TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dukung Esports, Coda Luncurkan Program #MainSehatBarengCoda

Demi laju esports Indonesia yang positif!

(Kiri-kanan) Denise Hartono - Country Manager Coda Indonesia; Neil El Himam - Deputi Bidang Ekonomi dan Produk Kreatif Kemenparekraf; dr. Antonius Andi Kurniawan, SpKO - Praktisi Kesehatan Olahraga; Dr. Yanwar Hadiyanto - CEO RSPI; dan Lius Andre - Professional Esports Talent (IDN Times/Alfonsus Adi Putra)

Industri esports di Indonesia tumbuh dengan pesat. Baik kompetitif maupun hanya kesenangan belaka, pandemik COVID-19 membuat banyak orang Indonesia yang beralih ke game untuk mengusir kebosanan. Bahkan, banyak prestasi yang telah terukir oleh atlet esports di Indonesia.

Meski berprestasi, aktivitas esports dan gaming masih dipandang negatif oleh sebagian besar masyarakat. Selain dianggap tidak produktif, gaming dianggap tidak sehat karena membuat seseorang sedenter.

1. Latar belakang #MainSehatBarengCoda

[Kiri-kanan] Rurie Wuryandari - Direktur Hubungan Eksternal Coda Indonesia berbincang bersama dr. Antonius Andi Kurniawan, SpKO - Praktisi Kesehatan Olahraga, Neil El Himam - Deputi Bidang Ekonomi dan Produk Kreatif Kemenparekraf, serta Lius Andre - Professional Esports Talent. (Dok. Image Dynamics)

Direktur Hubungan Eksternal Coda Indonesia, Rurie Wuryandari, mengisahkan Coda memulai bisnis di Indonesia sejak 2011. Pada 2021, industri gaming Indonesia menduduki tempat pertama dengan 52 juta pemain esports. Saat Sea Games 2021 di Hanoi, Vietnam, atlet esports Indonesia meraih 2 medali emas, 3 medali perak, dan 1 medali perunggu.

"Industri game menyumbang sekitar 2,19 persen (Rp24,88 triliun) dari PDB nasional. Jadi, memang potensi industri game di Indonesia ini luar biasa besar," papar Rurie di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro Jaya pada Selasa (11/10).

Meski begitu, layaknya olahraga lainnya, esports juga butuh dukungan medis. Tak sedikit pemain esports yang mengalami cedera hingga harus pensiun dini. Sekitar 50 persen pemain esports main hampir setiap hari dengan durasi hingga 1 jam.

Selain gaya hidup sedenter, kegiatan main game masih dianggap sebagai kegiatan tidak produktif. Rurie menyayangkan minimnya edukasi dan rekomendasi medis mengenai gaming sehat, aman, seimbang, dan produktif juga berkontribusi terhadap masalah ini.

"Oleh sebab itu, kami berinisiatif untuk meluncurkan satu program yang kami sebut sebagai Main Sehat Bareng Coda dengan tujuan untuk mempromosikan aspek gaming yang sehat dan produktif."

Baca Juga: Piala Presiden Esports 2022 Siap Digelar, Kick Off Sepekan Lagi

2. #MainSehatBarengCoda dukung visi esports Indonesia

Dengan program ini, Rurie berharap agar meningkatkan kesadaran masyarakat Indoensia mengenai pentingnya aspek medis dalam esports. Untuk meningkatkan performa atau pemulihan, program ini juga diharapkan jadi alternatif solusi bagi para gamers dan atlet esports.

Selain itu, Rurie berharap program ini jadi rekomendasi yang konstruktif untuk ekosistem gaming dan esports di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf RI, Neil El Himam. Menurut Neil, industri gaming jadi salah satu kunci menuju ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2045 nanti.

"Bukan sekadar atlet atau game yang dipertandingkan, melainkan secara ekosistem ... Kesehatan bukan cuma fisik, tetapi mental. Bagaimana pun, esports adalah olahraga prestasi yang butuh peningkatan performa," ujar Neil.

Sama pentingnya dengan olahraga lainnya, Neil mengatakan esports butuh latihan khusus. Bukan cuma game, latihan ini juga mempertajam fisik hingga konsentrasi agar optimal dalam turnamen.

3. Mendukung penelitian kesehatan esports di Indonesia

Menggandeng RSPI Bintaro Jaya, Coda juga berharap program ini bisa jadi garis start penelitian mengenai aspek medis dalam industri esports Tanah Air. Ini karena Indonesia belum memiliki studi mengenai hal tersebut.

"Kami akan melakukan ilmiah esports dan diharapkan jadi baseline study. Ini akan jadi yang pertama di Indonesia," ujar Rurie.

Bersama divisi Sports, Medicine, Injury, and Recovery Center (SMIRC) RSPI Bintaro Jaya, program pemulihan dan peningkatan performa atlet secara fisik dan mental melalui pendekatan holistik dan multidisiplin. Diharapkan program ini diharapkan juga bisa menjadi "kesaksian" dari para atlet.

"Atlet esports yang cedera pun masih ada harapan, lo, untuk dipulihkan dan lebih kuat," imbuh Rurie.

Diluncurkan bersama dengan Piala Presiden Esports tahun ini, Rurie mengatakan bahwa #MainSehatBarengCoda akan sekaligus berperan sebagai sarana edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara gaming yang aman, seimbang, dan produktif.

4. Menuju rekomendasi kesehatan esports asli Indonesia

Saat ditanyakan mengenai fenomena cedera esports di Indonesia, dokter spesialis kedokteran olahraga RSPI Bintaro Jaya, dr. Antonius Andi Kurniawan, SpKO, mengakui bahwa belum ada data yang tersedia. Oleh sebab itu, tujuan penelitian medis terhadap atlet esports dan gamers oleh program Coda ini amat dinantikan.

Mengutip isu bahwa Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ingin esports jadi salah satu cabor di Olimpiade Paris 2024 nanti, dr. Andi mengatakan bahwa Indonesia memiliki kans juga untuk meraih prestasi.

"Mereka bisa mendapatkan medali emas kalau mereka sehat ... Itu tugas kita untuk menjaga atlet itu," kata dr. Andi.

Praktisi kesehatan di RSPI Bintaro Jaya, dr. Antonius Andi Kurniawan, SpKO, memaparkan pentingnya kesehatan saat gaming. (IDN Times/Alfonsus Adi Putra)

Dokter Andi mencontohkan rekomendasi "20-20-20" untuk bermain game. Rekomendasi ini berarti setiap 20 menit main game, pemain diharapkan meluangkan waktu 20 detik untuk melihat sejauh 20 kaki (6 meter).

"Ujung-ujungnya, kita ingin sekali membuat rekomendasi," tambah dr. Andi.

Selain itu, dr. Andi menjabarkan beberapa rekomendasi untuk gamer, atlet esports, hingga mereka yang terbiasa menggunakan gadget. Apa saja?

  • Setiap 30–60 menit permainan, luangkan waktu untuk istirahat selama 5 menit.
  • Lakukan peregangan di bagian dada, lengan, telapak tangan, hingga jari.
  • Perhatikan postur tubuh saat bermain.
  • Jangan lupa lakukan pemanasan.

Tidak lupa, dr. Andi mengingatkan agar tidak selalu sedenter. Olahraga (terutama sesuai pedoman, yaitu 150 menit per minggu) hingga mengonsumsi makanan dan minuman bergizi seimbang juga harus diperhatikan.

Baca Juga: 7 Game Esports Paling Aneh di Dunia, Ada Tom And Jerry

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya