TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makan Jamur Kurangi Risiko Depresi? Ini Penjelasannya!

Alasan tak terduga untuk mulai makan jamur

Jamur bisa bermanfaat untuk cegah depresi. (unsplash.com/Thanh Soledas)

Siapa yang tidak suka makan jamur? Kemungkinan besar, kamu sebenarnya suka. Hanya saja, kamu belum ketemu dengan jamur yang tepat. Dengan rasanya yang mirip daging hingga memiliki kaldu bubuknya sendiri, hidangan olahan jamur bisa begitu lezat.

Selain rasanya, jamur juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ternyata jamur memiliki khasiat terselubung untuk kesehatan mental. Yuk, simak fakta selengkapnya!

1. Studi melibatkan hampir 25.000 partisipan

ilustrasi: jamur siap dimasak (popsci.com)

Diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders edisi November 2021 mendatang, sebuah penelitian oleh Penn State University, Amerika Serikat (AS), bertajuk "Mushroom intake and depression" ingin melihat hubungan antara konsumsi jamur dan risiko depresi pada penduduk AS.

Studi ini melibatkan 24.699 partisipan dengan usia rata-rata 45,5 tahun dan tingkat insiden depresi sekitar 5,9 persen. Untuk studi ini, para partisipan mengisi kuesioner sebanyak dua kali, yang isinya mengenai seluruh makanan yang mereka makan selama 24 jam sebelumnya.

Dari sini, ditemukan bahwa dari 24.699 partisipan, 5,2 persen memakan jamur. Para pemakan jamur kemudian dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan porsi jamur yang dimakan, yaitu:

  • Konsumsi sedikit
  • Konsumsi sedang (4,9 gram/hari)
  • Konsumsi banyak (19,6 gram/hari)

Baca Juga: 8 Makanan yang Bisa Dongkrak Kadar Serotonin, Tambah Happy!

2. Hasil: konsumsi jamur bisa kurangi risiko tekanan mental

ilustrasi hidangan jamur (bbcgoodfood.com)

Dibandingkan dengan mereka yang makan jamur sedikit, para peneliti AS menemukan bahwa konsumsi jamur porsi sedang menekan risiko depresi. Uniknya, penurunan risiko depresi pada konsumsi jamur banyak tidak berubah.

Para peneliti mengatakan bahwa jumlah partisipan yang mengonsumsi jamur porsi sedang atau banyak cukup sedikit. Oleh karena itu, hasil tersebut hanyalah variasi statistik. Selain itu, kemungkinan besar ada beberapa faktor pada kelompok konsumsi jamur banyak yang tidak diketahui memengaruhi kesehatan mental.

Meski begitu, satu hal yang pasti. Penelitian ini menambah satu lagi manfaat dari memakan jamur untuk kesehatan, terutama kesehatan mental.

3. Mengapa jamur bisa cegah gangguan mental?

ilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Para peneliti mengatakan bahwa sifat antidepresan jamur datang dari kandungan senyawa spesifik pada jamur. Kandungan ini termasuk vitamin B12nerve growth factor (NGF), antioksidan, dan antiinflamasi.

Para peneliti juga menyebut bahwa jamur memiliki asam amino ergothioneine, kandungan antiinflamasi yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia. Kandungan inilah yang diyakini menurunkan risiko stres oksidatif sekaligus mengurangi risiko depresi.

Selain antioksidan, beberapa jamur, seperti jamur kancing, juga memiliki kandungan kalium. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kalium bisa mengurangi gangguan kecemasan atau anxiety.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa beberapa jamur, seperti jamur surai singa, dapat merangsang faktor neurotropik dan sintesis NGF. Ini berpotensi mencegah gangguan neuropsikiatri yang mengarah pada gangguan depresi mayor.

Baca Juga: Resistansi Insulin Tingkatkan Risiko Depresi? Ini Faktanya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya