TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Info Terkait Jamu Pelancar Haid, Bukan Sekadar Mitos!

Namun, hati-hati karena ada potensi efek sampingnya

ilustrasi bahan herbal (fitandtreat.com)

Jamu adalah minuman kesehatan yang banyak dikonsumsi di Indonesia, baik sebagai cara untuk menjaga kesehatan maupun mengatasi gangguan kesehatan tertentu. Nah, ternyata jamu pun juga cukup banyak dikonsumsi perempuan sebagai pelancar haid atau menstruasi.

Berikut ini adalah beberapa jamu pelancar haid yang sering dikonsumsi perempuan, baik untuk mengatasi masalah seputar gejala haid maupun siklus haid yang tidak lancar.

1. Jamu pelancar haid ada beragam

ilustrasi minuman herbal (blog.pslove.com)

Sebelum atau saat menstruasi, perempuan pasti sudah tak asing lagi dengan keluhan kram perut atau nyeri haid. Untuk meredakannya, banyak yang mengandalkan beragam bahan tradisional yang alami.

Salah satu bahan alami yang kerap digunakan untuk mengatasi atau mengurangi gejala kram perut meliputi:

  • Pepaya
  • Nanas
  • Wortel
  • Jahe
  • Cuka apel
  • Kayu manis
  • Kunyit

Baca Juga: 12 Manfaat Jamu Beras Kencur, Bikin Kurus dan Bebas Jerawat

2. Khasiat juga termasuk melancarkan siklus haid

ilustrasi kayu manis (blog.pslove.com)

Bahan-bahan alami yang disebutkan di atas tadi juga diketahui memiliki khasiat untuk melancarkan siklus haid.

Sebagai contoh, menurut laporan dalam American Journal of Obstretrics and Gynecology, kayu manis memiliki kandungan untuk meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh. Hormon insulin sendiri dikatakan berhubungan dengan siklus haid dan mampu meredakan gejala kram perut.

Selain itu, cuka apel juga bisa dimanfaatkan untuk dibuat campuran jamu untuk meredakan kram perut saat haid. Sebuah laporan berjudul “Intake of vinegar beverage is associated with restoration of ovulatory function in women with polycystic ovary syndrome” dalam The Tohoku Journal of Experimental Medicine tahun 2013 menyebut kalau ada asosiasi yang cukup kuat antara cuka apel dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS), kondisi yang dapat mengganggu kelancaran siklus menstruasi.

Layaknya kayu manis, cuka apel dikatakan mampu meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, sehingga membantu fungsi ovulasi menjadi normal.

3. Bisa juga dimanfaatkan untuk pencegah kehamilan?

ilustrasi bahan herbal (fitandtreat.com)

Ada efek lain yang bisa didapat dari mengonsumsi jamu pelancar haid, yaitu adanya kemampuan untuk mencegah kehamilan. Bukan cuma untuk perempuan, tetapi juga untuk laki-laki.

Menurut penelitian dari School of Medicine, West Virginia University, Amerika Serikat, pada 2011, kunyit disebut mengandung zat diferuloylmethane yang memengaruhi fungsi sperma.

Penelitian dilakukan dengan meneteskan ekstrak kunyit ke sampel sperma. Hasilnya, kecepatan gerak renang sperma terlihat terhambat. Namun, itu terjadi jika kunyit diberikan dalam konsentrasi yang tinggi. Sperma yang bergerak lambat ini besar kemungkinan akan mati lebih cepat dan menyebabkan tidak terjadinya kehamilan.

Untuk perempuan, kandungan diferuloylmethane dalam kunyit disebutkan bisa menghambat pematangan sel telur atau ovulasi.

4. Ada yang mengatakan bahwa jamu pelancar haid bisa dijadikan sebagai alat aborsi

ilustrasi sakit perut (bebeautiful.in)

Ada beberapa pemberitaan yang mengatakan kalau jamu pelancar haid sering disalahgunakan sebagai alat untuk aborsi atau penggugur kandungan. Memang, ada khasiat dari beberapa bahan jamu untuk mencegah kehamilan. Namun, untuk aborsi, ini cuma mitos.

Memang, dokter tidak merekomendasikan jamu pelancar haid untuk dikonsumsi saat hamil. Alasannya adalah jamu-jamu tersebut, walaupun berasal dari bahan alami, tetapi tidak pernah melalui uji klinis, sehingga dampak dan keamanannya dipertanyakan. Selain itu, tidak ada pula patokan tentang jumlah atau dosis konsumsi amannya.

Baca Juga: Fakta Jamu Urat Madu yang Diklaim Bikin Laki-laki 'Tahan Lama'

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya