Sindrom Capgras: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan
Ketika otak salah mengenali wajah orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sindrom Capgras, yang juga dikenal sebagai delusi Capgras, adalah kondisi psikologis di mana seseorang secara tidak rasional percaya bahwa orang yang mereka kenal telah digantikan oleh seorang penipu. Mereka bisa mengenali wajah seseorang tapi tidak merasakan adanya ikatan hubungan yang emosional. Bahkan, seringkali juga mereka yakin bahwa binatang atau benda yang mereka lihat hanya peniru, bukan milik mereka sebenarnya.
Sindrom ini pertama kali diteliti oleh Joseph Capgras, seorang psikiater Prancis pada tahun 1923. Pada waktu itu, Joseph Capgras menangani seorang pasien wanita yang mengeluhkan ia tak mengenali suaminya dan merasa bahwa suaminya itu telah digantikan orang lain. Dilansir laman Healthline, sindrom capgras dapat memengaruhi siapa saja, tapi kasus ini lebih sering ditemukan pada wanita saat lahir. Dalam kasus yang jarang, sindrom ini juga dapat mempengaruhi anak-anak. Nah, ingin tahu lebih lanjut soal penyakit ini? Yuk, simak sajian fakta seputar sindrom capgras di bawah ini.
1. Penyebab
Terdapat beberapa teori yang diduga sebagai penyebab terjadinya sindrom Capgras. Salah satu teori yang pernah diajukan para ahli adalah prosopagnosia, yaitu kondisi di mana seseorang tidak dapat mengingat wajah orang lain. Namun, berdasarkan tinjauan literatur pada 2019, teori ini pun dibantah oleh banyak peneliti yang berpendapat bahwa sulitnya seseorang mengingat wajah tidak secara otomatis membuat mereka menganggap orang lain sebagai peniru.
Para peneliti lain menyimpulkan bahwa sindrom ini disebabkan oleh kerusakan pada otak yang berupa atropi, lesi atau cedera otak. Ketika kita mengenali wajah orang lain, otak kita bekerja untuk mengidentifikasi wajah tersebut dan menyampaikan informasi emosional yang terkait dengan melihat wajah tersebut. Jika terjadi kerusakan pada salah satu atau beberapa titik di otak, proses pengenalan tersebut dapat terganggu dan menghasilkan gangguan psikologis di mana seseorang meyakini bahwa orang lain adalah peniru.
Baca Juga: Perbedaan Sindrom Turner dan Sindrom Klinefelter, Awas Keliru!
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Memiliki Sindrom Good Girl, Jangan Terlalu Paksakan Diri!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.