TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

24 Penyebab Umum Gangguan Mental, Nyata dan Harus Diwaspadai

Gangguan mental bisa menurun dalam keluarga

ilustrasi penyebab gangguan mental (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tidak kalah berbahaya dibandingkan gangguan kesehatan fisik, gangguan mental pun harus diwaspadai. Selain dapat membahayakan kesehatan secara keseluruhan, gangguan mental juga dapat menyebabkan kita tidak dapat berfungsi dengan baik dalam interaksi sosial.

Gangguan mental dapat menyasar siapa pun dan usia berapa pun. Mengingat kesehatan mental itu penting, kita harus tahu berbagai faktor risiko yang dapat menjadi penyebab gangguan mental. Apa saja? Berikut ini daftar lengkapnya!

Faktor kesehatan pemicu gangguan mental

ilustrasi gangguan mental (pexels.com/Julia Mourão Missagia)

Menurut keterangan dari organisasi Mental Health America (MHA), kondisi kesehatan dapat memicu gangguan mental. Berbagai faktor risiko dari kesehatan yang bisa berimbas terhadap kondisi psikologis meliputi:

  • Genetik: Gangguan psikis menurun dalam keluarga.
  • Aktivitas kimiawi otak: Penyakit mental menyebabkan ketidakseimbangan senyawa kimia alami di otak dan tubuh.
  • Gaya hidup tidak sehat: Jarang berolahraga, kualitas tidur yang buruk, dan tidak mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Penyalahgunaan obat dan minuman keras: Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol dapat memicu penyakit mental. Kebiasaan buruk ini juga bisa membuat seseorang lebih sulit untuk pulih dari penyakit mental.
  • Gangguan neurologis: Penyakit neurologis seperti epilepsi dapat memicu gangguan mental. Selain itu, kelainan pada otak juga bisa berkontribusi.
  • Cedera kepala: Kecelakaan atau benturan yang menyebabkan trauma di kepala dapat memicu gangguan psikis pada pasien.

Selain faktor-faktor di atas, dilansir WebMD, faktor risiko lainnya juga termasuk:

  • Infeksi: Kondisi yang dikenal sebagai gangguan neuropsikiatri autoimun pediatrik akibat bakteri Streptococcus telah dikaitkan dengan perkembangan gangguan obsesif kompulsif (OCD) dan penyakit mental lainnya pada anak-anak.
  • Gangguan perkembangan janin: Gangguan perkembangan otak janin atau trauma yang terjadi pada saat lahir—misalnya, kurangnya asupan oksigen ke otak—dapat menjadi faktor perkembangan gangguan mental tertentu.

Baca Juga: 10 Gangguan Mental yang Digambarkan Tokoh DC dan Marvel

Faktor lingkungan pemicu gangguan mental

ilustrasi seseorang yang menyendiri (unsplash.com/joshrh19)

Selain faktor kesehatan, faktor lingkungan pun dapat berkontribusi memicu gangguan psikologis. Dilansir Mind, beberapa faktor risiko lingkungan pemicu gangguan psikis adalah:

  • Mengalami diskriminasi.
  • Terlilit utang.
  • Berada di bawah garis kemiskinan.

Faktor lingkungan lainnya juga mungkin termasuk:

  • Kehilangan seseorang akibat kematian atau perceraian.
  • Keluarga tidak harmonis atau broken home.
  • Minder, kurang percaya diri, cemas, marah, atau kesepian.
  • Baru pindah sekolah atau mendapat pekerjaan baru.
  • Ekspektasi sosial dan kebudayaan yang menekan.

Faktor pribadi pemicu gangguan mental

ilustrasi gangguan depresi (pexels.com/pixabay)

Terakhir, gangguan mental juga dapat disebabkan dari faktor pribadi. Hal-hal yang terjadi pada individu secara internal dan eksternal dapat memengaruhi kesehatan mentalnya. Faktor-faktor pribadi tersebut meliputi:

  • Mengalami masa kecil yang tidak menyenangkan akibat penganiayaan atau pelecehan fisik, seksual, dan emosional.
  • Mengalami kejadian yang tidak menyenangkan seperti perceraian, kehilangan orang tercinta (terutama kehilangan orang tua pada masa kecil), hingga selamat atau menyaksikan kecelakaan.
  • Membebani diri dengan pikiran negatif atau stres dalam jangka panjang.
  • Status pengangguran atau baru kehilangan pekerjaan.
  • Tunawisma atau keadaan rumah yang tidak kondusif.
  • Bekerja sebagai pengasuh atau perawat.
  • Menderita kondisi kesehatan tertentu dalam jangka panjang.
  • Kurangnya empati terhadap orang lain.

Itulah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan mental. Faktor-faktor ini dapat menentukan seberapa parah dan kapan gejala gangguan sosial dapat terjadi.

Baca Juga: Kesehatan Mental Itu Penting, 7 Pekerjaan Ini Rentan terhadap Depresi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya