TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Tidur Pulas? Hindari Olahraga 2 Jam Sebelum Tidur, Ini Alasannya!

Olahraga boleh. Sampai kurang tidur? Jangan!

ilustrasi tidur dan olahraga intensitas tinggi (sleepdunwoody.com)

Olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan untuk tubuh. Salah satunya, olahraga dapat meningkatkan kualitas tidur dan membuat tidur lebih pulas. Sementara olahraga ringan amat dianjurkan, menjalani olahraga intens justru tidak disarankan untuk kualitas tidur.

Akan tetapi, permasalahan utamanya adalah berapa jeda waktu yang dibutuhkan agar manfaat olahraga pada kualitas tidur bisa terlihat? Riset terbaru memiliki jawabannya. Mari kita simak ulasan selengkapnya!

1. Penelitian melibatkan hampir 200 partisipan lintas studi

ilustrasi olahraga yang memberatkan (pixabay.com/Sammy-Williams)

Sebuah penelitian di Kanada yang dimuat di jurnal Sleep Medicine Reviews pada Agustus 2021, "The effects of evening high-intensity exercise on sleep in healthy adults", ingin menguji apakah intensitas olahraga sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur.

Para peneliti dari Concordia University kemudian mengumpulkan 15 studi yang melibatkan total 194 partisipan di usia 18-50 tahun yang bergaya hidup pasif (sedenter) dan aktif. Setiap studi menggunakan baik penilaian objektif dan subjektif untuk menilai pengaruh olahraga intensitas tinggi atau high-intensity interval exercise (HIE) memengaruhi kualitas tidur.

Baca Juga: Cara-cara untuk Tidur dalam 10 Detik, 1 Menit, dan 2 Menit

2. Hasil: olahraga 2 jam sebelum tidur membuat tidur lebih nyenyak

ilustrasi kelelahan sehabis berolahraga berat (menshealth.com)

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa waktu dan intensitas olahraga memang memengaruhi waktu tidur. Jika olahraga dilakukan 2 jam sebelum tidur, maka partisipan tertidur lebih cepat dan lebih lama. Bahkan, hasil ini berlaku pada partisipan dengan gaya hidup sedenter.

Akan tetapi, jika olahraga dilakukan kurang dari 2 jam sebelum tidur, partisipan malah membutuhkan waktu lebih lama untuk tidur, sehingga durasi tidur jadi terpotong. Selain itu, para peneliti Kanada juga menemukan bahwa durasi olahraga 30-60 menit meningkatkan waktu tertidur dan durasi tidur.

Para peneliti mencatat bahwa HIE, baik waktu dan durasinya, menurunkan kondisi tidur rapid eye movement (REM). Umumnya dikaitkan dengan mimpi, buruknya kualitas tidur REM dapat merusak fungsi kognitif. Jadi, baiknya pilih olahraga yang ringan saja, dan para peneliti merekomendasikan bersepeda untuk kualitas tidur yang lebih baik.

3. Kenapa waktu olahraga amat menentukan kualitas tidur?

ilustrasi bersepeda (pexels.com/Mabel Amber)

Dilansir Healthline, HIE menyebabkan respons sistem saraf simpatik yang mirip dengan stres yaitu fight-or-flight. Respons alami untuk menghadapi stres nyata dan perasaan, respons ini meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan. Respons ini dapat dipicu oleh HIE, sehingga tubuh siap bertindak, bukan tidur.

Malah, HIE yang dilakukan sekitar 2-3 jam sebelum tidur dapat mengganggu istirahat malam karena dapat meningkatkan gairah, suhu inti tubuh, hingga tingkat stres. Hasilnya, ritme sirkadian pun terganggu. Selain itu, waktu tertidur lebih lama dan bangun juga jadi terlambat akibat pelepasan hormon kantuk melatonin yang tertunda.

Baca Juga: 13 Gejala Kamu Kecapekan Berolahraga dan Harus Istirahat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya