TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah MSG Berbahaya bagi Kesehatan?

Keamanan MSG sering diperdebatkan

ilustrasi memasak menggunakan MSG (freepik.com/azerbaijan_stockers)

MSG merupakan bahan tambahan pangan yang kerap digunakan untuk menyedapkan makanan. Sebagian masyarakat terbiasa menambahkan masakan sehari-hari dengan MSG. 

Namun, sebagian orang menganggap bahwa MSG dapat mengganggu kesehatan. Tak jarang pula, MSG dituduh sebagai penyebab menurunnya kecerdasan. Apakah MSG berbahaya bagi kesehatan? Simak penjelasannya berikut!

1. Mengenal MSG

ilustrasi MSG (freepik.com/v.ivash)

Dilansir Medical News Today, monosodium glutamat atau lebih dikenal dengan sebutan MSG adalah bentuk dari asam glutamat, yaitu asam amino yang secara alami terdapat pada berbagai makanan.

Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan, selain terdapat pada makanan, asam glutamat juga secara alami ada di dalam tubuh. Seperti penjelasan dalam laman Healthline, asam glutamat merupakan asam amino non esensial, artinya tubuh mampu menghasilkan asam glutamat.

Walau terdapat di sumber yang berbeda, tidak ada perbedaan kimiawi antara asam glutamat yang ditemukan secara alami di beberapa makanan dan yang ada di MSG. Tidak ada perbedaan kimiawi tersebut membuat tubuh tidak dapat membedakan kedua jenis asam glutamat tersebut.

Baca Juga: Mengulik Mitos dan Fakta Monosodium Glutamat atau MSG

2. Bagaimana MSG dibuat?

ilustrasi MSG (freepik.com/KamranAydinov)

FDA menjelaskan bahwa makanan kaya glutamat telah dikonsumsi sejak lama. Misalnya, pada banyak hidangan masyarakat Asia yaitu kaldu rumput laut yang kaya akan kandungan glutamat.

Kemudian, seorang profesor Jepang bernama Kikunae Ikeda pada tahun 1908 mampu mengekstraksi glutamat dari kaldu tersebut dan menetapkan bahwa glutamat dari kaldu memberikan rasa gurih pada sup.

Ia selanjutnya mengajukan hak paten dan memproduksi MSG secara komersil pada tahun berikutnya. Saat ini, MSG tidak dibentuk dengan mengesktraksi dan mengkristalkasn kaldu rumput laut, melainkan diproduksi dengan cara memfermentasikan pati, gula bit, tebu, atau tetes tebu.

3. Awal mula MSG dianggap berbahaya

ilustrasi makanan dengan tambahan MSG (pexels.com/Chan Walrus)

MSG dianggap buruk untuk kesehatan bermula dari tulisan Robert Ho Man Kwok dalam New England Journal of Medicine yang menyebutkan bahwa ia mengalami sakit setelah mengonsumsi masakan China.

Ia percaya bahwa gejala yang muncul pada dirinya disebabkan mengonsumsi alkohol, natrium, atau MSG. Hal tersebut menimbulkan informasi yang salah tentang MSG.

Selanjutnya, beberapa penelitian mendukung bahwa MSG menimbulkan masalah kesehatan. Namun, keakuratan bukti penelitian dipertanyakan karena beberapa hal, termasuk kurangnya kelompok kontrol yang memadai, jumlah sampel yang kecil, kelemahan metodologi, kurangnya ketepatan dosis, penggunaan dosis yang sangat tinggi melebihi yang biasa dikonsumsi, hingga pemberian MSG melalui rute yang tidak umum atau relevan, misalnya melalui suntikan.

4. Apakah MSG aman untuk dikonsumsi?

ilustrasi makan (pexels.com/Cats Coming)

Mengutip penjelasan Cleveland Clinic, MSG telah digunakan sebagai penambah rasa sejak awal 1900-an dan mulai mendapatkan reputasi yang buruk saat akhir 1960-an. Sejak saat itu, MSG dikatakan berkaitan dengan bebagai macam masalah kesehatan dan dianggap sebagai bahan yang berpotensi bahaya.

Namun, FDA menyatakan bahwa penambahan MSG sebagai bahan yang secara umum aman digunakan. Medical News Today menjelaskan bahwa tidak ada cukup bukti yang mendukung adanya hubungan antara konsumsi MSG dengan reaksi merugikan yang dilaporkan. Peneliti belum yakin bahwa MSG telah menyebabkan beberapa reaksi pada tubuh. Meskipun begitu, MSG masih kontroversi karena stigma yang berlangsung sejak lama dan kurangnya data konklusif.

Baca Juga: Sodium dalam MSG Tiga Kali Lebih Rendah daripada Garam

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya