TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Bisa Dialami Tubuh saat Makan Bawang Merah

Sehat, tapi penderita asam lambung dan IBS mesti waspada

ilustrasi bawang merah besar (pixabay.com/stux)

Bawang merah adalah satu bumbu masak populer di berbagai negara. Nah, lewat artikel ini kita akan fokus membahas tentang bawang merah besar atau red onion yang tumbuh tunggal, bukan bawang merah yang sering dipakai di Tanah Air (shallot) dan yang tumbuh berkelompok (seperti bawang putih).

Bawang merah dikenal membawa potensi lewat kandungan nutrisinya. Namun, ada pula efek samping yang bisa dialami tubuh. Tanpa berpanjang lebar, berikut inilah adalah beberapa hal yang bisa terjadi dari konsumsi bawang merah, ada keuntungan dan kerugiannya.

1. Menyehatkan pencernaan

ilustrasi perut (IDN Times/Mardya Shakti)

Bawang merah adalah sumber yang kaya serat dan prebiotik, yang diperlukan untuk kesehatan usus yang optimal.

Prebiotik adalah jenis serat yang tidak dapat dicerna yang dipecah oleh bakteri usus yang menguntungkan. Bakteri usus memakan prebiotik dan membuat asam lemak rantai pendek, termasuk asetat, propionat, dan butirat.

Penelitian dalam World Journal of Gastroenterology tahun 2011 telah menunjukkan bahwa asam lemak rantai pendek ini memperkuat kesehatan usus, meningkatkan kekebalan, mengurangi peradangan, dan meningkatkan pencernaan.

Selain itu, menurut laporan dalam jurnal Nutrients tahun 2017, mengonsumsi makanan yang kaya akan prebiotik membantu meningkatkan probiotik atau bakteri baik, seperti strain Lactobacillus dan Bifidobacteria, yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.

Baca Juga: 7 Manfaat Bawang Hitam yang Baik untuk Kesehatan

2. Hati-hati, bisa memicu asam lambung

ilustrasi heartburn akibat refluks asam lambung (dcmedical.org)

Pernahkah kamu makan terlalu banyak bawang merah lalu mengalami nyeri ulu hati atau heartburn? Ya, bawang merah dapat memicu refluks asam, yang terjadi ketika asam lambung naik ke esofagus dan menyebabkan sensasi terbakar di dada.

Secara umum, orang-orang yang rentan mengalami refluks asam disarankan untuk menghindari makanan yang dapat memicu asam lambung naik, seperti bawang, makanan pedas, buah sitrus, alkohol, dan tomat.

Dilansir Vanguard Gastroenterology, bawang dapat merangsang asam lambung karena memperpanjang durasi makanan bertahan di perut, sehingga dapat memperburuk nyeri dan serdawa.

3. Punya kemampuan antibakteri

ilustrasi bawang merah (pixabay.com/Beverley Buckley)

Ada cukup banyak bukti yang menunjukkan bahwa bawang memiliki efek antibakteri pada tubuh, dengan penelitian menunjukkan bahwa bawang memiliki kemampuan untuk memerangi bakteri berbahaya termasuk E. coli dan S. aureus, menurut
Journal of Food and Drug Analysis
tahun 2018.

Sebuah penelitian tabung reaksi dalam jurnal Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2006 menemukan bahwa senyawa dalam bawang yang disebut kuersetin dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu yang disebut H. pylori, yang berhubungan dengan tukak lambung.

4. Dapat meningkatkan gejala sindrom iritasi usus besar

ilustrasi sindrom iritasi usus besar atau IBS (scientificanimations.com)

Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan yang memengaruhi usus besar, menyebabkan kram, sakit perut, perut kembung, gas, serta diare atau konstipasi.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Medicine and Primary Care tahun 2018, bawang adalah salah satu makanan yang dapat memperparah gejala IBS. Bawang putih dan kopi juga ditemukan memicu gejala yang merugikan.

Baca Juga: Beragam Khasiat, Ini 8 Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan Kita

Verified Writer

Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya