menerangkan bahwa membantu sesama dapat mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan memberikan rasa bahagia.

Ada banyak cara untuk membantu sesama. Misalnya dengan membagikan unggahan yang mengedukasi di media sosial, informasi yang sekiranya dibutuhkan orang sekitar, berdonasi lewat platform donasi online, dan masih banyak lagi.

7. Konsumsi makanan yang bernutrisi

ilustrasi makanan bernutrisi (freepik.com/timolina)

Apa yang kamu makan akan berpengaruh pada otakmu. Dilansir Psychology Today, karbohidrat bakal meningkatkan serotonin yang punya pengaruh dalam menenangkan suasana hati, sedangkan makanan yang kaya dengan protein membuatmu tetap awas. Ditambah dengan sayur dan buah yang punya kandungan menyegarkan otak, menu makanan yang seimbang akan membantu menurunkan kadar stresmu.

Baca Juga: 5 Tips Menghilangkan Stres karena Terlalu Lama di Rumah, Mudah Kok

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya